MENGURAI BENCANA DI INDONESIA: ANTARA UJIAN ALAM DAN TANGGUNG JAWAB MANUSIA


Oleh: Emi sukaemi
Muslimah peduli umat

Indonesia, dengan keindahan alamnya yang luar biasa, juga merupakan salah satu dari 35 negara di dunia dengan risiko bencana tertinggi menurut catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Kepala BNPB, Letjen Suharyanto, menyatakan bahwa bencana alam di Indonesia didominasi oleh kebakaran hutan dan lahan, banjir, serta cuaca ekstrem. Sepanjang 2024, terdapat 1.802 kejadian kebakaran hutan dan lahan, 1.170 bencana banjir, 1.155 cuaca ekstrem, 579 tanah longsor, 168 kekeringan, 31 gelombang pasang, 31 gempa bumi, dan 4 erupsi gunung berapi (CNNIndonesia.com, 12/01/2024).


Dampak Bencana di Kabupaten Sukabumi

Salah satu wilayah terdampak bencana besar adalah Kabupaten Sukabumi. Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Sukabumi melaporkan bahwa 176 desa di 39 kecamatan terdampak bencana, melibatkan lebih dari 13 ribu jiwa. Dari total korban, 10 orang meninggal dunia, sementara ribuan rumah mengalami kerusakan.

Pemerintah Kabupaten Sukabumi bersama tim SAR gabungan terus melakukan upaya evakuasi, distribusi bantuan logistik, serta perbaikan jalan dan jembatan untuk memulihkan kondisi masyarakat.

Bencana alam tidak hanya dipengaruhi oleh faktor alami seperti usia bumi, tetapi juga oleh ulah manusia. Buruknya kesadaran dalam menjaga lingkungan menjadi salah satu faktor utama yang memperburuk dampak bencana.


Membuang Sampah Sembarangan

Kebiasaan masyarakat membuang sampah sembarangan dapat mencemari air, tanah, dan udara. Sampah organik yang membusuk dapat merusak kualitas udara, sedangkan sampah plastik yang tidak dapat terurai dapat mencemari sungai, laut, dan tanah.

Sampah yang dibuang sembarangan dapat merusak ekosistem di sekitarnya. Misalnya, sampah yang dibuang ke sungai dapat membahayakan ikan dan biota air lainnya, selain itu sampah yang dibuang di saluran air atau selokan dapat menyumbat dan menghambat aliran air, sehingga dapat menyebabkan banjir.


Penebangan Hutan Liar

Penebangan hutan secara liar dapat berdampak buruk bagi lingkungan dan kehidupan manusia karena pohon berperan penting dalam menjaga siklus air, yaitu menyerap air hujan dan melepaskannya ke atmosfer. Ketika pohon ditebang, tanah akan menjadi gersang dan tidak dapat menyerap air hujan dengan baik sehingga air akan meluap dan menyebabkan banjir.

Pohon dan tumbuhan di hutan juga menguatkan struktur tanah. Saat hutan rusak, akar tanaman tidak lagi mampu menyerap air hujan, sehingga tanah menjadi rawan longsor. Ditambah lagi jika jumlah pohon sedikit, air yang diserap akan sedikit sehingga alam menjadi rentan terkena bencana kekeringan.

Hutan merupakan produsen terbesar oksigen dan membantu menyerap gas rumah kaca. Saat banyak hutan yang rusak, jumlah tumbuhan yang ada di hutan semakin sedikit, sehingga oksigen yang dihasilkan juga semakin sedikit. Lalu hutan tropis juga merupakan rumah bagi sekitar 80-90% spesies di bumi. Penebangan hutan liar dapat menyebabkan kepunahan spesies hewan.


Hikmah

Dalam Al-Qur'an surat Ar-Rum ayat ke 41 mengingatkan bahwa:

ظَهَرَ الْفَسَادُ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ اَيْدِى النَّاسِ لِيُذِيْقَهُمْ بَعْضَ الَّذِيْ عَمِلُوْا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ
Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).

Ayat ini menegaskan bahwa banyak bencana terjadi karena kerusakan yang diakibatkan oleh manusia. Eksploitasi alam demi keuntungan pribadi, perilaku yang melanggar batas, serta ketidaktaatan terhadap aturan agama menjadi penyebab utama.

Bencana sering kali menjadi bentuk kasih sayang Allah ﷻ kepada manusia untuk menguji kesabaran dan ketaatan mereka. Hidup dalam sistem sekuler yang memisahkan agama dari kehidupan membuat manusia sering lupa bahwa mereka memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga keseimbangan alam.

Berikut beberapa poin penting untuk direnungkan:

  • Hindari Perbuatan Merusak
Eksploitasi besar-besaran tanpa memikirkan dampaknya harus dihentikan.

  • Taat pada Aturan Allah
Tindakan maksiat yang meluas, seperti korupsi, riba, zina, dan pergaulan bebas, mendatangkan azab bukan hanya pada pelakunya tetapi juga masyarakat luas.

  • Bermuhasabah
Setiap bencana adalah pengingat untuk kembali kepada Allah, memperbaiki diri, dan menjaga hubungan baik dengan sesama dan lingkungan.

Bencana alam juga merupakan tanda bahwa semua yang terjadi di dunia ini adalah atas izin Allah ﷻ. Maka, sudah seharusnya manusia menjaga amanah-Nya, tidak serakah, dan berperan sebagai khalifah yang bertanggung jawab atas kelestarian bumi.

Wallahu a’lam bish-shawab.

Posting Komentar

0 Komentar