MEMBONGKAR KETIDAKADILAN DAN MENCARI SOLUSI: REFLEKSI DARI ESCAPE EPISODE 2


Oleh: Darul Al-Fatih
Pembelajar

Dalam episode terbaru podcast Escape, Raymond Chin, ibunya, dan Ustaz Felix berbincang mengenai isu yang sangat relevan bagi masyarakat Indonesia, yaitu ketidakadilan (injustice). Diskusi ini tidak hanya menyoroti aspek sosial dan politik, tetapi juga menggali dimensi spiritual yang dapat menjadi solusi dalam menghadapi realitas yang sulit.


Krisis sebagai Peluang untuk Pencerahan

Ustaz Felix memulai diskusi dengan perspektif bahwa krisis bukan sekadar musibah, melainkan peluang untuk pencerahan spiritual. Menurutnya, Allah memberikan ujian agar manusia kembali mengingat-Nya. Dalam konteks Indonesia, ketidakadilan yang terjadi seharusnya menjadi momentum bagi masyarakat untuk introspeksi, memperkuat keimanan, dan mencari solusi yang hakiki.

Ketika manusia merasa tidak berdaya menghadapi sistem yang korup dan tidak adil, saat itulah mereka akan mengangkat tangan ke langit dan mencari pertolongan dari Allah. Hal ini menunjukkan bahwa spiritualitas dapat tumbuh lebih kuat di tengah tekanan hidup.


Potret Ketidakadilan dalam Sistem Hukum dan Kekuasaan

Raymond Chin dan ibunya mengangkat fakta menyedihkan tentang ketidakadilan di Indonesia, terutama dalam sistem hukum dan kekuasaan. Ibu Raymond secara terbuka mengungkapkan rasa kecewanya terhadap fenomena di mana seseorang dengan prestasi akademik rendah bisa menduduki jabatan tinggi, sementara mereka yang memiliki intelektualitas dan kerja keras hanya menjadi karyawan biasa.

Hal ini menimbulkan pertanyaan besar tentang nilai pendidikan dan meritokrasi di Indonesia. Bukankah seharusnya kepemimpinan didasarkan pada kapabilitas dan integritas? Kenyataan yang terjadi justru sebaliknya, di mana sistem lebih mengutamakan koneksi dan kepentingan politik.


Ketika Kekuasaan Absolut Melahirkan Ketidakadilan

Menanggapi fenomena ini, Ustaz Felix memberikan perspektif Islami dengan mengutip kisah Firaun dalam Al-Qur’an. Firaun adalah contoh nyata bagaimana kekuasaan absolut dapat melahirkan kesewenang-wenangan dan kezaliman. Ketika seseorang atau kelompok memiliki kendali penuh tanpa mekanisme pengawasan yang baik, maka ketidakadilan akan terus tumbuh subur.

Hal ini juga bisa kita lihat dalam sistem pemerintahan yang ada. Tanpa adanya pemimpin yang adil dan sistem yang berpihak pada rakyat, ketimpangan sosial dan ketidakadilan hukum akan terus berlangsung.


Peran Informasi dalam Melawan Ketidakadilan

Dalam dunia modern, informasi adalah senjata yang ampuh. Raymond Chin menegaskan bahwa akses terhadap informasi yang benar dapat membuka mata masyarakat terhadap ketidakadilan yang selama ini tertutupi. Dengan menyebarkan kesadaran, masyarakat bisa lebih kritis dan berani menuntut perubahan.

Namun, Ibu Raymond juga mengingatkan bahwa di era digital ini, masyarakat harus lebih selektif dalam menerima informasi. Banyak narasi yang dibangun oleh media atau pihak berkepentingan untuk menggiring opini publik. Oleh karena itu, verifikasi informasi sebelum menyebarkannya menjadi langkah penting agar tidak terjebak dalam propaganda yang menyesatkan.


Kunci dalam Menghadapi Ketidakadilan

Ustaz Felix mengingatkan bahwa meskipun ketidakadilan sering menimbulkan rasa frustrasi, kita harus tetap bersabar dan berdoa. Dia mengutip kisah Ashabul Kahfi dalam Al-Qur’an, di mana sekelompok pemuda memilih untuk ‘melarikan diri’ dari ketidakadilan yang mereka alami. Mereka tidak serta-merta melawan dengan kekerasan, tetapi memilih perlindungan dan bersabar hingga Allah memberikan jalan keluar.

Namun, sabar bukan berarti pasif. Ibu Raymond menambahkan bahwa meskipun kita harus bersabar, kita tetap harus memperjuangkan hak dengan cara yang benar dan tidak anarkis. Dia berbagi pengalaman pribadinya dalam menuntut keadilan, di mana prosesnya panjang dan melelahkan, tetapi pada akhirnya membuahkan hasil.


Integritas di Atas Segalanya

Di akhir diskusi, Raymond dan ibunya memberikan pesan penting bagi generasi muda. Mereka menekankan bahwa kesuksesan sejati bukan hanya diukur dari jabatan atau prestasi akademik, tetapi dari bagaimana seseorang menjalani hidup dengan jujur dan bertanggung jawab. Ustadz Felix Siauw menambahkan, "Kamu boleh gagal dalam apapun, tapi jangan pernah gagal dalam tahu diri."

Ustaz Felix menutup diskusi dengan mengingatkan bahwa keadilan adalah pilar utama dalam pemerintahan yang baik. Ia mengutip perkataan ulama besar yang menyatakan bahwa Allah akan menolong negara yang adil, meskipun bukan negara Islam, dan sebaliknya, Allah akan menghukum negara yang tidak adil, meskipun negara tersebut mayoritas Muslim.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah pernah mengatakan bahwa:

فَإِنَّ النَّاسَ لَمْ يَتَنَازَعُوا فِي أَنَّ عَاقِبَةَ الظُّلْمِ وَخِيمَةٌ وَعَاقِبَةُ الْعَدْلِ كَرِيمَةٌ وَلِهَذَا يُرْوَى : اللَّهُ يَنْصُرُ الدَّوْلَةَ الْعَادِلَةَ وَإِنْ كَانَتْ كَافِرَةً وَلَا يَنْصُرُ الدَّوْلَةَ الظَّالِمَةَ وَإِنْ كَانَتْ مُؤْمِنَةً
Manusia tidak berselisih bahwa balasan dari perbuatan zalim adalah kebinasaan sementara balasan dari sikap adil adalah kemuliaan. Oleh karena itu diriwayatkan bahwa “Allah akan menolong negara yang adil sekalipun kafir, dan akan membinasakan Negara yang zalim sekalipun beriman”


Kesimpulan

Diskusi dalam Escape Episode 2 ini memberikan banyak wawasan tentang bagaimana menghadapi ketidakadilan dengan bijak. Dari sudut pandang spiritual, krisis dan ketidakadilan adalah ujian yang dapat membawa kita lebih dekat kepada Allah. Dari perspektif sosial, informasi dan sikap kritis adalah senjata utama dalam melawan ketidakadilan. Dan yang terpenting, sabar dan doa adalah kunci agar tetap kuat dalam menghadapi tantangan hidup.

Semoga diskusi ini dapat menginspirasi lebih banyak orang untuk terus berjuang menegakkan keadilan, baik untuk diri sendiri maupun masyarakat luas. Seperti yang disampaikan oleh Ustaz Felix, "Keadilan adalah pilar utama dalam pemerintahan yang baik, dan kita semua punya peran untuk mewujudkannya."

Posting Komentar

0 Komentar