
Oleh: Alraiah
Media Pembebasan Palestina
Minggu lalu menjadi saksi bagaimana para pemimpin Arab dan Muslim kembali menggelar konferensi demi konferensi terkait Palestina, tetapi tanpa tindakan nyata. Alih-alih membantu rakyat Gaza yang terus dibantai Zionis, konferensi ini justru menjadi ajang pengkhianatan terhadap perjuangan mereka.
KTT Kairo: Kosong Tanpa Aksi
Pada 4 Maret 2025, KTT Kairo digelar dengan dalih membahas rekonstruksi Jalur Gaza. Konferensi ini mengeluarkan seruan agar entitas Yahudi mematuhi keputusan internasional dan menolak perubahan demografis di Palestina. Namun, di balik itu, mereka justru berbicara seolah-olah perang telah berakhir, padahal serangan brutal Zionis masih berlangsung.
Alih-alih membahas strategi nyata untuk membela rakyat Palestina, KTT ini hanya menegaskan kembali solusi usang: mendukung pembentukan negara Palestina dengan batas 4 Juni 1967 dan ibu kota di Yerusalem Timur. Mereka bahkan meminta Dewan Keamanan PBB untuk mengirim pasukan penjaga perdamaian internasional ke Gaza dan Tepi Barat—sebuah langkah yang justru bisa membuka jalan bagi penjajahan baru.
Parahnya, mereka malah menyusun rencana untuk "mengelola Gaza" tanpa Hamas. Rencana ini mencakup pembentukan komite transisi selama enam bulan di bawah naungan Otoritas Palestina, yang dikenal tunduk pada kepentingan Israel dan Barat. Dengan kata lain, ini adalah upaya mengamputasi perlawanan dan menyerahkan Gaza kepada mereka yang siap berkompromi dengan Zionis.
KTT Jeddah: Dukungan Tanpa Makna
Tak lama setelah KTT Kairo, Organisasi Kerjasama Islam (OKI) menggelar KTT Jeddah yang menegaskan kembali "dukungan" mereka terhadap Palestina. Mereka berbicara tentang hak-hak rakyat Palestina, kemerdekaan, dan kedaulatan, tetapi tidak ada satu pun langkah nyata yang diambil untuk menghentikan genosida yang sedang berlangsung.
Seperti KTT Kairo, KTT Jeddah juga hanya berisi kecaman dan seruan tanpa konsekuensi. Mereka berharap Amerika dan Zionis akan "mengasihani" rakyat Palestina dan menghentikan agresi, tanpa ada paksaan atau tekanan dari dunia Islam. Padahal, sejarah telah membuktikan bahwa Zionis hanya tunduk pada kekuatan, bukan diplomasi kosong.
Konspirasi Internasional: Tekanan untuk Menyingkirkan Perlawanan
Yang lebih berbahaya, konferensi-konferensi ini tidak hanya gagal melindungi Palestina, tetapi justru menjadi jalan berkonspirasi dengan Barat untuk menyingkirkan Hamas dan gerakkan perlawanan. Rencana mereka sejalan dengan kebijakan Amerika yang ingin memastikan Gaza tidak lagi menjadi ancaman bagi Israel.
Utusan Amerika untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, bahkan menyebut KTT Kairo sebagai "langkah awal yang baik." Namun, Amerika tetap mengabaikan sebagian besar keputusan konferensi, menegaskan bahwa bagi mereka para pemimpin Arab hanyalah sekumpulan penguasa lemah yang berharap proposal mereka diterima oleh tuan mereka di Barat.
Penguasa Muslim: Takut pada Musuh, Mengkhianati Umat
Konferensi ini menunjukkan bahwa para pemimpin Arab dan Muslim lebih takut kepada Amerika dan Zionis daripada kepada Allah dan umat mereka sendiri. Mereka menekan Hamas dan perlawanan agar menyerah, sementara Zionis terus menekan rakyat Gaza agar meninggalkan tanah mereka.
Bahkan, ada indikasi bahwa Israel ingin mengusir penduduk Gaza dan mengubah wilayah tersebut menjadi resor wisata! Semua ini mereka lakukan karena melihat lemahnya respons penguasa Muslim, yang lebih memilih meminta belas kasihan dari musuh dibandingkan mengerahkan tentara mereka untuk membela Palestina.
Solusi Nyata: Menggerakkan Umat dan Tentara
Palestina tidak butuh konferensi dan kecaman kosong. Palestina butuh tindakan nyata dari umat Islam dan tentaranya. Sejarah telah menunjukkan bahwa Zionis hanya bisa dilawan dengan kekuatan, bukan diplomasi yang mengemis kepada Amerika dan PBB.
Umat Islam harus sadar bahwa para penguasa mereka telah mengkhianati perjuangan Palestina. Tidak ada solusi kecuali dengan menggerakkan kekuatan umat untuk membebaskan tanah suci ini dari cengkeraman Zionis. Hanya dengan itu, kita bisa menghentikan genosida dan mengembalikan kehormatan Islam yang telah diinjak-injak oleh para musuhnya.
Penutup
Konferensi Kairo dan Jeddah hanyalah panggung sandiwara bagi para penguasa yang tunduk pada kepentingan Barat dan Zionis. Mereka tidak berniat membela Palestina, tetapi justru berkonspirasi untuk memastikan dominasi Israel tetap terjaga. Umat Islam tidak boleh tertipu dengan retorika kosong mereka. Sudah saatnya kita mengambil tindakan nyata untuk membebaskan Palestina dengan kekuatan Islam yang sejati!
0 Komentar