
Oleh: Darul Iaz
Penulis Lepas
Islam bukan hanya agama yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya, tetapi juga mengatur relasi antar manusia secara menyeluruh termasuk dalam lingkup terkecil dan paling mendasar yaitu keluarga. Dalam Islam, keadilan adalah prinsip utama yang harus menjadi nafas dalam setiap aspek kehidupan, baik dalam skala besar seperti pemerintahan maupun skala kecil seperti rumah tangga. Tanpa keadilan, tidak akan ada kedamaian. Sebaliknya, keadilan yang ditegakkan akan melahirkan ketenangan, saling percaya, dan harmoni.
Makna Keadilan dalam Islam
Keadilan dalam Islam tidaklah identik dengan kesamaan mutlak. Adil bukan berarti harus memberikan hal yang sama persis kepada setiap orang, melainkan memberikan kepada masing-masing sesuai dengan hak dan kebutuhannya. Inilah prinsip keadilan yang hakiki.
Sebagaimana dikatakan oleh Hamad Fahmi Thabib dalam Hatmiyah Inhidaam ar-Ra'sumaliyah al-Gharbiyah, keadilan dalam Islam berarti memberikan setiap orang haknya tanpa mengurangi atau melebihkan. Tidak ada diskriminasi, tidak ada pilih kasih, dan tidak ada kezaliman. Jika diterapkan dalam keluarga, maka setiap anggota keluarga akan mendapatkan haknya sebagaimana yang ditetapkan oleh syariah.
Allah ﷻ menegaskan hal ini dalam firman-Nya:
يٰدَاوٗدُ اِنَّا جَعَلْنٰكَ خَلِيْفَةً فِى الْاَرْضِ فَاحْكُمْ بَيْنَ النَّاسِ بِالْحَقِّ
"Wahai Dawud, sesungguhnya Kami menjadikanmu khalifah di muka bumi, maka berilah keputusan di antara manusia dengan adil." (QS. Shad [38]: 26)
Kewajiban Bersikap Adil
Al-Qur'an secara tegas memerintahkan kita untuk menegakkan keadilan dalam segala aspek kehidupan. Di antaranya adalah dalam ayat berikut:
اِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَاِيْتَاۤئِ ذِى الْقُرْبٰى وَيَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ
"Sungguh Allah menyuruh kalian berlaku adil, berbuat kebajikan, memberikan bantuan kepada kerabat. Sebaliknya, Dia melarang perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan."
(QS an-Nahl [16]: 90)
Rasulullah ﷺ pun menegaskan pentingnya keadilan dalam keluarga, terutama antara anak-anak:
اعْدِلُوا بَيْنَ أَوْلَادِكُمْ فِي الْعَطِيَّةِ، كَمَا تُحِبُّونَ أَنْ يَبَرُّوكُمْ
"Bersikaplah adil di antara anak-anak kalian dalam hibah, sebagaimana kalian menginginkan mereka berlaku adil kepada kalian dalam berbakti dan berlemah-lembut." (HR al-Baihaqi)
Juga dalam hadits lainnya:
اتَّقُوا اللَّهَ وَاعْدِلُوا بَيْنَ أَوْلَادِكُمْ
"Bertakwalah kalian kepada Allah dan bersikap adillah terhadap anak-anak kalian." (HR al-Bukhari)
Keadilan dalam Keluarga itu Tidak Harus Sama
Banyak orang tua yang salah kaprah mengartikan adil sebagai "sama rata". Padahal, seorang anak yang sakit tentu membutuhkan perhatian lebih dibandingkan saudaranya yang sehat. Demikian juga, seorang anak yang akan ujian membutuhkan bantuan belajar yang lebih intens. Inilah keadilan sejati: memberikan sesuai kebutuhan.
Allah pun mengingatkan:
وَلَن تَسْتَطِيعُوٓا۟ أَن تَعْدِلُوا۟ بَيْنَ ٱلنِّسَآءِ وَلَوْ حَرَصْتُمْ
"Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara istri-istri(mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian." (QS an-Nisa’ [4]: 129)
Langkah-langkah Menghadirkan Keadilan dalam Keluarga
Agar keadilan tidak hanya menjadi konsep, tetapi nyata dalam kehidupan rumah tangga, maka beberapa langkah berikut ini sangat penting dilakukan:
- Menanamkan Rasa Takut kepada Allah
Semua anggota keluarga perlu ditanamkan kesadaran bahwa mereka diawasi oleh Allah ﷻ setiap saat. Ketika seseorang sadar bahwa Allah Maha Melihat dan Maha Mengetahui, ia akan lebih berhati-hati dalam memperlakukan orang lain, termasuk anggota keluarganya.
- Menyadarkan bahwa Bersikap Adil adalah Ibadah
اتَّقُوا الظُّلْمَ، فَإِنَّ الظُّلْمَ ظُلُمَاتٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ"Takutlah kalian dari kezaliman, karena kezaliman itu akan menjadi kegelapan pada Hari Kiamat." (HR al-Bukhari dan Muslim)
- Memahamkan Syariah Sejak Dini
Anak-anak perlu dikenalkan dengan syariah Islam sejak kecil, bukan hanya perkara ibadah, tetapi juga tentang akhlak dan adab. Mereka perlu tahu bahwa bersikap adil, sabar, jujur, dan menghormati orang tua adalah bagian dari syariah yang wajib dijalankan.
- Memberikan Apresiasi atas Sikap Adil
Ketika anak menunjukkan sikap adil kepada saudaranya atau temannya, maka apresiasi dan pujian yang tulus dapat menjadi dorongan luar biasa. Anak akan merasa dihargai dan termotivasi untuk terus bersikap adil di kemudian hari.
- Menjelaskan Bahwa Adil Bukan Berarti Sama
Anak-anak sering merasa iri ketika perhatian orang tua tampak lebih condong kepada saudaranya. Di sinilah pentingnya penjelasan yang baik dan bijak. Tekankan bahwa adil adalah memberikan sesuatu sesuai kebutuhan, bukan membagi sama rata.
- Memberikan Keteladanan dan Konsistensi
Orang tua adalah figur utama dalam keluarga. Ketika mereka bersikap adil dan konsisten, anak-anak akan lebih mudah mencontohnya. Namun, jika orang tua sendiri inkonsisten dan saling bertolak belakang, maka anak akan kebingungan dan cenderung manipulatif. Sikap ini bisa membentuk pribadi yang tidak bertanggung jawab.
Membangun Generasi Adil dan Shalih
Keadilan dalam keluarga bukanlah hal yang sepele. Ia adalah pondasi yang akan membentuk karakter anak, menentukan keharmonisan rumah tangga, dan pada akhirnya mewarnai masa depan masyarakat. Anak-anak yang tumbuh dalam suasana adil akan menjadi pribadi yang seimbang, mandiri, tangguh, dan siap membangun peradaban.
Sebaliknya, ketidakadilan yang dibiarkan dalam keluarga akan melahirkan kekecewaan, luka batin, dan potensi konflik berkepanjangan. Oleh karena itu, perjuangan untuk menghadirkan keadilan dalam keluarga tidak bisa dilepaskan dari perjuangan untuk menegakkan syariah Islam secara kaffah dalam seluruh aspek kehidupan.
Semoga keluarga kita senantiasa dihiasi dengan keadilan, kasih sayang, dan keberkahan dari Allah ﷻ.
WalLâhu a’lam bi ash-shawâb.
0 Komentar