WASPADA, GAZA DALAM AMBISI AMERIKA!


Oleh: Siami Rohmah
Penulis Lepas

Lagi, blunder dibuat oleh negeri Paman Sam melalui Presiden Trump. Setelah pernyataan anehnya bahwa Amerika Serikat akan mengambil alih Jalur Gaza menuai penolakan oleh dunia. Kini, ketika para pemimpin Arab berencana melakukan rekonstruksi Gaza, Amerika melalui Jubir Dewan Keamanan Nasional Brian Hughes menyatakan, "Usulan tidak membahas kenyataan bahwa Gaza saat ini tidak dapat dihuni dan penduduknya tidak dapat hidup secara manusiawi di wilayah yang tertutup puing-puing dari persenjataan yang belum meledak". (Tempo.com)

Dari pernyataan Hughes ini jelas tersirat penolakan Amerika atas rencana rekonstruksi untuk Gaza. Mereka berlagak lupa kehancuran Gaza adalah buah kebengisan mereka. Penolakan ini sebenarnya memang sudah bisa terbaca akan terjadi. Karena sesungguhnya keinginan mereka adalah menghabisi entitas Palestina. Tidak mungkin ada ketulusan para kafir ini untuk Palestina. Yang ada mereka akan terus berambisi merebut Gaza untuk kemudian diserahkan kepada Zionis Yahudi.

Netanyahu dalam konferensi bersama Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Marco Rubio menyatakan, "Saya berterima kasih kepada Trump atas dukungannya yang teguh terhadap kebijakan masa depan Israel di Jalur Gaza. Dukungan Amerika akan membantu kami mencapai tujuan perang di Gaza dengan lebih cepat."

Begitu jelas kedekatan di antara Amerika dan Israel. Maka tidak heran pernyataan berubah-ubah yang dikeluarkan Trump sejak awal, sesungguhnya ujungnya adalah demi memenangkan Zionis di Gaza.

Kelicikan orang kafir memang sebuah keniscayaan. Namun, pengkhianatan demi pengkhianatan yang semakin terbuka dilakukan oleh pemimpin dunia Islam yang begitu menyedihkan. Setelah diamnya mereka ketika Gaza menghadapi pembantaian selama kurang lebih 16 bulan, kini mereka "mengambil peran" dengan rencana rekonstruksi. Padahal sesungguhnya semua yang dilakukan akan menunggu restu dari Amerika. Ini terlihat dari pernyataan pejabat Yordania yang menyatakan akan menyampaikan rencana mereka kepada Donald Trump.

Sementara Mesir mengusulkan agar Hamas menyerahkan kekuasaan kepada pemerintahan sementara, sampai otoritas Palestina yang direformasi mengambil alih kendali. Tidak heran, Presiden Abdul Fattah al-Sisi adalah 'boneka Amerika" yang dimainkan di Mesir.

Rencana yang seolah baik tersebut sesungguhnya ingin menggeser pengaruh Hamas dari Gaza dan menjadikan Gaza sekuler. Dengan Gaza berada di bawah pengaruh mereka maka akan semakin mudahlah Israel mencengkeramkan kuku-kukunya atas Gaza.

Sejatinya hal ini akan terus berlangsung ketika akar masalah belum terselesaikan. Sudah puluhan tahun masalah Palestina berjalan tapi tak kunjung selesai.

Masalah ini tak mungkin selesai dengan diplomasi. Sudah bukan rahasia lagi mereka akan selalu mengingkari janji. Meski beratus kali kesepakatan ditanda tangani. Kita lihat bahkan ketika genjatan senjata telah disetujui mereka masih saja melakukan serangan. Bahasa yang tepat untuk mereka adalah jihad. Bahasa perang.

Sesungguhnya kaum muslimin adalah umat yang besar, tetapi saat ini mereka lemah. Lemahnya kaum muslimin karena mereka hidup tercerai-berai. Setidaknya lebih dari 50 negeri kaum muslimin saat ini hidup terpisah dalam sekat nasionalisme. Sibuk dengan urusan bangsanya masing-masing. Ditambah lagi para penguasa yang ada adalah para boneka musuh-musuh Islam. Yang mereka akan menjaga kepentingan tuannya.

Maka solusi untuk masalah Gaza dan dunia Islam saat ini adalah menyatukannya kembali persatuan sebagaimana yang pernah terjadi pada masa yang lalu, di mana kaum muslimin bersatu dan berjaya dalam naungan daulah Khilafah lebih dari 13 abad lamanya.

Khilafah akan menjaga dan membela setiap jengkal tanah kaum muslimin. Tak akan membiarkan orang-orang kafir penjajah merendahkan Islam dan kaum muslimin.

Namun sayang, saat ini masih banyak kaum muslimin yang anti, bahkan membenci ide Khilafah. Maka sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah ﷺ dalam membangun daulah di Madinah. Beliau membentuk kelompok dakwah yang mencerdaskan umat, menyampaikan Islam di tengah-tengah mereka, sehingga mereka sadar dan menginginkan Islam ditetapkan atas mereka.

Maka langkah mengembalikan kaum muslimin saat ini adalah dengan adanya kelompok ideologis yang menyadarkan umat. Hingga terwujudnya kembali daulah Khilafah yang akan memobilisasi kaum muslimin untuk membela Gaza dan tanah Palestina serta kaum muslimin di seluruh penjuru dunia.

Allah ﷻ berfirman yang artinya, "Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Sesungguhnya Allah benar-benar Mahakuasa untuk menolong mereka itu." (TQS. Al Hajj: 39)

Wallahualam bissawab.

Posting Komentar

0 Komentar