Oleh: Ahmad Khozinudin
Sastrawan Politik
Salah satu metode utama dalam menegakkan Khilafah, sesuai dengan Sunnah Nabi, adalah melakukan interaksi dengan masyarakat atau Tafa'ul Ma'al Ummah. Proses ini berkembang secara bertahap, dimulai dari interaksi terbatas, hingga mencapai interaksi sempurna, yang disebut sebagai Tafa'ul Ma'al Ummah Tam.
Dalam tahapan interaksi sempurna ini, prinsip yang diterapkan adalah keterbukaan tanpa ada yang ditutup-tutupi. Dalam bahasa Jawa, dikenal dengan istilah "ora tedeng aling-aling," yang artinya umat harus memahami dengan jelas tentang dakwah dan siapa pengusungnya. Dalam konteks Khilafah, umat harus paham apa itu Khilafah dan siapa yang memperjuangkannya.
Pada tahap ini, para pejuang Khilafah tidak hanya dituntut untuk eksis secara terang-terangan, tetapi juga harus mampu melakukan pertarungan pemikiran secara terbuka. Mereka harus berani mengungkap kebusukan para politisi, memaparkan kejahatan para penguasa, dan menyajikan solusi Islam secara tegas. Metode yang digunakan adalah meletakkan garis lurus di samping garis bengkok, yang artinya memperlihatkan kebenaran Islam di tengah kekeliruan sistem yang ada.
Saat masyarakat tengah membicarakan isu politik seperti FUFUFAFA, potensi pembatalan Gibran, atau pengkhianatan Jokowi, para pejuang Khilafah harus aktif masuk ke dalam diskusi tersebut. Mereka harus memperlihatkan eksistensinya dan menawarkan solusi alternatif berbasis Khilafah. Dengan demikian, umat bisa melihat Khilafah sebagai solusi yang realistis dan jelas, serta mengetahui siapa yang memperjuangkannya.
Tidak cukup hanya fokus pada pembinaan individu atau komunitas (taskif), pejuang Khilafah di era interaksi sempurna harus terlibat aktif dalam masalah umat. Ini adalah momen penting untuk menunjukkan kapasitas kepemimpinan di tengah masyarakat luas, bukan hanya di lingkup komunitas. Opini publik yang mendukung Khilafah perlu dibangun secara masif, dan dukungan dari kalangan terbatas (ahlun nusroh) harus dipantik melalui tindakan yang nyata dan terarah.
Khilafah harus viral. Para pengusungnya harus menjadi panutan dan idola di tengah masyarakat, sehingga suasana yang kondusif bagi tegaknya Khilafah bisa tercipta. Di tengah krisis rezim dan sistem yang semakin parah, pejuang Khilafah harus tampil sebagai "dokter" umat dengan menawarkan solusi Syariah dan Khilafah.
Kesempatan ini tidak akan datang berulang kali. Kegagalan untuk segera bergerak dan kembali berinteraksi secara terbuka dengan umat bisa berakibat pada isolasi yang berkepanjangan. Dukungan umat dan ahlun nusroh hanya bisa terwujud jika dakwah Khilafah tidak terisolasi dari masyarakat, dan Khilafah hidup sebagai bagian dari kehidupan umat.
0 Komentar