KEIMANAN, ISTIQAMAH, DAN PERSATUAN: PILAR KEKUATAN UMAT ISLAM


Oleh: Arslan
Penulis Lepas

Keimanan adalah pondasi utama dalam kehidupan Muslim. Namun, iman saja tidak cukup tanpa istiqamah dan perjuangan berjamaah. Ustadz Felix Siauw menegaskan bahwa iman bukan sekadar keyakinan, tetapi juga alasan untuk bertindak. Setiap manusia akan menyesal di akhirat, entah karena ingin menambah amal atau menahan diri dari keburukan. Hidup ini adalah catatan yang akan dipertanggungjawabkan, maka maksimalkan dalam kebaikan.

Rasulullah ﷺ bersabda: "Qul amantu billah, tsumma istaqim" (Berimanlah kepada Allah, lalu beristiqamahlah). Keimanan tanpa istiqamah tidak cukup, karena keteguhanlah yang menjaga seseorang tetap di jalan yang benar. Keimanan juga menjadi jawaban atas berbagai keputusan dalam hidup, seperti menikah, memilih pasangan, atau menghindari maksiat. Iman yang kuat akan membentuk keputusan yang benar dan menjaga seseorang dari penyimpangan.

Keteguhan warga Gaza dalam menghadapi penderitaan adalah contoh nyata keimanan yang kuat. Rasulullah ﷺ menyatakan bahwa saat fitnah terjadi, keimanan ada di Syam (Palestina). Mereka hanya punya Allah sebagai tempat bergantung, sehingga iman mereka begitu kokoh. Ini menjadi pelajaran bahwa keimanan harus dijaga dan diuji agar semakin kuat. Dalam lingkup keluarga, salah satu tanda keimanan adalah menjaga tutur kata. Rasulullah ﷺ menyebutkan bahwa istri yang sabar dan bertutur lembut akan menjadi penghuni surga. Nada bicara yang dijaga dengan baik dapat mencegah konflik dan mempererat hubungan dalam rumah tangga.

Kebaikan tidak akan bertahan tanpa persatuan. Orang-orang yang melakukan maksiat saja bisa solid dan saling mendukung, sedangkan umat Islam masih sering berjalan sendiri-sendiri. Islam mengajarkan perjuangan kolektif agar lebih kuat. Oleh karena itu, umat Islam harus terus berbicara tentang Palestina agar perjuangan tidak terlupakan. Dukungan bisa berupa edukasi, penyebaran informasi, serta bantuan nyata dalam bentuk doa dan donasi. Keimanan adalah kunci hidup, tetapi harus dijaga dengan istiqamah dan diperjuangkan bersama. Jika umat Islam tidak bersatu, maka kita akan terus lemah dan mudah dikalahkan. Tanpa iman, istiqamah, dan persatuan, kita akan kehilangan arah dan kekuatan dalam menghadapi tantangan zaman.

Posting Komentar

0 Komentar