MEMBELA PALESTINA DAN BANTEN: PERJUANGAN ATAS DASAR AKIDAH ISLAM


Oleh: Rika Dwi Ningsih
Penulis Lepas

Pembelaan terhadap Palestina merupakan kewajiban setiap Muslim, bukan hanya karena kesamaan agama, tetapi juga karena persatuan akidah yang mempererat tali persaudaraan. Begitu pula halnya dengan dukungan terhadap saudara-saudara Muslim di Banten, yang tengah menghadapi ketidakadilan akibat proyek properti Pantai Indah Kapuk (PIK) 2. Meski berbeda konteks, esensi perjuangan yang sama menyatukan kita untuk melawan penindasan dan mempertahankan hak-hak umat Islam.


Ketidakadilan di Palestina dan Banten

Penindasan yang dialami saudara-saudara kita di Palestina dan Banten memiliki kemiripan. Di Palestina, wilayah mereka dirampas dengan kekuatan militer Israel yang didukung Amerika Serikat. Sedangkan di Banten, warga Teluk Naga harus menghadapi perampasan tanah oleh oligarki properti dengan dukungan kebijakan pemerintah melalui status Proyek Strategis Nasional (PSN) yang diberikan kepada PIK 2.

Akibat kebijakan ini, masyarakat di sekitar proyek tersebut menghadapi banyak dampak negatif, seperti kerusakan jalan, polusi, kemacetan, dan kecelakaan akibat lalu lalang truk pengangkut material. Bahkan, pada 7 November 2024, seorang anak SD meninggal dunia akibat terlindas truk proyek. Kasus ini memicu kemarahan warga yang merasa hak-hak mereka diabaikan dan memandang proyek tersebut sebagai bentuk penjajahan oleh oligarki atas tanah kelahiran mereka.


Aksi Bela Palestina dan Hakikat Persatuan Muslim

Dalam aksi bela Palestina yang dilaksanakan pada 10 November di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, sejumlah tokoh turut hadir untuk menyampaikan pesan persatuan. Di antara tokoh tersebut adalah Habib Muhammad dari FPI, Buya Husain, Ustaz Namruddin DF dari GMJ, serta beberapa tokoh lainnya. Dalam orasi tersebut, disampaikan bahwa pembelaan terhadap Palestina dan Banten adalah bagian dari jihad kita untuk mempertahankan hak-hak Muslim yang dirampas.


Tiga Landasan Utama dalam Perjuangan Umat Muslim

Tiga landasan utama yang disampaikan dalam orasi ini menggambarkan esensi perjuangan umat Muslim untuk mencapai kemenangan yang dijanjikan oleh Allah ﷻ:

1. Keimanan yang Kuat dan Keyakinan akan Pertolongan Allah ﷻ
Menurut ajaran Islam, kemenangan bukanlah hasil dari banyaknya jumlah atau kekuatan, melainkan karena iman yang teguh kepada Allah ﷻ. Ini memberi keyakinan bahwa perjuangan kita tidak sia-sia, meski mungkin tidak mendapat dukungan dari banyak pihak. Setiap Muslim yang berjuang di jalan Allah adalah bagian dari kelompok yang dipilih oleh-Nya.

2. Kebenaran Janji Allah ﷻ dan Rasul-Nya
Segala yang disampaikan oleh Allah dan Rasul-Nya pasti akan terjadi. Rasulullah ﷺ pernah menyampaikan kabar tentang penaklukan Konstantinopel, yang kemudian terbukti melalui perjuangan Muhammad Al-Fatih. Dengan keyakinan yang sama, kita meyakini kembalinya Khilafah ‘ala Minhajin Nubuwah akan segera terjadi, sebagaimana telah diisyaratkan dalam hadis Nabi.

3. Kunci Pembebasan Palestina dengan Jihad di Bawah Kepemimpinan Khilafah
Palestina sebelumnya telah dibebaskan melalui jihad oleh Khalifah Umar bin Khattab dan Salahuddin Al-Ayyubi. Kata kunci pembebasan ini adalah pasukan jihad yang berjuang di bawah kepemimpinan Islam yang satu, yaitu Khilafah. Inilah yang diyakini akan menjadi jalan masa depan bagi pembebasan Palestina dan perlindungan umat Muslim di seluruh dunia.


Hadis tentang Kembalinya Khilafah sebagai Harapan Umat

Rasulullah ﷺ bersabda dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, bahwa setelah berbagai periode pemerintahan yang dijalani umat, akan datang kembali Khilafah yang berjalan di atas manhaj kenabian. Rasulullah ﷺ bersabda:

تَكُوْنُ النُّبُوَّةُ فِيْكُمْ مَا شَاءَ ا للهُ أَنْ تَكُوْنَ ، ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ اَنْ يَرْفَعَهَا ، ثُمَّ تَكُوْنُ خِلآفَةً عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ ، فَتَكُوْنُ مَا شَاءَ اللهُ اَنْ تَكُوْنَ ، ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ، ثُمَّ تَكُوْنُ مُلْكًا عَاضًا ، فَتَكُوْنُ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُوْنَ ، ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ، ثُمَّ تَكُوْنُ مُلْكًا جَبَّرِيًّا ، فَتَكُوْنَ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُوْنَ ، ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ، ثُمَّ تَكُوْنُ خِلآفَةً عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ ، ثُمَّ سَكَتَ
Periode kenabian akan berlangsung pada kalian dalam beberapa tahun, kemudian Allah mengangkatnya. Setelah itu datang periode khilafah aala minhaj nubuwwah (kekhilafahan sesuai manhaj kenabian), selama beberapa masa hingga Allah ta’ala mengangkatnya. Kemudian datang periode mulkan aadhdhan (penguasa-penguasa yang menggigit) selama beberapa masa. Selanjutnya datang periode mulkan jabbriyyan (penguasa-penguasa yang memaksakan kehendak) dalam beberapa masa hingga waktu yang ditentukan Allah ta’ala. Setelah itu akan terulang kembali periode khilafah ‘ala minhaj nubuwwah. Kemudian Nabi Muhammad ﷺ diam.

InsyaAllah, Khilafah akan segera tegak dan di bawah naungan institusi Khilafah, pasukan jihad akan membebaskan Palestina dan melindungi seluruh umat Islam dari ketidakadilan.


Penutup

Kesadaran bahwa Muslim di berbagai belahan dunia saling terhubung oleh ikatan akidah adalah panggilan bagi kita untuk terus memperjuangkan keadilan bagi umat. Baik di Palestina maupun di Banten, kita dituntut untuk berdiri tegak, membela hak-hak yang dirampas, serta menegakkan syariat Islam melalui institusi Khilafah. Semoga perjuangan ini menjadi amal jariyah yang mendekatkan kita kepada janji-janji Allah ﷻ.

Posting Komentar

0 Komentar