Oleh: Mayang Eka Wijayanti
Penulis Lupa
Tabrakan KA Turangga dan kereta Commuter Line Bandung Raya terjadi di jalur tunggal antara Stasiun Haurpugur dan Stasiun Cicalengka, Jum’at (05/01) pagi. Hingga saat ini KNKT masih menyelidiki penyebab insiden tabrakan kereta dengan melakukan wawancara kepada petugas pelayanan di Stasiun Cicalengka dan Haurpugur.
Pada jalur kecelakaan kereta tersebut, pemerintah, melalui Kementerian Perhubungan, sebenarnya tengah menjalankan pembangunan jalur ganda kereta. Dalam berbagai kesempatan, otoritas perhubungan menyebut proyek jalur baru kereta baru itu dilakukan untuk meningkatkan pelayanan terhadap pengguna kereta, yaitu memangkas waktu tempuh.
Aspek keselamatan tidak pernah disebut sebagai tujuan utama pembangunan jalur ganda tersebut.
Pada Februari 2022, misalnya, Direktur Prasarana Perkeretaapian di Kemenhub, Harno Trimadi, menyebut proyek jalur ganda itu akan memperpendek waktu tempuh dan berpotensi meningkatkan jumlah penumpang hingga 25%.
"Keberadaan jalur ganda memangkas waktu tempuh dari jalur Bandung-Cicalengka yang selama ini menghabiskan waktu 43 menit. Diharapkan dengan pembangunan double track ini, bisa ditempuh dalam waktu 30 menit," kata Harno pada waktu itu. (bbc.com 5/1/2024).
Media asing, Agence France-Presse (AFP), melalui artikel "4 dead, 22 injured in Indonesia train collision" menyebut bahwa kecelakaan transportasi adalah hal yang lumrah terjadi di Indonesia. "Negara kepulauan yang luas di mana bus, kereta api dan bahkan pesawat sering kali sudah tua dan tidak dirawat dengan baik," kata laporan tersebut.
Hal yang sama juga disampaikan media berbasis di Hong Kong, BNN Breaking, melalui artikel "Train Collision in Bandung: A Tragic Wake-Up Call for Indonesia's Aging Railway Infrastructure".
Dalam artikel tersebut dilaporkan bahwa penyebab kecelakaan tersebut akibat infrastruktur yang sudah menua.
"Tabrakan kereta api menjadi pengingat akan frekuensi kecelakaan kereta api di Indonesia, negara yang bergulat dengan infrastruktur kereta api yang menua. Insiden ini menyoroti masalah keselamatan yang sudah berlangsung lama di perlintasan kereta api, yang sering menjadi tempat terjadinya peristiwa malang tersebut. Akibat dari kecelakaan tersebut terjadi kekacauan dan kehancuran, dengan gerbong yang terbalik dan rusak parah berserakan di sekitar lokasi kecelakaan," menurut artikel tersebut.(cnbcindonesia.com 5/1/2024).
Fakta-fakta ini menunjukkan bahwa negara gagal menjamin keselamatan dalam bidang transportasi bagi masyarakatnya. Dan semakin menguatkan bahwa setiap kebijakan yang diterapkan hanya demi meraup keuntungan semata, tanpa memikirkan keselamatan maupun dampak dari setiap pembangunan yang dilakukan.
Berbeda dalam pandangan Islam. Islam memandang bahwa nyawa manusia sangatlah berharga. Allah ﷻ berfirman yang artinya, “Barang siapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya.” (TQS. al- Maidah: 32).
Dalam hal ini negara berfungsi sebagai penanggung jawab sekaligus pengurus urusan rakyat. Negara harus memberikan jaminan kenyamanan, keamanan dan keselamatan bagi seluruh warga negara di dalam aktivitas kehidupan. Termasuk dalam hal transportasi.
Dalam Islam, negara bertanggung jawab melindungi rakyatnya, termasuk dalam memfasilitasi alat transportasi dan kondisi jalanan yang baik agar rakyat bisa terhindar dari kecelakaan. Negara akan melakukan pembangunan infrastruktur yang aman dan terbaik, menyediakan alat transportasi yang terbaik sesuai kelayakan sehingga masyarakat yang menggunakannya bisa aman dan nyaman.
Pembangunan infrastruktur akan diberikan kepada ahli struktur jalan sehingga segala halnya bisa dipertanggungjawabkan dan dirancang dengan sebaik-baiknya untuk umat.
Pengaturan infrastruktur dalam perspektif Islam, dijabarkan sedemikian rupa sehingga pembangunan infrastruktur adalah tanggungjawab negara, tidak boleh diserahkan kepada investor swasta. Tidak hanya itu, Negara juga membangun infrastruktur publik dengan standar teknologi terakhir yang dimiliki. Teknologi yang ada termasuk teknologi navigasi, telekomunikasi, fisik jalan hingga alat transportasinya itu sendiri.
Dalam penerapan sistem Islam, masyarakat akan mendapatkan jaminan kehidupan yang nyaman, aman dan sejahtera. Karena hanya Islam lah sistem yang mengatur segala urusan umat dalam segala aspek baik ekonomi, pendidikan, sosial. Hanya dengan sistem Islamlah, segala problematika akan terurai dengan sebaik-baiknya, sehingga mendatangkan rahmat, keamanan jiwa, dan perlindungan bagi seluruh alam.
Wallahu a'lamu bishshawab.
0 Komentar