RUDAL HIPERSONIK RUSIA GUNCANG UKRAINA: NATO DAN SEKUTU GELAR RAPAT DARURAT


Oleh: Alex Syahrudin
Jurnalis Lepas

Ukraina dan NATO akan menggelar rapat darurat pada Selasa mendatang (26/11/2024) untuk membahas eskalasi baru dalam perang Rusia-Ukraina. Pertemuan ini dipicu oleh serangan rudal hipersonik Oreshnik milik Rusia, yang untuk pertama kalinya digunakan dalam konflik tersebut. Misil tersebut menggempur pabrik rudal Ukraina di Dnipro pada Kamis lalu. Serangan ini menandai fase baru dalam perang yang telah berlangsung hampir 33 bulan.

Menurut laporan Euro News pada Minggu (24/11/2024), rudal hipersonik Oreshnik yang membawa beberapa hulu ledak berhasil menembus sistem pertahanan udara modern buatan Barat, termasuk sistem Patriot buatan Amerika Serikat. Serangan itu menjadi bukti bahwa senjata tersebut sulit, bahkan mustahil, untuk dicegat oleh teknologi pertahanan udara saat ini.

Perdana Menteri Polandia Donald Tusk menegaskan bahwa situasi ini menjadi eskalasi serius dalam konflik. “Perang memasuki fase yang menentukan dan mengambil dimensi yang sangat dramatis,” ujarnya.

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengecam serangan tersebut melalui video yang diunggah di Telegram. “Tetangga kita yang gila kembali menunjukkan kebenciannya terhadap martabat, kebebasan, dan kehidupan manusia,” tegasnya.


Respons Ukraina dan NATO

Sebagai tanggapan, Ukraina telah mengadakan pertemuan dengan sekutu Barat untuk membahas pengembangan sistem pertahanan udara yang lebih canggih. Serangan rudal hipersonik ini juga dianggap sebagai respons Rusia terhadap penggunaan rudal jarak jauh ATACMS dari Amerika Serikat dan Storm Shadow dari Inggris oleh Ukraina, yang menargetkan wilayah Rusia sebelumnya.


Putin: Senjata Hipersonik Mulai Diproduksi Massal

Presiden Rusia Vladimir Putin mengungkapkan bahwa rudal hipersonik Oreshnik kini memasuki tahap produksi massal. Dalam rapat bersama Kementerian Pertahanan Rusia yang disiarkan televisi pemerintah, Putin menegaskan bahwa senjata tersebut tidak dapat dicegat oleh sistem pertahanan udara musuh.

Saat ini, tidak ada cara untuk melawan rudal semacam itu di dunia,” ujar Putin. Ia juga menambahkan bahwa Rusia akan terus mengembangkan serangkaian sistem rudal jarak menengah dan pendek lainnya untuk pengujian lebih lanjut.


Eskalasi Perang dan Tantangan Baru bagi Barat

Para analis menilai bahwa penggunaan rudal hipersonik Oreshnik memperlihatkan keunggulan teknologi militer Rusia dalam konflik ini. Di sisi lain, NATO kini menghadapi tantangan besar untuk mengimbangi ancaman baru ini. Rapat darurat yang akan digelar pada Selasa mendatang menjadi momentum penting untuk menentukan langkah strategis ke depan.

Rudal hipersonik yang mampu melampaui kecepatan suara dan membawa hulu ledak multipel ini menjadi peringatan bagi Ukraina dan sekutunya bahwa fase baru perang telah dimulai. Dunia kini menunggu bagaimana NATO dan Ukraina akan merespons ancaman besar ini dalam upaya mempertahankan stabilitas regional.

Posting Komentar

0 Komentar