Oleh: Ahmad Khozinudin, S.H.
Advokat
Hari ini, penulis mendapatkan kehormatan diundang ke studio Abraham Samad Speak Up. Untuk apa? Tentu saja untuk speak up, berbicara lantang tentang kebenaran. Sesuai istilah yang sering digunakan Prabowo Subianto, ini adalah kesempatan untuk "omon-omon".
Tepatnya, pada Senin, 18 November 2024, di Studio Abraham Samad Speak Up, 18 Office Park, Jakarta, kami membahas topik panas: proyek Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 dan rencana pemeriksaan Said Didu di Polres Kabupaten Tangerang.
Sambutan Hangat Bang Abraham Samad
Sesampainya di studio, Bang Abraham Samad (AS) menyambut dengan sangat ramah. Kami berbincang ringan, membahas berbagai hal mulai dari pengalaman AS di KPK hingga masa-masa aktifnya di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Rupanya, AS pernah aktif di HMI Dipo, sedangkan salah satu timnya, Bang Syamsudin, adalah aktivis HMI MPO.
Di sela obrolan, saya memesan kopi untuk menemani diskusi kami. Dari percakapan itu, terselip pesan penting dari Bang AS yang layak menjadi perhatian bersama.
Jangan Takut pada Oligarki, Hanya Takut kepada Allah ï·»
Bang AS mengingatkan, jangan sampai kita mempercayai mitos bahwa oligarki, khususnya "9 naga", adalah kekuatan yang tak terkalahkan. Mitos ini, kata AS, hanya membuat kita takut dan kehilangan keberanian. Padahal, sebagai umat beriman, kita hanya boleh takut kepada Allah ï·», bukan kepada manusia.
"Takut kepada oligarki itu bisa jatuh ke dalam syirik," tegas Bang AS.
Menurutnya, oligarki sering kali membangun narasi bahwa mereka tidak terkalahkan. Mereka ingin dianggap punya kuasa untuk melakukan apa saja, padahal mereka hanyalah manusia biasa. Dalam kasus PIK 2, misalnya, kita tidak boleh gentar pada Sugiyanto Kusuma alias Aguan. Ia hanyalah manusia yang tidak bisa berbuat apa-apa tanpa izin dan kehendak Allah ï·».
Pesan ini menjadi inti dari diskusi kami. Selain itu, kami juga membahas rencana pendampingan Said Didu dalam pemeriksaannya di Polres Kabupaten Tangerang, yang akan berlangsung besok, Selasa (19 November 2024).
Kenangan dan Obrolan Santai dengan Bang AS
Selain membahas isu serius, kami juga berbagi cerita ringan. Bang AS mengisahkan perjalanan aktivismenya sejak mahasiswa hingga masa kepemimpinannya di KPK. Tak lupa, ia berbagi kisah tentang keluarga.
Saat saya menyebut bahwa saya memiliki lima anak, AS menyampaikan bahwa keluarga dengan banyak anak itu istimewa. Meski dirinya memiliki dua anak, ia menyarankan agar kita semua tidak segan-segan memiliki anak banyak. "Jangan ikut program KB," ujarnya sambil bercanda.
Isi Podcast: Membongkar Kejahatan Oligarki
Selama podcast, kami berdiskusi santai dan terbuka. Topik utama mencakup kejahatan oligarki properti yang merampas tanah rakyat, penguasa yang tunduk melayani oligarki, hingga pengkhianatan sejumlah pejabat kepada rakyat.
Di akhir podcast, saya menyampaikan pesan khusus kepada masyarakat. "Mari kita kawal pemeriksaan Bang Said Didu. Tunjukkan bahwa kita semua berdiri bersama Said Didu. Stand With Said Didu!"
Tunggu Tayangannya!
Untuk mengetahui isi lengkap diskusi ini, silakan nantikan tayangannya di Channel Abraham Samad Speak Up. Semoga pesan-pesan yang disampaikan dalam podcast ini dapat menginspirasi dan menggerakkan hati kita untuk terus melawan kezaliman.
"Takut hanya kepada Allah ï·», bukan kepada manusia. Sebab kekuatan sejati hanya ada pada-Nya."
0 Komentar