
Oleh: Alex Syahrudin
Jurnalis Lepas
Dalam sebuah percakapan yang menarik, seorang netizen bertanya kepada Ustaz Felix tentang bagaimana ia menjelaskan Islam sebagai agama yang benar tanpa mengabaikan nilai-nilai kebaikan di agama lain. Pertanyaan ini membuka pintu diskusi yang mendalam tentang hidayah, keadilan, dan tantangan dakwah dalam Islam. Ustaz Felix, dengan gaya bicaranya yang khas, memberikan jawaban yang penuh wawasan dan relevan dengan konteks kehidupan modern.
Hidayah: Urusan Allah, Tugas Kita Menyampaikan
Ustaz Felix menekankan bahwa hidayah adalah urusan Allah. Sebagai manusia, tugas kita hanyalah menyampaikan kebenaran tanpa memaksakan atau menghakimi. Ia mencontohkan bagaimana Rasulullah ﷺ selalu mendekati orang dengan cara yang lembut dan penuh kasih sayang, bukan dengan kekerasan atau penghakiman. "Hidayah itu mahal, tapi bukan tugas kita untuk memastikan orang lain mendapatkannya. Tugas kita hanya menyampaikan," ujarnya.
Ia juga mengkritik kebiasaan sebagian muslim yang terlalu cepat berkomentar, "Semoga dapat hidayah," kepada non-muslim. Menurutnya, hal itu bisa menimbulkan kesan tidak nyaman dan justru kontraproduktif. "Kalau kita ingin orang lain tertarik pada Islam, buatlah mereka nyaman dulu. Jangan langsung bicara soal hidayah," tambahnya.
Keadilan dalam Islam: Antara Ideal dan Realita
Ustaz Felix juga membahas tentang keadilan dalam Islam, terutama dalam konteks hukum seperti potong tangan bagi pencuri atau rajam bagi pezina. Ia menjelaskan bahwa hukum-hukum ini sebenarnya memiliki tujuan untuk menciptakan keadilan dan ketertiban sosial. Namun, ia mengakui bahwa penerapannya harus dilakukan dengan sangat hati-hati dan adil.
"Islam itu sangat menghormati proses pembuktian. Misalnya, jika seseorang dituduh mencuri, dia harus dibuktikan bersalah dulu. Kalau tuduhan itu tidak terbukti, justru yang menuduh yang akan dihukum," jelasnya. Ini menunjukkan bahwa Islam sangat menjaga keadilan dan hak asasi manusia.
Namun, Ustaz Felix juga mengkritik realita di banyak negara muslim yang justru tidak menerapkan keadilan dengan baik. "Kita lihat di banyak negara muslim, hukum tumpul ke atas dan tajam ke bawah. Ini bertentangan dengan prinsip keadilan dalam Islam," ujarnya.
Tantangan Dakwah: Menjadi Teladan yang Baik
Salah satu tantangan terbesar dalam dakwah, menurut Ustaz Felix, adalah bagaimana membuat orang tertarik pada Islam melalui teladan yang baik. Ia menceritakan pengalamannya sendiri sebagai seorang mualaf yang justru sering dikritik oleh sesama muslim. "Ketika aku masuk Islam, tantangan terberatku bukan dari orang non-muslim, tapi dari muslim sendiri yang merasa aku 'sok tahu'," ungkapnya.
Ia menekankan bahwa dakwah bukan hanya tentang mengajak orang masuk Islam, tapi juga tentang bagaimana muslim bisa menjadi teladan yang baik. "Kalau kita ingin orang lain tertarik pada Islam, kita harus menunjukkan keindahan Islam melalui perilaku kita. Jangan sampai kita justru membuat orang lari dari Islam karena sikap kita," tegasnya.
Dialog Antaragama: Mencari Titik Temu
Ustaz Felix juga membahas pentingnya dialog antar-agama. Ia mencontohkan bagaimana Rasulullah ﷺ hidup berdampingan dengan komunitas non-muslim di Madinah. "Rasulullah tidak memaksa orang lain masuk Islam, tapi beliau menunjukkan keindahan Islam melalui sikap dan perilakunya. Itulah yang membuat banyak orang tertarik," ujarnya.
Ia menyarankan agar muslim modern bisa mencontoh sikap Rasulullah dalam berinteraksi dengan non-muslim. "Kita bisa bekerja sama dalam hal-hal yang bersifat universal, seperti membantu orang miskin atau menjaga lingkungan. Tidak perlu selalu mempertentangkan perbedaan," tambahnya.
Kesimpulan: Islam sebagai Rahmat bagi Semesta Alam
Ustaz Felix menutup pembahasannya dengan menegaskan bahwa Islam adalah rahmat bagi semesta alam. "Islam mengajarkan keadilan, kasih sayang, dan toleransi. Tugas kita sebagai muslim adalah menunjukkan nilai-nilai itu melalui sikap dan perilaku kita," ujarnya.
Dengan gaya bicaranya yang santai namun penuh makna, Ustaz Felix berhasil menyampaikan pesan-pesan penting tentang hidayah, keadilan, dan tantangan dakwah dalam Islam. Diskusi ini tidak hanya memberikan wawasan baru, tapi juga mengajak kita untuk merefleksikan peran kita sebagai muslim dalam masyarakat yang plural.
0 Komentar