Oleh: Arslan
Aktivis Dakwah Islam
Sudah genap satu tahun sejak dimulainya Operasi Banjir Al-Aqsa oleh militer Zionis Israel, di mana serangan brutal mereka terhadap penduduk Gaza terus berlangsung tanpa henti. Dunia menyaksikan dengan jelas bagaimana Zionis Israel melakukan genosida sistematis yang menargetkan warga sipil, termasuk perempuan, anak-anak, orang tua, tenaga medis, hingga jurnalis. Tindakan biadab ini menunjukkan tujuan jelas dari Zionis Israel: pemusnahan penduduk Gaza.
Militer Zionis Israel telah menjatuhkan 75 ribu ton bom di Gaza, jauh melebihi skala pengeboman yang terjadi selama Perang Dunia II. Bahkan, kekuatan ledakan bom tersebut setara dengan 4,6 kali bom nuklir yang dijatuhkan di Hiroshima. Serangan ini telah menghancurkan lebih dari 60 persen infrastruktur Gaza, termasuk masjid, gereja, rumah sakit, sekolah, dan situs-situs sejarah. Sejumlah 814 masjid rusak parah, tiga gereja hancur, dan 564 sekolah mengalami kerusakan berat. Korban tewas dan terluka mencapai 150 ribu jiwa, dengan 69 persen di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.
Sementara itu, Zionis Israel terus memblokade jalur-jalur bantuan ke Gaza, menyebabkan lebih dari 2,3 juta penduduk menghadapi kelaparan parah dan krisis air bersih. Serangan terhadap rumah sakit, jurnalis, dan tenaga medis juga terus dilakukan secara brutal, mengakibatkan ratusan korban dari kalangan petugas kemanusiaan. Bahkan, laporan mencatat bahwa militer Zionis Israel mencuri ribuan mayat warga Gaza, yang bagian-bagian tubuhnya kemudian dijual.
Tidak hanya Muslim yang menderita, warga Kristen di Gaza juga menjadi korban kekejaman Zionis Israel. Ratusan umat Kristiani terbunuh, dan gereja-gereja mereka dihancurkan, yang membuat para pemuka agama Kristen khawatir akan kepunahan umat mereka di Gaza.
Serangan ke Negara Lain
Zionis Israel tidak hanya menyerang Gaza, tetapi juga mulai menyerang wilayah lain seperti Lebanon, Suriah, dan Yaman, dengan dalih membela diri. Pada September lalu, 80 ton bom dijatuhkan di Lebanon, menargetkan kelompok perlawanan Hizbullah, yang sekali lagi menyebabkan banyak korban dari pihak warga sipil.
Pelajaran Bagi Umat Muslim
Ada beberapa pelajaran penting yang bisa diambil dari kekejaman Zionis Israel ini:
1. Kebenaran Firman Allah tentang Kaum Kafir
Firman Allah dalam Surah Al-Anfal ayat 73 dengan jelas menyebutkan bahwa orang-orang kafir akan saling membantu dalam memusuhi umat Islam. Terbukti, negara-negara Barat seperti Amerika Serikat, Jerman, Prancis, dan Inggris terus memberikan dukungan finansial dan persenjataan kepada Zionis Israel. Pada akhir September, misalnya, Amerika Serikat memberikan bantuan militer senilai 8,7 miliar dolar AS kepada Zionis Israel.
2. Sikap Pengecut Zionis Israel
Meskipun kekejaman mereka terlihat sangat brutal, serangan militer Zionis Israel memperlihatkan ketakutan mereka dalam menghadapi para pejuang Muslim. Mereka lebih memilih membombardir warga sipil ketimbang bertempur langsung dengan pejuang Hamas atau Hizbullah, karena menyadari bahwa mereka akan kalah.
3. Ketegaran Umat Muslim Gaza
Di balik penderitaan yang dialami, umat Muslim di Gaza terus menunjukkan ketegaran. Meskipun kehilangan harta dan keluarga, mereka tetap teguh dalam keimanan, menjalankan ibadah seperti shalat, shaum Ramadhan, dan membaca Al-Quran. Ini adalah bukti bahwa keimanan mereka semakin kuat meski dihimpit kekejaman.
4. Pengkhianatan Penguasa Muslim
Para penguasa negara-negara Muslim, terutama di Dunia Arab, menunjukkan sikap pengecut dan pengkhianatan. Mereka memilih diam atau hanya memberikan retorika kosong ketimbang mengirimkan bantuan nyata untuk membela Gaza. Bahkan, beberapa di antara mereka justru melarang khutbah dan ceramah yang menentang Zionis Israel, seolah-olah Muslim di Gaza bukanlah saudara seiman yang wajib dibela.
Solusi Islam: Jihad dan Khilafah
Allah ï·» dengan jelas memerintahkan umat Muslim untuk melawan penjajah dengan jihad. Dalam Surah Al-Baqarah ayat 191, Allah memerintahkan kaum Muslim untuk memerangi mereka yang merampas tanah mereka. Oleh karena itu, solusi bagi penderitaan Gaza dan kaum Muslim di Palestina adalah melalui jihad, bukan dengan diplomasi atau solusi dua negara yang hanya mengkhianati perjuangan Muslim.
Selain itu, krisis ini akan tuntas jika kaum Muslim memiliki Khilafah Islamiyah sebagai pelindung umat. Khalifah akan memimpin umat untuk melawan Zionis Israel, sebagaimana Rasulullah ï·º mengusir kaum Yahudi dari Madinah karena pengkhianatan mereka. Sudah saatnya kaum Muslim bangkit, menghidupkan kembali semangat jihad untuk membebaskan Palestina dari penjajahan Zionis Israel.
Rasulullah ï·º. bersabda:
"Siapa saja yang meninggal dunia, sementara dia belum pernah berperang (berjihad) atau meniatkan diri untuk berjihad, maka dia mati di atas satu cabang dari kemunafikan." (HR Muslim).
Dengan semangat jihad, umat Muslim dapat kembali merebut kehormatan mereka dan menolong saudara-saudara seiman di Gaza. Semoga Allah ï·» memberikan kemenangan bagi umat-Nya.
0 Komentar