“INDONESIA GELAP” MEMBUTUHKAN CAHAYA ISLAM


Oleh: Amey Nur Azizah
Penulis Lepas

Belum setahun sejak logo garuda dengan latar biru peringatan darurat mewarnai jagat maya, lambang itu kembali mengudara dengan latar hitam. Perubahan warna menjadi lebih suram ini menunjukkan bahwa Indonesia sedang tidak baik-baik saja dan kekhawatiran publik terhadap tanah air semakin membuncah.

Hasil analisis lembaga pemantau media sosial Drone Emprit menemukan gambar garuda hitam ini terlacak di X setidaknya sejak tanggal 3 Februari 2025 malam, alias dua hari setelah pemberlakukan pembatasan distribusi elpiji 3 kilogram (kg) ke pengecer. Tagar Peringatan Darurat berlatar hitam ini muncul menyusul tagar #IndonesiaGelap.

Menurut temuan Drone Emprit, kedua tagar ini mengusung narasi serupa dan kerap muncul bersamaan. Aksi rakyat ini tentu tak cuman bergema di media sosial, tapi juga berwujud nyata dalam aksi demo yang serentak dilakukan di lebih dari 10 wilayah. (Tirto.id, 18-2-2025.

Sebagaimana yang dilansir oleh BBC, (21-2-2025). Demo mahasiswa 'Indonesia Gelap' di berbagai daerah membuat legitimasi pemerintahan Prabowo oleng. Aksi ini digelar sebagai respons terhadap berbagai keputusan pemerintah yang dianggap merugikan rakyat dan mengancam masa depan generasi muda. Salah satu kebijakan yang dianggap menzalimi rakyat adalah pemotongan anggaran di sejumlah sektor.

Aksi demo Indonesia Gelap yang dimotori oleh kalangan mahasiswa di berbagai daerah memberikan beberapa tuntutan kepada pemerintah. Menurut Detik.com, (20-2-2025) ada 13 poin tuntutan massa.

Sayangnya tuntutan yang ditawarkan sejatinya tidak menyelesaikan masalah hingga ke akarnya bahkan ada yang menawarkan untuk kembali pada demokrasi kerakyatan. Padahal penerapan sistem demokrasilah yang menjadi akar permasalahannya, sehingga kekhawatiran akan nasib rakyat Indonesia di masa mendatang itu muncul (Indonesia Gelap).

Mahasiswa sudah seharusnya melek politik. Dimana secara umum, politik (as siyâsah) adalah memelihara urusan umat. Sedangkan politik Islam berarti memelihara dan mengatur urusan masyarakat dengan hukum-hukum Islam. Dengan menelaah kehidupan Rasulullah ﷺ dan ayat-ayat Al-Qur'an dapat dilihat bahwa aktivitas dakwah beliau merupakan aktivitas yang bersifat politik.

Tidak hanya harus melek politik mahasiswa juga harus kritis. Berani untuk membongkar makar-makar penjajah. Berani untuk mengoreksi kesalahan-kesalahan penguasa. Tak hanya itu, mahasiswa juga harus bisa memberikan solusi yang benar. Dan solusi yang benar hanyalah solusi dari Islam.

Dan beliau Shalla-Llahu 'alaihi wa Sallam selalu memberikan contoh dalam aktivitas politiknya yakni dengan memperhatikan dan memelihara urusan masyarakat dengan sudut pandang apa-apa yang diturunkan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Di antara aktivitas politik yang beliau dan sahabatnya lakukan adalah:
  • Mendidik masyarakat dengan tsaqofah Islam supaya mereka dapat menyatu dengan Islam, dan menjadikan Islam sebagai standar dalam menyikapi persoalan masyarakat.
  • Pergolakan pemikiran, yakni dengan menentang dan menjelaskan setiap pemikiran dan sistem kufur, aqidah yang rusak, dan pemahaman yang sesat serta menjelaskan pandangan Islam dalam masalah tersebut.
  • Penentangan terhadap penguasa yang menerapkan hukum kufur dan membongkar makar mereka.

Berdasarkan hal ini dalam konteks kekinian, aktivitas politik yang dilakukan dalam upaya penerapan syariat Islam adalah dengan membongkar rencana jahat negara-negara besar yang mendominasi negeri-negeri Islam. Aktivitas politik ini bertujuan untuk membebaskan umat dari belenggu penjajahan serta mencabut akar-akarnya baik di bidang pemikiran, kebudayaan, politik, maupun militer. Selain itu, mencabut perundang-undangan mereka dari negeri-negeri kaum Muslim serta melakukan koreksi terhadap penguasa dengan mengungkap pengkhianatan terhadap umat dan persekongkolan dengan negara-negara penjajah, dan melancarkan kritik dan kontrol kepada mereka.

Mahasiswa dengan menjadikan dirinya sebagai agen perubahan untuk mengemban risalah Islam dengan aktivitas di atas yakni mengoreksi penguasa atas spirit amar makruf nahi mungkar dan menyuarakan solusi Islam, karena hanya dengan penerapan sistem Islam akan bisa membawa masa depan masyarakat menuju masyarakat yang gemilang bukan gelap atau suram.

Untuk itu, pemuda seharusnya bergabung bersama kelompok dakwah ideologis agar dapat mengawal perubahan sesuai contoh Rasulullah. Wallahualam bissawab.

Posting Komentar

0 Komentar