
Oleh: Herlin Hartanti, A.Md.AP
Content Creator
Bulan ramadhan adalah bulan penuh keberkahan dan kebahagiaan. Semua umat Islam merayakan dengan suka cita, fokus berlomba memperbanyak ibadah demi mendapatkan pahala terbaik. Kondisi berbeda dirasakan oleh saudara kita di Palestina, suka cita itu tidak ada, Israel kembali melakukan serangan brutal di bulan suci ini.
Konflik di Gaza sempat mereda sejak 19 Januari 2025, ketika tahap pertama perjanjian gencatan senjata diberlakukan. Hamas mengklaim telah mematuhi ketentuan perjanjian tersebut, dengan rencana awal bahwa tahap kedua gencatan senjata akan dimulai pada Maret. Namun, pada Senin malam 17 Maret 2025 dan Selasa (18/3/2025), Israel serang Gaza dari udara dengan skala besar terhadap target Hamas. (beritasatu.com, 20-03-25)
Serangan tersebut menewaskan hampir 1.000 orang. Israel menuding Hamas berulang kali menolak untuk membebaskan sandera. (beritasatu.com, 20-03-25)
Upaya memperpanjang gencatan senjata pun gagal, dengan Israel ingin memperpanjang pertukaran sandera dengan tahanan Palestina, sementara Hamas bersikeras melanjutkan ke tahap kedua perjanjian. Hingga saat ini, Hamas belum memberikan respons militer terhadap serangan udara Israel. (beritasatu.com, 20-03-25)
Serangan brutal yang dilakukan Israel terhadap Palestina akan selalu terjadi, selama tidak ada yang membantu Palestina dalam mempertahankan wilayahnya. Di satu sisi umat muslim pun disibukan dengan permasalahan negaranya masing-masing. Maka dalam kondisi ini sudah saatnya membutuhkan solusi yang tuntas. Tidak cukup hanya sekedar gencatan senjata dan kecaman dari berbagai negara, tapi harus hadir sebuah institusi kuat yang siap melawan kekuatan Israel.
Islam hadir bukan hanya sekedar agama, tapi bisa memberikan solusi bagi seluruh permasalahan kehidupan termasuk masalah Palestina. Kepemimpinan Islam sanggup membebaskan Palestina secara tuntas. Sejarah membuktikan, Palestina berhasil ditaklukkan dari kekuasaan kaum Nasrani dengan kekuatan pasukan kaum muslim. Pemimpin kaum muslim saat itu melakukan strategi peperangan terbaik untuk menaklukkan Palestina selama 200 tahun hingga akhirnya Palestina berhasil dikuasai kembali di bawah pimpinan Islam yaitu Sultan Shalahuddin.
Oleh sebab itu, tidak mungkin membebaskan Palestina dari penjajahan Israel, kecuali melalui kekuatan pasukan yang hebat di bawah komando seorang pemimpin yang hebat. Hanya Islam harapan dan solusi terakhir kaum muslim untuk melindungi setiap kehormatan dan kemuliaan Palestina.
Musuh-musuh islam tidak akan pernah menang untuk meruntuhkan umat muslim, seperti dalam firman Allah ﷻ, “Mereka (orang-orang kafir) membuat tipu daya dan Allah pun membalas tipu daya (mereka). Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya.” (QS Ali-Imran [3]: 54).
Menegakan kepemimpinan Islam adalah tugas seluruh umat muslim, karena dengan hadirnya pemimpin dalam sistem Islam akan memberikan keberkahan dan kedamaian. Maka kita harus bersama-sama memperjuangkan hal ini dan membutuh kekuatan besar yaitu jamaah dakwah Islam ideologis untuk melakukan dakwah ke tengah-tengah umat sesuai dengan metode dakwah Rasulullah ﷺ untuk membebaskan Palestina dan mengembalikan kehidupan Islam. Wallahu'alam bissawab.
0 Komentar