
Oleh: Arslan
Penulis Lepas
Nasionalisme adalah warisan penjajah yang lahir dari ideologi kufur seperti kapitalisme-sekulerisme dan sosialisme-komunisme. Paham ini digunakan untuk memecah-belah negeri-negeri Islam, agar mudah dikuasai secara politik, ekonomi, dan budaya. Islam memandang bahwa ikatan nasionalisme sangat lemah dan tidak layak dijadikan dasar persatuan umat.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ قُتِلَ تَحْتَ رَايَةٍ عِمِّيَّةٍ يَدْعُو عَصَبِيَّةً أَوْ يَنْصُرُ عَصَبِيَّةً فَقِتْلَةٌ جَاهِلِيَّةٌ
"Barangsiapa terbunuh karena membela bendera kefanatikan yang menyeru kepada kebangsaan atau mendukungnya, maka matinya seperti mati Jahiliyah." (HR. Muslim No. 3440)
لَيْسَ مِنَّا مَنْ دَعَا إِلَى عَصَبِيَّةٍ، وَلَيْسَ مِنَّا مَنْ قَاتَلَ عَلَى عَصَبِيَّةٍ، وَلَيْسَ مِنَّا مَنْ مَاتَ عَلَى عَصَبِيَّةٍ
"Bukan termasuk golongan kami orang yang mengajak kepada 'ashabiyah, berperang karena 'ashabiyah, dan mati karena 'ashabiyah." (HR. Abu Dawud No. 4456)
Islam Mengajarkan Persatuan Atas Dasar Akidah
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا
"Berpegang teguhlah kalian dengan tali Allah semuanya dan janganlah kalian bercerai-berai..." (QS. Ali Imran: 103)
Rasulullah ﷺ bersabda:
مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ مَثَلُ الْجَسَدِ، إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ، تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى
"Perumpamaan orang-orang mukmin dalam kasih sayang mereka seperti satu tubuh, bila satu anggota sakit, seluruh tubuh ikut merasakannya." (HR. Muslim)
Masalah Palestina Adalah Masalah Akidah
Umat Islam di Palestina, Rohingya, Uighur, dan Suriah menderita karena umat terpecah belah oleh sekat nasionalisme. Padahal, Allah memerintahkan kita menolong saudara seiman.
مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا، نَفَّسَ اللهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ
"Siapa yang menyelesaikan kesulitan seorang mukmin, Allah akan selesaikan kesulitannya di hari kiamat." (HR. Muslim)
Solusi Islam: Bersatu Dalam Khilafah
Nasionalisme menyebabkan runtuhnya Khilafah pada 1924, menjadikan umat Islam tercerai-berai menjadi lebih dari 50 negara bangsa. Sejarah membuktikan bahwa hanya Khilafah yang mampu menyelamatkan kehormatan umat dan membebaskan negeri-negeri Islam dari penjajahan.
Dulu, Khalifah al-Mu’tashim Billah mengirim pasukan untuk membela seorang wanita Muslimah. Sultan Abdul Hamid II mempertahankan tanah Palestina dari cengkeraman zionis. Kini, siapa yang akan melindungi kehormatan umat Islam tanpa Khilafah?
Khatimah
Nasionalisme hanya menghasilkan perpecahan, sedangkan Islam mengajarkan persatuan umat dalam naungan akidah. Sudah saatnya umat Islam menanggalkan nasionalisme dan kembali bersatu dalam Khilafah.
وَلَا تَحْسَبَنَّ اللَّهَ غَافِلًا عَمَّا يَعْمَلُ الظَّالِمُونَ
"Jangan sekali-kali kamu mengira Allah lalai terhadap perbuatan orang-orang yang zalim..." (QS. Ibrahim: 42)
Wallahu a’lam bish shawab.
0 Komentar