TAHAPAN PERTUMBUHAN BAYI DARI LAHIR HINGGA USIA SATU TAHUN DAN ANJURANNYA DALAM ISLAM


Oleh: Ummu Al-Fatih
Pemerhati Anak

Kehadiran buah hati membawa kebahagiaan bagi keluarga. Melihat perkembangan bayi dari hari ke hari merupakan pengalaman luar biasa yang sering terasa begitu cepat. Berikut ini adalah tahapan perkembangan bayi sejak baru lahir hingga usia satu tahun, yang dapat membantu orang tua mengenali momen-momen penting tumbuh kembang si kecil.


1. Bayi Baru Lahir (Newborn)

Saat baru lahir, bayi menyesuaikan diri dengan dunia luar. Pada tahap ini, bayi biasanya menangis sebagai cara berkomunikasi. Beberapa ciri khas bayi baru lahir meliputi:
  • Kulit Keriput: Biasanya terjadi pada bayi yang lahir melalui persalinan normal karena kondisi yang sempit saat melewati jalan lahir. Kulit keriput juga karena lapisan lemak di bawah kulit belum terbentuk sempurna.
  • Kemampuan Dasar: Naluri dasar seperti mencari puting dan mengisap merupakan tanda kemampuan bertahan hidup bayi. Posisi tengkurap di dada ibu setelah lahir membantu bayi belajar menyusu dan berlatih motorik.


2. Usia 1 Bulan

Bayi berusia satu bulan umumnya lebih sering tidur. Mereka belum bisa membedakan siang dan malam, sehingga pola tidur belum teratur. Ciri lainnya meliputi:
  • Refleks Menggenggam: Bayi dapat menggenggam jari yang diletakkan di tangan mereka.
  • Belum Mampu Mengangkat Kepala: Otot leher masih lemah sehingga bayi belum bisa menopang kepalanya.


3. Usia 2 Bulan

Pada usia dua bulan, penglihatan dan pendengaran bayi mulai berkembang. Mereka bisa mengikuti objek bergerak, mengenali suara, dan merespons suara yang sering didengar. Selain itu:
  • Menggerakkan Kaki dan Tangan: Si kecil mulai sering menendang dan menggerakkan tangan.
  • Otot Leher Menguat: Bayi dapat mengangkat kepala hingga 45 derajat saat ditopang.


4. Usia 3 Bulan

Bayi usia tiga bulan sudah dapat menggulingkan badan dan meraih benda. Ciri lainnya antara lain:
  • Bermain dengan Tangan: Mereka suka memainkan tangan dan bisa menggenggam benda di sekitar.
  • Tendangan Semakin Kuat: Sendi lutut dan panggulnya semakin fleksibel.


5. Usia 4 Bulan

Pada usia empat bulan, bayi mulai mengenali anggota keluarga lain dan mampu merespons obrolan dengan ocehan. Bayi juga:
  • Pandai Berguling: Mereka lebih mahir berguling untuk meraih sesuatu.
  • Merespons Gestur dan Wajah: Mereka mulai merespons ekspresi wajah orang di sekitarnya.


6. Usia 5 Bulan

Di usia ini, bayi semakin aktif dengan mulai berguling dan meraih objek menarik. Mereka juga sudah bisa duduk dengan bantuan.


7. Usia 6 Bulan

Pada usia ini, bayi biasanya sudah mulai merangkak. Orang tua harus lebih waspada karena bayi lebih tertarik dengan lingkungan sekitar dan suka mengeksplorasi.


8. Usia 7–8 Bulan

Memasuki usia tujuh bulan, bayi sudah mulai mengonsumsi makanan pendamping ASI (MPASI) dan lebih mahir merangkak. Mereka mulai belajar mengenal makanan dan mengembangkan kemampuan motorik seperti memegang benda.


9. Usia 9 Bulan

Di usia ini, bayi sudah bisa mengenali namanya sendiri dan menunjukkan reaksi terhadap perasaan yang dialaminya. Beberapa ciri lainnya meliputi:
  • Mulai Menyebut Kata Sederhana: Bayi sudah dapat menyebutkan kata seperti “mamama” atau “papapa.
  • Berlatih Berdiri dengan Bantuan: Mereka juga mulai belajar berdiri dengan bantuan.


10–11 Bulan

Pada usia ini, bayi mulai menunjukkan peningkatan komunikasi dan kemandirian dalam makan. Mereka juga sudah memahami beberapa instruksi sederhana seperti melambaikan tangan atau bertepuk tangan.


12 Bulan

Memasuki usia satu tahun, bayi biasanya sudah bisa bermain permainan sederhana dengan orang tua, seperti memasukkan benda ke dalam kotak atau berjalan tanpa bantuan.


Memenuhi Nutrisi dan Vitamin

Pada setiap tahap pertumbuhan ini, memenuhi kebutuhan nutrisi sangat penting untuk tumbuh kembang optimal bayi. Di usia enam bulan ke atas, makanan pendamping ASI dan suplemen bergizi membantu mencukupi kebutuhan vitamin serta mineral.


Keutamaan Bayi Dalam Islam

Dalam Islam, bayi adalah anugerah yang sangat disyukuri dan diperlakukan dengan penuh perhatian dan kasih sayang. Beberapa dalil di dalam Al-Qur’an dan hadits menunjukkan betapa pentingnya memperhatikan tumbuh kembang dan kesejahteraan bayi sejak dini, baik secara fisik maupun spiritual. Berikut beberapa dalil penting terkait bayi yang bisa menjadi panduan bagi para orang tua Muslim:


1. Menyusui Bayi Selama Dua Tahun

Dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 233, Allah ﷻ memberikan arahan bagi para ibu untuk menyusui anaknya selama dua tahun penuh, jika memungkinkan. Ayat ini menunjukkan pentingnya masa-masa awal kehidupan anak yang dipenuhi dengan kasih sayang dan pemenuhan gizi melalui ASI, yang juga berperan penting dalam perkembangan fisik dan emosional anak.

وَالْوَالِدٰتُ يُرْضِعْنَ اَوْلَادَهُنَّ حَوْلَيْنِ كَامِلَيْنِ لِمَنْ اَرَادَ اَنْ يُّتِمَّ الرَّضَاعَةَ ۗ وَعَلَى الْمَوْلُوْدِ لَهٗ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوْفِۗ  لَا تُكَلَّفُ نَفْسٌ اِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَا تُضَاۤرَّ وَالِدَةٌ ۢبِوَلَدِهَا وَلَا مَوْلُوْدٌ لَّهٗ بِوَلَدِهٖ وَعَلَى الْوَارِثِ مِثْلُ ذٰلِكَ ۚ فَاِنْ اَرَادَا فِصَالًا عَنْ تَرَاضٍ مِّنْهُمَا وَتَشَاوُرٍ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِمَا ۗوَاِنْ اَرَدْتُّمْ اَنْ تَسْتَرْضِعُوْٓا اَوْلَادَكُمْ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ اِذَا سَلَّمْتُمْ مَّآ اٰتَيْتُمْ بِالْمَعْرُوْفِۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ 
Dan ibu-ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, bagi yang ingin menyusui secara sempurna. Dan kewajiban ayah menanggung nafkah dan pakaian mereka dengan cara yang patut. Seseorang tidak dibebani lebih dari kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita karena anaknya dan jangan pula seorang ayah (menderita) karena anaknya. Ahli waris pun (berkewajiban) seperti itu pula. Apabila keduanya ingin menyapih dengan persetujuan dan permusyawaratan antara keduanya, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin menyusukan anakmu kepada orang lain, maka tidak ada dosa bagimu memberikan pembayaran dengan cara yang patut. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Baqarah: 233)

2. Kebaikan kepada Orang Tua dan Masa Penyapihan

Allah ﷻ dalam Al-Qur'an surat Luqman ayat 14 juga mengingatkan tentang kewajiban seorang anak untuk berbuat baik kepada orang tuanya. Ayat ini mencantumkan secara khusus tentang ibu yang mengandung dan menyusui anak dengan penuh perjuangan. Penyapihan pada usia dua tahun juga diakui sebagai bagian dari tahapan penting dalam perkembangan seorang anak.

وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِۚ حَمَلَتْهُ اُمُّهٗ وَهْنًا عَلٰى وَهْنٍ وَّفِصَالُهٗ فِيْ عَامَيْنِ اَنِ اشْكُرْ لِيْ وَلِوَالِدَيْكَۗ اِلَيَّ الْمَصِيْرُ
Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu.” (QS. Luqman Ayat 14)


3. Memberi Nama pada Hari Ketujuh

Dalam hadits, Rasulullah ﷺ menganjurkan untuk memberi nama pada bayi yang baru lahir pada hari ketujuh. Pemberian nama ini adalah bentuk doa dan identitas yang akan melekat sepanjang hidupnya. Nama yang baik diharapkan menjadi doa dan pengingat bagi si anak dan orang-orang di sekitarnya untuk selalu berbuat baik.

Dalam riwayat Amr bin Syuaib, dari ayahnya, dari kakeknya, dikatakan bahwa,

أن النبي صلى الله عليه وسلم أمر بتسمية المولود فى يوم سابعة و وصع الاذى عنه، والعق
Nabi Muhammad ﷺ memerintahkan untuk memberi nama bayi yang baru lahir pada hari ketujuh, begitu juga dalam menghilangkan kotoran dan mengakikahinya.” (HR Turmudzi, Imam Turmudzi menyebut hadits ini hasan)


4. Adzan dan Iqamah pada Bayi Baru Lahir

Rasulullah ﷺ juga memberikan contoh dengan mengadzani telinga kanan cucunya, Al-Hasan bin Ali, dan mengiqamahkan di telinga kirinya. Amalan ini dipercaya akan memberikan ketenangan bagi bayi, sekaligus memperkenalkan tauhid sebagai kalimat pertama yang didengar oleh seorang Muslim sejak lahir.

Dari ‘Ubaidillah bin Abi Rofi’, dari ayahnya (Abu Rofi’), beliau berkata,

رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَذَّنَ فِي أُذُنِ الْحَسَنِ بْنِ عَلِيٍّ حِينَ وَلَدَتْهُ فَاطِمَةُ بِالصَّلَاةِ
Aku telah melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengumandangkan adzan di telinga Al Hasan bin ‘Ali ketika Fathimah melahirkannya dengan adzan shalat.” (HR. Ahmad, Abu Daud dan Tirmidzi)


5. Fitrah Suci pada Setiap Bayi

Hadits lain menjelaskan bahwa setiap anak yang lahir membawa fitrah atau keadaan suci. Orang tua memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan mengarahkan fitrah ini dengan baik, sehingga anak tumbuh dengan nilai-nilai keimanan yang kokoh.

Selain dalil-dalil di atas, ada pula beberapa sunnah yang dianjurkan untuk dilakukan pada bayi yang baru lahir, antara lain:
  • Membacakan Surat Al-Ikhlas di telinga kanan bayi sebagai bentuk doa dan permohonan keberkahan.
  • Membacakan Surat Al-Qadr di telinga kanan bayi sebagai pengantar agar bayi selalu berada dalam lindungan Allah ﷻ.
  • Mendoakan Keselamatan dan Kesejahteraan bayi yang baru lahir, sehingga diberikan perlindungan dan rahmat oleh Allah ﷻ dalam setiap langkah hidupnya.


Penutup

Tradisi dan praktik yang dilakukan sesuai dengan tuntunan agama ini menunjukkan betapa Islam memperhatikan setiap aspek dari kehidupan seorang bayi sejak hari pertama ia hadir di dunia. Panduan ini juga memberikan arahan kepada orang tua untuk membimbing dan memberikan pengaruh yang baik kepada anak sejak usia dini, baik dari segi rohani maupun jasmani.

Wallahualam bissawab.

Posting Komentar

0 Komentar