PANDANGAN ISLAM MENGENAI KEJAHATAN YANG MENGGEROGOTI BANGSA


Oleh: Marsha
Pegiat Dakwah Remaja

Korupsi, adalah penyakit kronis yang telah lama menghantui berbagai aspek kehidupan di Indonesia. Praktik ini tidak hanya merugikan negara secara finansial, tetapi juga merusak moral masyarakat dan menghambat kemajuan bangsa. Berbagai kasus korupsi yang terjadi belakangan ini, menunjukkan bahwa kejahatan masih sulit diberantas. Meski berbagai sosialisasi telah dirumuskan, dan lembaga antikorupsi telah dibentuk. Korupsi, tetap tak terkendali.

Salah satu kasus korupsi terbesar yang mencuri perhatian masyarakat, adalah skandal Pertamina. Di dalamnya, menyeret beberapa pejabat tinggi perusahaan tersebut. Dugaan korupsi dalam impor minyak mentah dan manipulasi kualitas bahan bakar menyebabkan kerugian negara yang sangat besar. Kejaksaan Agung telah menetapkan sembilan tersangka dalam kasus ini dengan dugaan kerugian negara mencapai Rp193,7 triliun. Kompas.com (14/3/2025)

Korupsi, tidak saja merugikan negara. Tapi masyarakat juga yang harus menanggung akibatnya. Seperti, membeli BBM dengan harga tinggi. Ternyata, kualitas rendah. Selain itu, kasus korupsi BTS 4G yang melibatkan mantan Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate, juga menjadi sorotan. Proyek pembangunan infrastruktur internet yang seharusnya membantu masyarakat di daerah terpencil, malah menjadi ladang korupsi. Kerugian negara mencapai Rp8,32 triliun. Akibatnya, akses internet di berbagai daerah terhambat, menghambat pendidikan dan perekonomian masyarakat di wilayah tersebut.

Kasus lainnya yang juga menyita perhatian adalah korupsi di PT Timah yang melibatkan berbagai pihak, termasuk pejabat perusahaan dan pengusaha tambang ilegal. Kasus ini diduga menyebabkan kerugian negara lebih dari Rp271 triliun. Praktik korupsi di sektor tambang juga berdampak pada kerusakan lingkungan yang parah, memperburuk kualitas hidup masyarakat sekitar.


Dampak Buruk Korupsi bagi Masyarakat

Korupsi bukan sekadar kejahatan finansial, tetapi juga kejahatan terhadap rakyat. Beberapa dampak buruknya diantaranya.

1. Meningkatkan Kemiskinan
Dana yang seharusnya digunakan untuk kesejahteraan masyarakat justru dikorupsi oleh segelintir orang. Akibatnya, program bantuan sosial, pendidikan, dan kesehatan tidak berjalan dengan baik, memperburuk kondisi ekonomi masyarakat miskin. Meski sebenarnya, program ini tidak menjadi solusi tuntas kemiskinan.

2. Menurunnya Kualitas Infrastruktur
Banyak proyek infrastruktur seperti jalan, jembatan, dan sekolah dibangun dengan kualitas rendah karena anggarannya dikorupsi. Akibatnya, masyarakat terancam oleh bangunan yang tidak aman dan tidak tahan lama. Di sisi lain, kebutuhan akses jalan bagi masyarakat. Tidak dianggap urgent sadikitpun oleh para aparatur negara.

3. Mahalnya Biaya Hidup
Kasus seperti korupsi Pertamina menunjukkan bagaimana korupsi dapat membuat harga barang kebutuhan pokok, seperti BBM, menjadi lebih mahal. Hal ini berdampak langsung pada daya beli masyarakat.

4. Hilangnya Kepercayaan Publik terhadap Pemerintah
Ketika pejabat pemerintah terlibat dalam korupsi, masyarakat menjadi tidak percaya terhadap sistem pemerintahan. Akibatnya, partisipasi masyarakat dalam demokrasi menurun dan stabilitas negara terganggu.

5. Merusak Moral Generasi Muda
Korupsi yang merajalela menciptakan budaya permisif terhadap tindakan tidak jujur. Generasi muda mungkin akan menganggap korupsi sebagai sesuatu yang normal jika tidak ada tindakan tegas untuk memberantasnya.


Hukuman yang Setimpal bagi Pelaku Korupsi

Saat ini, hukuman bagi pelaku korupsi di Indonesia diatur dalam Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Hukuman bagi pelaku bisa berbeda-beda. Pidana penjara hingga seumur hidup, tergantung dari besar kecilnya korupsi yang dilakukan. Denda mulai dari ratusan juta hingga miliaran rupiah.

Penyitaan aset hasil korupsi untuk mengembalikan kerugian negara. Pencabutan hak politik, sehingga pelaku tidak bisa lagi menduduki jabatan publik.

Namun, hukuman ini sering kali dianggap belum memberikan efek jera. Terutama, jika pelaku korupsi tetap bisa menikmati hasil kejahatannya. Setelah keluar dari penjara, mereka bisa kembali menjabat sebagai aparatur negara.

Oleh karena itu, banyak pihak yang mengusulkan hukuman yang lebih berat. Seperti, hukuman mati untuk kasus korupsi yang menyebabkan kerugian negara dalam jumlah besar.


Pandangan Islam terhadap Korupsi dan Dalilnya

Dalam Islam, korupsi adalah tindakan yang diharamkan dan termasuk dalam kategori ghulul (penggelapan harta). Al-Qur'an dan hadis dengan tegas mengutuk perbuatan ini.

Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah Ayat 188 yang artinya.

"Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui."


Tindakan Pencegahan Korupsi dalam Islam

Islam memberikan solusi konkret untuk mencegah korupsi agar tidak merajalela dalam masyarakat, di antaranya:

1. Menanamkan Nilai Kejujuran Sejak Dini
Pendidikan akhlak yang kuat akan mencegah seseorang tergoda untuk melakukan korupsi.

2. Menegakkan Hukum dengan Tegas
Dalam Islam, pelaku korupsi harus dihukum dengan berat sebagai bentuk efek jera dan pencegahan bagi orang lain.

3. Mewajibkan Pemimpin untuk Hidup Sederhana
Seorang pemimpin dalam Islam dianjurkan untuk tidak hidup bermewah-mewahan agar tidak tergoda dengan kekayaan haram.

4. Membudayakan Transparansi dan Akuntabilitas
Dalam Islam, setiap pemimpin adalah amanah. Mereka harus mempertanggungjawabkan segala kebijakan dan pengelolaan harta kepada rakyat dan Allah ﷻ.

5. Mewajibkan Pengembalian Harta Hasil Korupsi
Islam menegaskan bahwa harta yang diperoleh dari cara yang tidak halal harus dikembalikan kepada pemiliknya atau digunakan untuk kepentingan umum.


Kesimpulan

Korupsi adalah musuh utama bagi kesejahteraan bangsa dan bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Kasus-kasus seperti skandal Pertamina, BTS 4G, dan PT Timah menunjukkan bahwa korupsi masih menjadi masalah serius yang perlu segera ditangani. Islam telah mengajarkan solusi dalam memberantas korupsi melalui penegakan hukum yang tegas, transparansi, dan akhlak yang kuat.

Tanpa upaya konkret dari semua pihak, korupsi akan terus merajalela dan merusak bangsa. Oleh karena itu, masyarakat harus ikut aktif mengawasi serta menuntut keadilan agar para pelaku korupsi dihukum dengan setimpal, baik di dunia maupun di akhirat.

Inilah pandangan Islam mengenai kejahatan yang menggerogoti bangsa. Hukumannya harus tegas tanpa membeda-bedakan.

Wallahuallam bissowab

Posting Komentar

0 Komentar