KEBAKARAN HEBAT MELANDA LOS ANGELES, 10 KORBAN JIWA DAN RIBUAN BANGUNAN HANGUS


Oleh: Darul Iaz
Jurnalis Lepas

Los Angeles dilanda kebakaran hebat yang tidak terkendali, menewaskan sedikitnya 10 orang dan menyebabkan kehancuran besar-besaran. Hingga saat ini, lebih dari 10.000 bangunan hangus terbakar, dan hampir 180.000 penduduk terpaksa dievakuasi dari kawasan terdampak.

Kebakaran yang dipicu oleh angin kencang dan kondisi cuaca kering ini telah melahap area seluas 100 kilometer persegi, setara dengan seperenam wilayah Jakarta. Seorang petugas pemadam kebakaran yang diwawancarai BBC pada Kamis (9/1) menyatakan bahwa api masih terus menyebar dan sulit dikendalikan.

Salah satu wilayah yang terdampak parah adalah Pacific Palisades, kawasan tempat tinggal banyak selebritas. Kebakaran ini disebut-sebut sebagai yang terburuk dalam sejarah Los Angeles. Para ahli memperingatkan bahwa perubahan iklim dan cuaca ekstrem dapat memperburuk situasi kebakaran ini dalam beberapa hari mendatang.

Ironisnya, hanya sehari sebelum kebakaran tersebut, Presiden AS Donald Trump mengeluarkan ancaman kepada Hamas terkait situasi di Gaza. Trump memperingatkan bahwa Gaza akan dijadikan "neraka" jika sandera-sandera Israel tidak dibebaskan sebelum pelantikannya sebagai presiden pada 20 Januari.

"Neraka akan pecah. Saya tidak perlu mengatakannya lagi, tapi itulah yang akan terjadi," ujar Trump dalam pidatonya di Florida pada Selasa (7/1). Namun, ucapan Trump tersebut kini mendapat sorotan, karena justru Los Angeles yang terbakar hebat.

Hamas, di sisi lain, menanggapi ancaman tersebut dengan tenang, menyebut Trump terburu-buru dalam membuat pernyataan. Seorang juru bicara Hamas menyatakan bahwa mereka tidak takut dengan ancaman semacam itu.

Kelompok aktivis sayap kiri juga memberikan komentar terkait musibah di Los Angeles. Mereka menyebut kebakaran ini sebagai "karma" bagi Amerika Serikat, yang dinilai menggunakan dana pajak rakyat untuk mendanai militer Israel. "Pada akhirnya, senjata yang diberikan Amerika untuk Israel digunakan untuk membunuh warga Palestina," ujar seorang aktivis kepada media lokal.

Kebakaran di Los Angeles menjadi pengingat akan besarnya ancaman perubahan iklim sekaligus mencuatkan diskusi mengenai kebijakan luar negeri Amerika Serikat. Kini, perhatian tertuju pada upaya pemadaman api serta nasib ribuan warga yang kehilangan tempat tinggal akibat bencana ini.

Posting Komentar

0 Komentar