DONALD TRUMP DAN DUKUNGAN RAKSASA TEKNOLOGI: ERA BARU PEMILU AMERIKA SERIKAT


Oleh: Darul Iaz
Penulis Lepas

Pemilihan Presiden Amerika Serikat 2024 menjadi panggung baru bagi hubungan antara dunia teknologi dan politik. Donald Trump, yang terpilih kembali sebagai kandidat dari Partai Republik, mendapatkan dukungan yang mencolok dari beberapa bos perusahaan teknologi terkemuka. Salah satunya adalah Elon Musk, pemilik Tesla, SpaceX, dan X (sebelumnya Twitter). Elon terang-terangan menyatakan dukungannya melalui platform X, bahkan ikut serta dalam kampanye Trump ke sejumlah wilayah.

Namun, dukungan Elon Musk bukanlah satu-satunya. Fenomena ini mencerminkan era baru di mana para pemimpin perusahaan teknologi besar (Big Tech) semakin mendekatkan diri pada pengaruh politik demi melindungi dan mengembangkan bisnis mereka. Kehadiran para raksasa teknologi dalam pemilu kali ini menunjukkan perubahan besar dalam lanskap politik dan ekonomi global.


Para Bos Teknologi di Panggung Trump

  • Elon Musk
Musk tak hanya menggelontorkan dana sebesar $277 juta untuk mendukung kampanye Trump dan Partai Republik, tetapi juga menjadi salah satu sosok utama di acara kampanye Trump. Dalam pidatonya, Trump kerap memanggil Musk ke panggung, bahkan menyebutnya sebagai “first body,” sebuah ungkapan untuk menggambarkan kedekatan mereka.

Dukungan ini memiliki dampak langsung pada perusahaan Musk, seperti Tesla yang menerima subsidi pemerintah untuk infrastruktur stasiun pengisian kendaraan listrik, SpaceX yang mendapatkan kontrak miliaran dolar untuk misi ke bulan, serta Starlink yang memperoleh subsidi untuk layanan internet satelit.

  • Tim Cook (Apple)
CEO Apple, Tim Cook, juga disebut mendekati Trump. Pada Oktober 2024, Trump mengungkap bahwa Cook menghubunginya terkait denda sebesar €15 miliar dari Uni Eropa kepada Apple. Trump berjanji akan melindungi perusahaan-perusahaan Amerika dari “pemanfaatan tidak adil” oleh pihak luar, namun dengan syarat dirinya kembali terpilih.

  • Jeff Bezos (Amazon) dan Mark Zuckerberg (Meta)
Meskipun memiliki sejarah konflik dengan Trump, Bezos dan Zuckerberg kini terlihat melunak. Bezos, melalui Amazon dan Washington Post, menarik dukungan untuk kandidat Demokrat, sebuah langkah yang dipandang sebagai upaya membangun hubungan dengan Trump. Di sisi lain, Meta menghentikan program pemeriksaan fakta (fact-checking) dan menggantinya dengan Community Notes, sejalan dengan visi platform X milik Elon Musk.

  • Sam Altman (OpenAI), Sundar Pichai (Google), dan Sergey Brin (Google)
Para pemimpin teknologi lainnya seperti Altman dan tokoh dari Google juga mulai mendekati Trump. Altman, misalnya, berharap Trump melonggarkan pembatasan pembangunan pusat data dan pembangkit listrik untuk pengembangan kecerdasan buatan (AI), sektor yang memerlukan energi besar.


Motivasi Dukungan Big Tech kepada Trump

Dukungan para bos teknologi ini bukan tanpa alasan. Berikut beberapa faktor yang mendorong mereka untuk mendekati Trump:

  • Perlindungan Bisnis
Dengan ancaman regulasi yang semakin ketat, seperti aturan antimonopoli dan perlindungan data, perusahaan teknologi merasa perlu menjalin hubungan baik dengan pemimpin yang berpotensi memberikan kelonggaran. Misalnya, Meta menghadapi denda €797 juta dari Uni Eropa akibat praktik dagang yang tidak adil, sementara perusahaan seperti Microsoft menginginkan pelonggaran hak cipta untuk pengembangan AI.

  • Kontrak Federal dan Subsidi
Banyak perusahaan teknologi, seperti SpaceX dan Tesla, bergantung pada kontrak federal dan subsidi pemerintah. Dukungan kepada Trump diyakini dapat menjaga aliran dana ini, meskipun sebelumnya Trump sempat mengkritik kendaraan listrik sebagai ancaman bagi industri otomotif AS.

  • Pengembangan AI dan Infrastruktur
Perusahaan seperti OpenAI dan Google membutuhkan kebijakan yang mendukung pembangunan pusat data. Dengan AI yang semakin berkembang, kebutuhan energi meningkat, namun hal ini memunculkan kekhawatiran sosial, lingkungan, dan ekonomi.

  • Isu Regulasi Global
Beberapa negara seperti Uni Eropa, Kanada, dan Singapura telah memberlakukan regulasi ketat pada AI dan bisnis teknologi lainnya. Di tengah tekanan ini, Trump dianggap sebagai mitra potensial untuk melindungi kepentingan mereka.


Dampak Dukungan Teknologi pada Pemilu 2024

Keterlibatan raksasa teknologi dalam politik Amerika Serikat membawa dampak signifikan, baik secara ekonomi maupun sosial. Di satu sisi, dukungan ini menunjukkan semakin eratnya hubungan antara dunia teknologi dan politik. Namun, di sisi lain, masyarakat dan pemerintah global mulai menyadari risiko yang ditimbulkan oleh dominasi perusahaan teknologi, seperti misinformasi, monopoli, dan dampak lingkungan.

Seperti yang diungkap oleh Ng Drop Holland, direktur International Fact-Checking Network, “Saat ini para pengusaha teknologi sudah berada di puncak rantai makanan.” Dalam konteks ini, dukungan para bos teknologi kepada Trump mencerminkan strategi mereka untuk tetap berada di puncak tersebut, sekaligus melindungi bisnis mereka dari ancaman regulasi.

Posting Komentar

0 Komentar