MAKNA MENDALAM AL-QUR'AN SURAT AR-RA'D AYAT 31


Oleh: Rika Dwi Ningsih
Aktivis Dakwah

Dalam Al-Qur'an surat Ar-Ra'd Ayat 31 Allah ﷻ menyampaikan:

وَلَوْ اَنَّ قُرْاٰنًا سُيِّرَتْ بِهِ الْجِبَالُ اَوْ قُطِّعَتْ بِهِ الْاَرْضُ اَوْ كُلِّمَ بِهِ الْمَوْتٰىۗ بَلْ لِّلّٰهِ الْاَمْرُ جَمِيْعًاۗ اَفَلَمْ يَا۟يْـَٔسِ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَنْ لَّوْ يَشَاۤءُ اللّٰهُ لَهَدَى النَّاسَ جَمِيْعًاۗ وَلَا يَزَالُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا تُصِيْبُهُمْ بِمَا صَنَعُوْا قَارِعَةٌ اَوْ تَحُلُّ قَرِيْبًا مِّنْ دَارِهِمْ حَتّٰى يَأْتِيَ وَعْدُ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يُخْلِفُ الْمِيْعَادَ
Dan sekiranya ada suatu bacaan (Kitab Suci) yang dengan itu gunung-gunung dapat digoncangkan, atau bumi jadi terbelah, atau orang yang sudah mati dapat berbicara, (itulah Al-Qur'an). Sebenarnya segala urusan itu milik Allah. Maka tidakkah orang-orang yang beriman mengetahui bahwa sekiranya Allah menghendaki (semua manusia beriman), tentu Allah memberi petunjuk kepada manusia semuanya. Dan orang-orang kafir senantiasa ditimpa bencana disebabkan perbuatan mereka sendiri atau bencana itu terjadi dekat tempat kediaman mereka, sampai datang janji Allah (penaklukkan Mekah). Sungguh, Allah tidak menyalahi janji.

Surah Ar-Ra'd ayat 31 memberikan gambaran tentang keagungan Al-Qur’an sebagai mukjizat terbesar yang Allah berikan kepada Nabi Muhammad ﷺ. Allah berfirman bahwa seandainya ada sebuah kitab suci yang mampu mengguncang gunung-gunung, membelah bumi, atau menghidupkan orang-orang mati, maka kitab itu adalah Al-Qur'an. Namun, semua itu tetap berada dalam kehendak dan kekuasaan Allah semata.

Ayat ini menegaskan bahwa Allah telah memberikan berbagai mukjizat kepada para nabi sebelumnya. Nabi Musa, misalnya, mampu membuat gunung Tur bergerak dan batu mengeluarkan mata air dengan tongkatnya. Nabi Isa diberikan kemampuan menghidupkan orang mati atas izin Allah. Namun, kepada Nabi Muhammad ﷺ, Allah memberikan mukjizat yang jauh lebih agung dan abadi, yaitu Al-Qur’an.

Al-Qur'an tidak hanya sekadar mukjizat, tetapi juga menjadi pedoman hidup umat manusia sepanjang masa. Di dalamnya terkandung hukum-hukum, nilai-nilai moral, serta panduan untuk berbagai aspek kehidupan seperti sosial, ekonomi, dan politik. Al-Qur'an mampu menciptakan masyarakat yang adil dan sejahtera jika benar-benar dipahami dan diamalkan.

Dalam sebuah riwayat, sekelompok kaum musyrikin Mekah, termasuk Abu Jahal dan Abdullah bin Abi Umayyah, menantang Rasulullah ﷺ untuk membuktikan kemukjizatan Al-Qur’an. Mereka meminta agar gunung-gunung di sekitar Mekah dipindahkan sehingga daerah tersebut menjadi lapang untuk pertanian. Mereka juga meminta Rasulullah menguasai angin seperti Nabi Sulaiman, atau menghidupkan kembali nenek moyang mereka untuk mengonfirmasi kebenaran dakwahnya.

Allah kemudian menurunkan ayat ini sebagai jawaban atas permintaan mereka. Allah menegaskan bahwa jika Dia menghendaki, semua permintaan itu bisa saja terjadi. Namun, Allah juga mengetahui bahwa meskipun mukjizat tersebut dikabulkan, mereka tetap tidak akan beriman.

Ayat ini juga menjadi hiburan bagi Rasulullah ﷺ, yang sangat menginginkan kaumnya beriman. Allah mengingatkan bahwa hidayah adalah kehendak-Nya semata. Jika Allah menghendaki, seluruh manusia akan beriman. Namun, ada hikmah besar di balik keputusan Allah untuk tidak memaksa hidayah itu datang kepada setiap orang.

Bagi orang-orang yang menolak keimanan, Allah menegaskan bahwa mereka akan terus ditimpa bencana akibat perbuatan buruk mereka sendiri. Bencana itu bisa berupa kekalahan dalam perang atau musibah yang terjadi di sekitar tempat tinggal mereka. Semua ini berlangsung hingga janji Allah untuk menolong kaum Muslimin dan menghancurkan kaum kafir terwujud, seperti yang terjadi dalam penaklukan Mekah.

Pada akhir ayat ini, Allah menegaskan bahwa janji-Nya pasti terlaksana. Allah tidak pernah menyalahi janji-Nya untuk menolong kaum beriman dan menimpakan kehancuran kepada mereka yang menolak kebenaran.


Kesimpulan

Surah Ar-Ra'd ayat 31 mengajarkan umat Islam untuk memahami kebesaran Al-Qur’an sebagai mukjizat yang tiada tanding. Ayat ini juga menjadi pengingat bahwa hidayah adalah milik Allah dan segala urusan berada dalam kekuasaan-Nya. Orang-orang kafir yang menolak kebenaran akan terus mengalami akibat dari perbuatannya, sementara kaum Muslimin dijanjikan kemenangan dan pertolongan jika tetap berpegang teguh pada ajaran Allah.

Dengan memahami dan mengamalkan isi Al-Qur'an, umat Islam akan menjadi umat terbaik yang mampu menciptakan kehidupan yang adil, damai, dan sejahtera di dunia serta memperoleh kebahagiaan di akhirat.

Posting Komentar

0 Komentar