
Oleh: Rika Dwi Ningsih
Penulis Lepas
Polemik mengenai keaslian ijazah Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mencuat setelah pernyataan dari Rismon Hasiholan Sianipar, seorang ahli forensik digital yang juga merupakan alumni Fakultas Teknologi Universitas Gadjah Mada (UGM). Rismon meyakini bahwa ijazah S1 Kehutanan Jokowi yang diterbitkan UGM pada tahun 1985 adalah palsu. Ia bahkan menggunakan idiom "100 miliar persen palsu" untuk menegaskan klaimnya[1].
Analisis Ahli Forensik Digital Menurut Rismon, penggunaan font Times New Roman pada ijazah Jokowi menimbulkan kecurigaan. Ia menegaskan bahwa font tersebut baru tersedia setelah Windows 3.1 dirilis pada tahun 1992, sedangkan ijazah Jokowi diterbitkan pada tahun 1985. Selain itu, ia juga mempertanyakan nomor seri ijazah yang dinilainya ganjil dan tidak sesuai dengan sistem penomoran UGM pada era tersebut[2].
Tanggapan UGM Menanggapi tuduhan tersebut, pihak UGM melalui Dekan Fakultas Kehutanan, Sigit Sunarta, menegaskan bahwa ijazah Jokowi adalah asli dan yang bersangkutan benar-benar lulusan Fakultas Kehutanan UGM. Sigit menyatakan bahwa UGM memiliki dokumentasi lengkap yang mendukung keabsahan ijazah tersebut, termasuk nomor registrasi yang tertera pada sisi kiri atas salinan ijazah yang masih disimpan oleh universitas[3].
Pendapat Pakar Hukum Yusril Ihza Mahendra, pakar hukum tata negara, menyayangkan bahwa isu keaslian ijazah Jokowi tidak pernah terbukti secara tuntas. Ia menilai bahwa pencabutan gugatan oleh Bambang Tri Mulyono menyebabkan ketidakpastian hukum di masyarakat. Yusril menekankan pentingnya investigasi yang lebih transparan agar isu ini dapat terselesaikan secara sah dan meyakinkan publik[4].
Pernyataan Rekan Seangkatan Robertus Sugito, rekan seangkatan Jokowi di Fakultas Kehutanan UGM angkatan 1980, turut angkat bicara mengenai polemik tersebut. Ia mengonfirmasi bahwa Jokowi memang menempuh pendidikan di UGM dan lulus pada tahun 1985. Sugito berharap proses hukum yang objektif dapat berjalan agar kebenaran dapat terungkap dan keraguan masyarakat terjawab[5].
Kontroversi mengenai keaslian ijazah Presiden Jokowi terus berlanjut dan memicu perdebatan di masyarakat. Meskipun pihak UGM telah memberikan klarifikasi dan rekan-rekan seangkatan Jokowi mengonfirmasi keabsahan ijazah tersebut, tuduhan dan spekulasi masih muncul. Diperlukan investigasi yang transparan dan berbasis bukti forensik agar kepercayaan publik terhadap institusi pendidikan serta pemimpin negara tetap terjaga.
Daftar Catatan Kaki:
- Repelita.com. (2025). "Bukti Baru: Ahli Forensik Digital Yakin Ijazah Jokowi Palsu". [Online] Tersedia di: https://www.repelita.com/2025/03/bukti-baru-ahli-forensik-digital-yakin.html [Diakses 16 Maret 2025].
- Ibid.
- Kompas.com. (2022). "UGM Jawab Isu Keanehan Ijazah Jokowi Sampai Tuduhan Curi Data". [Online] Tersedia di: https://nasional.kompas.com/read/2022/10/21/06370761/ugm-jawab-isu-keanehan-ijazah-jokowi [Diakses 16 Maret 2025].
- CNN Indonesia. (2022). "Yusril Kecewa: Ijazah Jokowi Asli atau Palsu Tak Pernah Terbukti". [Online] Tersedia di: https://www.cnnindonesia.com/nasional/20221031070542-12-867279/yusril-kecewa-ijazah-jokowi-asli-atau-palsu-tak-pernah-terbukti [Diakses 16 Maret 2025].
- Detik.com. (2022). "Kata Teman Kuliah di UGM soal Polemik Ijazah Jokowi". [Online] Tersedia di: https://www.detik.com/jateng/berita/d-6344351/kata-teman-kuliah-di-ugm-soal-polemik-ijazah-jokowi [Diakses 16 Maret 2025].
0 Komentar