SERANGAN ISRAEL MENINGKAT, KORBAN JIWA BERTAMBAH


Oleh: Rika DN
Jurnalis Lepas

BEIRUT & GAZA – Ketegangan di Timur Tengah terus meningkat seiring intensitas serangan yang dilakukan oleh Israel terhadap Lebanon dan Gaza. Dalam 48 jam terakhir, serangan ini telah menelan korban jiwa yang signifikan di kedua wilayah, sementara dampaknya semakin memperburuk kondisi.


Serangan di Beirut: 11 Tewas, Puluhan Terluka

Serangan udara Israel menghantam beberapa lokasi di Beirut, termasuk kawasan pusat kota Basta serta wilayah Hadath dan Choueifat di pinggiran selatan. Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan 11 orang tewas dan 63 lainnya luka-luka akibat serangan tersebut.

"Sejumlah besar bagian tubuh sedang diidentifikasi," ungkap pihak kementerian dalam sebuah pernyataan, seraya menambahkan bahwa jumlah korban tewas akhir akan dipastikan setelah tes DNA selesai dilakukan.
Hizbullah Serang Balik Israel

Merespons serangan Israel, Hizbullah mengklaim telah meluncurkan serangkaian roket ke pemukiman Avivim di Israel utara, serta menyerang pasukan Israel di Deir Mimas dan Khiam di Lebanon selatan. Serangan ini memicu suasana ketakutan di Israel utara, di mana warga harus berlindung di tempat-tempat penampungan.

Seorang pemukim di Nahariya mengatakan, "Kami semua menderita. Bahkan anjing-anjing sekarang berlari ke tempat penampungan secara naluriah."


Kondisi Gaza Memburuk: 120 Warga Palestina Tewas

Di Gaza, situasi semakin genting. Dalam dua hari terakhir, serangan Israel telah menyebabkan 120 korban jiwa dan 205 orang luka-luka, menurut laporan Kementerian Kesehatan Palestina. Serangan ini menjadikan total korban jiwa di Gaza selama perang mencapai 44.176 orang, dengan lebih dari 104.473 lainnya terluka.

Situasi di Jalur Gaza utara sangat kritis, terutama setelah serangan terhadap Rumah Sakit Kamal Adwan, satu-satunya fasilitas kesehatan yang masih beroperasi. Serangan tersebut menghancurkan pintu masuk, atap, dan sistem oksigen rumah sakit, meninggalkan ribuan warga tanpa akses layanan medis.


Netanyahu Ingin Akhiri Perang

Analis politik Israel, Akiva Elder, mengatakan bahwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu kemungkinan ingin mengakhiri perang di Lebanon untuk mengurangi tekanan domestik dan memperbaiki citra internasionalnya setelah Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadapnya.

"Langkah ini juga diharapkan mendapat dukungan dari AS, terutama Presiden Trump, yang dikenal dekat dengan Netanyahu," ujar Elder kepada Al Jazeera.


Ekonomi Israel Utara di Ambang Krisis

Sementara itu, di Israel utara, situasi ekonomi semakin terpuruk akibat serangan Hizbullah yang intensif. Dalam satu serangan, Hizbullah menembakkan lebih dari 100 roket ke wilayah Krayot, memecahkan rekor serangan terberat sejak perang dimulai. Media Israel menggambarkan wilayah utara sebagai "mimpi buruk tak berujung" bagi para pemukim.


Krisis Kemanusiaan dan Harapan Perdamaian

Konflik ini mengingatkan dunia bahwa negara-negara muslim di sekitarnya tidak dapat berbuat apapun karena dibatasi oleh garis imajiner yang disebut batas wilayah negara.

Posting Komentar

0 Komentar