
Oleh: Arslan
Jurnalis Lepas
Solo, 31 Maret 2025 – Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) sekaligus mantan Menteri Koordinator di era Presiden Joko Widodo, Luhut Binsar Pandjaitan, memberikan pernyataan kontroversial terkait kepemimpinan Jokowi selama dua periode. Dalam keterangannya, Luhut menyebut bahwa Jokowi tidak pernah melanggar konstitusi.
“Saya kan pembantu Presiden Jokowi selama 10 tahun, saya saksi hidup. Ya saya ulangi sekali lagi, saya saksi hidup,” ujar Luhut dalam pertemuan di Solo, Senin (31/3/2025).
Pernyataan tersebut muncul di tengah meningkatnya tuntutan publik agar Presiden Jokowi diadili atas dugaan berbagai pelanggaran konstitusi. Salah satu isu yang kembali mencuat adalah dugaan penggunaan ijazah palsu oleh Jokowi. Sebelumnya, Rismon Hasiholan Sianipar menegaskan bahwa ijazah Jokowi “100 miliar persen palsu”, meskipun klaim tersebut dibantah oleh Jokowi yang menyebutnya sebagai fitnah murahan.
Selain itu, berbagai pelanggaran konstitusi lainnya juga terus menjadi sorotan. Salah satu kasus yang mencolok adalah proyek penyerahan 1.500 hektare lahan hutan lindung untuk proyek PIK-2 yang diduga melibatkan kepentingan bisnis elite tertentu. Kebijakan ini sempat dibatalkan oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Meskipun Luhut dengan tegas membela Jokowi, publik justru semakin meragukan kredibilitas pernyataan tersebut. Pasalnya, rekam jejak pemerintahan Jokowi dinilai sarat dengan kontroversi, termasuk dugaan penyalahgunaan kekuasaan dalam pemilu serta penguasaan sumber daya alam oleh lingkaran keluarga dan kolega dekatnya.
Pernyataan Luhut juga dihubungkan dengan klaim sebelumnya mengenai ‘big data’ yang mendukung wacana perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi, yang belakangan terbukti sebagai informasi yang tidak akurat. Kritikus menilai pembelaan Luhut terhadap Jokowi sebagai bentuk upaya menutupi berbagai persoalan hukum yang membayangi mantan Presiden tersebut.
“Luhut pembual, Jokowi pembohong. Keduanya, mana bisa dipercaya?” kritik Ahmad Khozinudin sebagai aktivis politik.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, tidak ada tanggapan resmi dari pihak Istana maupun Jokowi terkait pernyataan Luhut tersebut.
0 Komentar