ISRA MI’RAJ: PERISTIWA BERSEJARAH YANG PENUH PELAJARAN


Oleh: Abu Ghazi Al-Fatih
Penulis Lepas

Isra Mi’raj adalah salah satu peristiwa penting dan bersejarah yang terjadi pada Bulan Rajab. Peristiwa ini merupakan mukjizat Nabi Muhammad ﷺ yang diberikan oleh Allah untuk membuktikan kebenaran kerasulan beliau. Allah mengabadikan peristiwa ini dalam firman-Nya:

سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ
Mahasuci Allah Yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjid al-Haram ke Masjid al-Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepada dia sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sungguh Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui (TQS al-Isra' [17]: 1).

Isra adalah perjalanan Rasulullah ﷺ dari Masjid al-Haram ke Masjid al-Aqsha. Dalam perjalanan ini, beliau diperlihatkan tanda-tanda kebesaran Allah di antara langit dan bumi. Setibanya di Baitul Maqdis, Rasulullah bertemu dengan para nabi, termasuk Nabi Ibrahim, Nabi Musa, dan Nabi Isa. Mereka melaksanakan sholat berjamaah dengan Rasulullah ﷺ sebagai imam (HR al-Bukhari).

Sementara itu, Mi’raj adalah perjalanan Rasulullah ﷺ ke Sidratul Muntaha untuk menerima perintah sholat lima waktu langsung dari Allah (HR al-Bukhari). Peristiwa ini mengandung banyak pelajaran berharga bagi umat Islam.


Pelajaran Penting dari Isra Mi’raj

  • Ketaatan Melalui Sholat Lima Waktu
Isra Mi’raj menegaskan pentingnya ketaatan kepada Allah, terutama melalui perintah sholat lima waktu. Sholat adalah kewajiban yang mencerminkan keimanan dan ketakwaan seorang Muslim. Rasulullah ﷺ bersabda:

إِنَّ بَيْنَ الرَّجُلِ وَبَيْنَ الشِّرْكِ وَالْكُفْرِ تَرْكَ الصَّلاَةِ
Sungguh pembeda seseorang dengan kemusyrikan dan kekufuran adalah meninggalkan sholat (HR Muslim).

Sholat bukan hanya ibadah, tetapi juga menjadi penghalang dari perbuatan keji dan mungkar, sebagaimana firman Allah ﷻ:

اِنَّ الصَّلٰوةَ تَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِ
Dirikanlah sholat. Sungguh sholat itu mencegah (kamu) dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar (TQS al-Ankabut [29]: 45).

Imam Ibnu Katsir menjelaskan bahwa sholat yang dilaksanakan secara konsisten dapat menghindarkan seseorang dari perbuatan dosa. Senada dengan itu, Syaikh as-Sa'di mengatakan, ketaatan dalam beribadah kepada Allah ﷻ dapat memberikan rasa diawasi sehingga menghindarkan pelakunya dari perbuatan dosa.

Seorang Muslim yang melaksanakan sholat lima waktu secara rutin sehari semalam akan terhindar dari berbagai perbuatan dosa, seperti mencuri, berzina, korupsi, riba dan dosa lainnya. Akan tetapi jika seseorang tetap berbuat dosa meskipun telah melakukan salat secara rutin, maka kualitas sholatnya dipertanyakan.

  • Kepemimpinan dalam Islam
Isra Mi’raj juga mengisyaratkan perubahan besar dalam kepemimpinan dunia. Dalam peristiwa ini, Rasulullah ﷺ menjadi imam bagi para nabi di Baitul Maqdis, menandakan peralihan kepemimpinan dari Bani Israil kepada beliau dan umat Islam. Rasulullah ﷺ bersabda:

وَقَدْ رَأَيْتُنِي فِي جَمَاعَةٍ مِنَ اْلأَنْبِيَاءِ، فَحَانَت الصَّلاَةُ فَأَمَّمْتُهُمْ
Sungguh aku melihat diriku berada di tengah-tengah segolongan para nabi. Kemudian datanglah waktu sholat. Lalu aku menjadi imam mereka (HR Muslim).

Setahun setelah Isra Mi’raj, Rasulullah ﷺ berhijrah ke Madinah dan mendirikan Daulah Islam pertama. Negara ini berlandaskan syariat Islam yang membawa kebaikan bagi seluruh umat manusia. Kepemimpinan Islam kemudian meluas hingga mencakup seluruh Jazirah Arab dan wilayah Syam, termasuk Baitul Maqdis yang dibebaskan oleh Khalifah Umar bin Khaththab.


Membebaskan Palestina: Amanah Umat Islam

Baitul Maqdis, termasuk Gaza, adalah bagian dari Tanah Syam yang diberkahi Allah ﷻ. Wilayah ini pernah dibebaskan dari kekuasaan Bizantium oleh Khalifah Islam. Saat ini, umat Islam harus kembali sadar dan kembali berjuang untuk memerdekakan Palestina dari pendudukan penjajah Yahudi di wilayah tersebut, karena hal itu merupakan amanah yang di titipkan Rasulullah ﷺ untuk seluruh kaum muslimin.

Rasulullah ﷺ bersabda:

إِنَّ اللهَ زَوَىْ لِي اْلأَرْضَ، فَرَأَيْتُ مَشَارِقَهَا، وَمَغَارِبَهَا، وَإِنَّ أُمَّتِي سَيَبْلُغُ مُلْكُهَا مَا زُوِيَ لِي مِنْهَا
Sungguh Allah telah melipat (menghimpun) bumi ini untuk diriku. Lalu aku dapat melihat bagian-bagian timur dan baratnya. Sungguh kekuasaan umatku akan mencapai wilayah yang dilipatkan (dihimpunkan) kepadaku (HR Muslim).

Perjuangan pembebasan Palestina tidak akan berhasil kecuali kekhalifahan Islam kembali hadir sebagai perisai umat. Hanya Khilafah yang memiliki kemampuan memimpin manusia untuk berjihad di jalan Allah ﷻ sebagaimana terjadi di masa lalu. Ingatlah bahwa Allah ﷻ telah berjanji untuk memberikan kekuatan dan kekuasaan kepada orang-orang beriman yang menaati hukum-hukum-Nya, sebagaimana dijelaskan dalam firman-Nya:

وَعَدَ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِى الْاَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْۖ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِيْنَهُمُ الَّذِى ارْتَضٰى لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِّنْۢ بَعْدِ خَوْفِهِمْ اَمْنًاۗ يَعْبُدُوْنَنِيْ لَا يُشْرِكُوْنَ بِيْ شَيْـًٔاۗ وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْفٰسِقُوْنَ
Allah telah menjanjikan kepada orang-orang di antara kamu yang beriman dan yang mengerjakan kebajikan, bahwa Dia sungguh, akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh, Dia akan meneguhkan bagi mereka dengan agama yang telah Dia ridai. Dan Dia benar-benar mengubah (keadaan) mereka, setelah berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka (tetap) menyembah-Ku dengan tidak mempersekutukan-Ku dengan sesuatu apa pun. Tetapi barangsiapa (tetap) kafir setelah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik. (TQS an-Nur [24]: 55).


Penutup

Isra Mi’raj bukan hanya peristiwa bersejarah, tetapi juga pengingat akan tanggung jawab besar umat Islam. Sholat menjadi tonggak utama ketaatan, sementara perjuangan menegakkan Khilafah adalah jalan untuk membebaskan umat dari penjajahan. Hanya dengan kembali kepada syariat Islam, umat Islam dapat meraih kejayaan sebagaimana yang telah dijanjikan oleh Allah.

Posting Komentar

0 Komentar