KEISTIMEWAAN PUASA: IBADAH YANG HANYA UNTUK ALLAH


Oleh: Darul Iaz
Penulis Lepas

Dalam sebuah hadis qudsi, Allah ﷻ berfirman: "Puasa itu untuk-Ku, dan Aku sendiri yang akan membalasnya." Hadis ini menggambarkan betapa istimewanya ibadah puasa di sisi Allah. Para ulama menjelaskan bahwa puasa memiliki kedekatan yang sangat khusus dengan Allah dibandingkan ibadah-ibadah lainnya.


Ibadah yang Tidak Bisa Dilihat oleh Manusia

Ibadah lain, seperti salat dan sedekah, sering kali dapat terlihat oleh orang lain atau memiliki manfaat sosial. Sebagai contoh, seseorang bisa salat tarawih bukan semata-mata karena keikhlasan, tetapi karena tekanan sosial—takut menjadi omongan tetangga jika tidak ikut berjamaah. Begitu pula dengan sedekah, di mana sering kali disebutkan jumlah donasi seseorang secara terbuka, bahkan ada yang memilih menyumbang secara anonim tetapi tetap diketahui orang lain.

Namun, berbeda dengan puasa. Tidak ada yang benar-benar tahu apakah seseorang berpuasa atau tidak, kecuali dirinya sendiri dan Allah. Seseorang bisa saja berpura-pura berpuasa dengan tampilan yang lemas, bibir kering, dan wajah pucat, padahal diam-diam ia telah makan dan minum. Oleh karena itu, puasa menjadi ibadah yang benar-benar murni antara seorang hamba dan Allah.


Puasa Mengangkat Ibadah Lain

Para ulama juga menjelaskan bahwa puasa memiliki keistimewaan lain, yaitu kemampuannya dalam meningkatkan kualitas ibadah lainnya. Bulan Ramadan menjadi bukti nyata bagaimana puasa mampu mengangkat amal-amal lain. Orang yang biasanya jarang membaca Al-Qur’an, tiba-tiba bisa mengkhatamkannya dalam sebulan. Orang yang sebelumnya jarang salat malam, menjadi rajin bangun untuk tahajud. Kedermawanan pun meningkat, begitu juga dengan kepedulian terhadap sesama.

Keadaan lapar dan haus saat berpuasa juga membuat seseorang lebih banyak beristighfar dan lebih dekat dengan Allah. Semua amal baik meningkat selama bulan Ramadan karena puasa memiliki efek yang begitu kuat dalam membangun kesadaran spiritual seorang Muslim.


Dua Kebahagiaan dalam Puasa

Dalam hadis lain, Rasulullah ﷺ menyebutkan bahwa orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan. Pertama, kebahagiaan di dunia, yaitu saat berbuka puasa. Perasaan lega, nikmat, dan syukur saat meneguk seteguk air setelah seharian menahan haus adalah kenikmatan tersendiri yang tidak bisa dibandingkan dengan hari-hari biasa. Kedua, kebahagiaan yang lebih besar, yaitu saat bertemu dengan Allah ﷻ di akhirat dan mendapatkan balasan langsung dari-Nya.


Kesimpulan

Puasa adalah ibadah yang sangat istimewa karena ia tidak hanya menjadi ibadah yang paling tersembunyi dan hanya diketahui oleh Allah, tetapi juga memiliki efek luar biasa dalam meningkatkan ibadah lainnya. Balasan puasa pun langsung dari Allah, dengan janji kebahagiaan di dunia dan akhirat. Oleh karena itu, sudah selayaknya kita menjalankan puasa dengan penuh keikhlasan, agar benar-benar mendapatkan kedekatan dengan Allah serta pahala yang dijanjikan-Nya.

Posting Komentar

0 Komentar