BANGUNAN KANTOR AUDIT THAILAND ROBOH, PERUSAHAAN KONSTRUKSI CHINA DIPERIKSA


Oleh: Hamzah Al-Fatih
Jurnalis Lepas

Bangkok, Thailand – Gempa bumi berkekuatan 7,7 magnitudo mengguncang Thailand dan menyebabkan runtuhnya gedung Kantor Audit Negara (SAO). Peristiwa ini memicu perhatian terhadap standar keselamatan bangunan serta perusahaan yang membangunnya, yaitu China Railway No.10 Engineering Group, anak perusahaan dari raksasa infrastruktur China Railway Group (CREC).

Insiden ini membuat rekam jejak CREC dalam proyek-proyek globalnya mendapat sorotan, terutama terkait dugaan korupsi dan suap yang melibatkan anak perusahaannya di berbagai negara.

Sebagai perusahaan milik negara China, CREC merupakan pemain utama dalam pembangunan infrastruktur di dalam dan luar negeri. Anak perusahaannya, yang diberi nomor, mengelola proyek di berbagai belahan dunia. Saat No.10 menjadi sorotan di Thailand, anak perusahaan lainnya seperti No.9 menjalankan proyek di Arab Saudi, Malaysia, dan Uganda, sedangkan No.8 menangani proyek di Irak, Singapura, dan Laos. CREC juga berperan besar dalam inisiatif "One Belt, One Road" China.

Meski tengah diperiksa, China Railway Group tetap memiliki reputasi besar. Perusahaan ini telah masuk daftar Fortune Global 500 selama 17 tahun berturut-turut dan berada di peringkat ke-34 pada tahun 2022. Sahamnya diperdagangkan di bursa Shanghai dan Hong Kong, meski belakangan mengalami penurunan harga sebesar 5% setelah gempa di Myanmar.


Dugaan Korupsi dan Suap

Nama CREC beberapa kali dikaitkan dengan kasus korupsi. Salah satu anak perusahaannya, China Railway Tunnel Group (CRTG), tersandung skandal suap di Singapura. Pada Oktober 2023, dua pejabat senior CRTG divonis bersalah karena menyuap pejabat pemerintah Singapura.

Kasus lain melibatkan mantan kepala China Railway Corporation, Sheng Guangzu, yang dijatuhi hukuman 15 tahun penjara akibat menerima suap dalam jumlah besar. Pada 2012, seorang manajer umum dari China CREC Railway Electrification Bureau Group juga ditangkap dengan tuduhan suap.


Dampak Finansial dan Reaksi Pasar

Kinerja keuangan China Railway Group pada paruh pertama 2024 menunjukkan penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Pendapatan turun 7,8% menjadi 544,52 miliar yuan, laba kotor merosot 8,2% menjadi 46,75 miliar yuan, dan laba bersih bagi pemegang saham anjlok 12% menjadi 14,27 miliar yuan.

Gempa yang baru terjadi serta sorotan terhadap anak perusahaannya membuat harga saham CREC bergejolak dan mengalami penurunan signifikan.

Seiring berjalannya penyelidikan, dunia internasional akan terus memantau bagaimana China Railway Group menanggapi tuduhan ini serta dampaknya terhadap proyek-proyek global mereka.

Posting Komentar

0 Komentar