DUNIA KAPITALIS DAN DONGENGNYA MENGENAI ERA ROBOTIK


Oleh: Rianeu Novita A
Komunitas Ibu Peduli Generasi

Era robotik, adalah fase perkembangan teknologi modern. Di mana mesin, dan robot mulai mengambil alih berbagai pekerjaan manusia. Era ini merupakan bagian dari revolusi industri 4.0. Robot kini digunakan dalam berbagai sektor seperti industri manufaktur, kesehatan, transportasi, hingga layanan rumah tangga.

Meskipun membawa banyak manfaat, era robotik juga menimbulkan sejumlah dampak positif dan negatif. Sebab robot, dapat bekerja tanpa lelah dan dengan presisi tinggi. Dalam industri, robot membantu mempercepat proses produksi. Robot membantu dalam pekerjaan rumah tangga dan perawatan kesehatan.

Dampak negatif dari peristiwa ini adalah, banyak pekerjaan manusia yang digantikan oleh robot. Tingkat pengangguran akan jadi semakin tinggi dari sebelumnya. Hanya pihak tertentu yang memiliki akses terhadap teknologi ini. Faktanya, dapat menimbulkan ketimpangan sosial. Manusia menjadi malas dan kehilangan beberapa keterampilan dasar.

Penggunaan robot yang tidak sesuai nilai moral, bisa menimbulkan penyalahgunaan. Misalnya, robot untuk hiburan tak bermoral, atau menjadi alat peperangan. Robot hanyalah alat, manusia tetap harus bertanggungjawab, dan tidak lalai karena teknologi.

Miris, fenomena seks dengan robot semakin berkembang. Mainan yang dirancang bisa menyerupai manusia. Yang digunakan untuk memenuhi hasrat seksual. Hal ini akan mengakibatkan kehidupan seorang manusia, tidak mendapatkan keberkahan. Tetapi juga akan dihadapkan pada siksaan Allah di akhirat lihat (QS. At-Takatsur ayat 8).

Robot, tidak boleh digunakan untuk keperluan yang bertentangan dengan Islam. Seperti hiburan maksiat, eksploitasi, atau senjata pemusnah massal. Pada era kemajuan ini, manusia bukannya menjadi pemimpin peradaban, sebaliknya malah menjadi korban peradaban. Kerusakan di mana-mana, semuanya tergilas oleh zaman digital yang sangat mendominasi.

وَلَا تُفْسِدُوْا فِى الْاَرْضِ بَعْدَ اِصْلَاحِهَا
Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah (Allah) memperbaikinya.” (TQS. Al-A'raf: 56)

اِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ اُولٰۤىِٕكَ كَانَ عَنْهُ مَسْـُٔوْلًا
Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan dimintai pertanggungjawabannya.” (TQS. Al-Isra: 36)

Islam sebagai agama yang tidak menolak perkembangan teknologi, termasuk robotik. Asalkan digunakan dalam koridor kebaikan dan tidak bertentangan dengan syariat. Memanfaatkan teknologi untuk kebaikan Islam, segala sesuatu dinilai berdasarkan niat dan dampaknya. Robotik boleh digunakan jika memberi manfaat dan tidak melanggar syariat.

Islam mendorong kemandirian umat. Maka, umat Islam hendaknya tidak hanya menjadi pengguna, tetapi juga pengembang teknologi robotik. Sejarah Islam mencatat bahwa, pada abad pertengahan, di bidang sains dan teknologi. Abbas Ibn Firnas (810-887M) dari Cordoba. Beliau, membuat alat terbang. Dengan alat yang disebut dengan gantole dan parasut berhasil diterbangkan. Kurang lebih 11 abad, kemudian Wright bersaudara dari Amerika menambahkan mesin padanya, dan jadilah pesawat terbang bermesin.

Umat Islam tanpa sains dan teknologi, sudah terbukti mudah terjajah. Sains dan teknologi tanpa Islam cenderung selalu menjajah. Jika umat Islam memegang kendali atas sains dan teknologi, era robotik bukan sebuah dongeng. Keberadaannya akan kembali merahmati alam, membebaskan dunia dari penjajahan. Kepemimpinan berpikir umat Islam niscaya akan kembali. Sebab, ada pendidikan yang seimbang antara iman dan ilmu.

Bersamaan dengan itu, dapat menyongsong era robotik dengan sikap yang cerdas, adaptif, dan tetap menjaga nilai-nilai agama. Maka, jelaslah sistem kapitalisme dengan apa yang terkait didalamnya sebentar lagi kolep dalam ilmu dan karya intelektualnya akan berakhir. Maka, sudah saatnya Syariah dan Khilafah menjadi mainstream pergerakan generasi muda untuk menyelamatkan bangsa ini dari dongeng kapitalisme yang ilusi.

Wallahuallam bishawwab

Posting Komentar

0 Komentar