MANA AKSI NYATA KAUM MUSLIMIN UNTUK BAITUL MAQDIS?!


Oleh: Amalia Nurul Viqri, S. Pd
Muslimah Peduli Umat

Memasuki tahun baru masehi ini, hampir seluruh penjuru dunia sama-sama mengharapkan perubahan yang lebih baik, termasuk Palestina. 3 bulan lebih terjadi genosida oleh zionis Yahudi dengan bombardir, penembakan, pembunuhan, pembantaian, dan lainnya terhadap kaum muslim di Gaza, Palestina saat ini. Bahkan setiap detiknya orang-orang berguguran. Namun berita genosida ini seperti angin lalu, sekedar berita yang numpang lewat. Hanya orang-orang pilihan Allah yang masih perduli terhadap mereka.

Dikutip dari berita dari Tribun Priangan.com bahwasanya, 100 hari atau hari ke-100 genosida di Gaza, Palestina, Minggu (14/1/2024), sejak balasan Israel atas penyerangan Hamas 7 Oktober 2023, tercatat sudah sebanyak 23.843 orang warga Palestina yang tewas dan lebih dari 60.317 lainnya luka-luka.

Selain itu berita lainnya dari Republika juga mengungkapkan bahwa Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengonfirmasi penyelidikan atas dugaan kejahatan terhadap jurnalis saat agresi Israel berlangsung di Jalur Gaza yang terkepung. Investigasi itu dilakukan menyusul adanya aduan dari Organisasi internasional Wartawan Tanpa Batas (Reporters sans frontières/RSF).


Nasionalisme

Sungguh menyedihkan, entitas kecil Zionis Yahudi mampu melakukan genosida terhadap kaum muslim di Palestina. Sedangkan wilayah Palestina dikelilingi oleh negeri-negeri muslim yang jumlahnya lebih besar dari entitas Yahudi. Mengapa demikian? Hal ini disebabkan oleh sekat nasionalisme, yang menjunjung tinggi kebangsaan, lebih mencintai negerinya dan abai dengan kondisi negeri lainnya.

Nasionalisme yang membuat negara Islam terpecah belah, terkotak-kotak, mereka tidak satu tubuh lagi. Sehingga meskipun dikelilingi negeri-negeri muslim, mereka hanya membantu ala kadarnya, bukan secara kemiliteran padahal tetangga dekatnya -Negeri Mesir- memiliki kemiliteran paling besar di Timur Tengah. Hal ini mereka sangkal dengan mengungkapkan bahwa di negerinya banyak problematika yang belum terselesaikan hingga saat ini. Disisi lain mereka juga tersandera oleh negara penjajah yakni Amerika dan sekutunya. Bahkan Amerika dan sekutunya ini yang memberikan bantuan secara penuh untuk melakukan genosida terhadap Palestina.


Solusi Hakiki

Dengan demikian nasionalisme haram hukumnya dalam Islam, karena nation-state ini bukan berasal dari Islam. Ini sengaja dibuat oleh Barat agar Islam tidak bisa bersatu dan tentunya mereka tidak ridho apabila Islam mampu menguasai dunia untuk kedua kalinya. Dan ternyata mereka berhasil membuat negeri-negeri Islam lainnya tidak bersatu menggerakkan kemiliterannya.

Oleh karena itu, untuk membebaskan Palestina membutuhkan aksi nyata sebuah negara, yakni Jihad fisabilillah dengan mengirimkan tentara lengkap dengan persenjataannya. Namun sayangnya, hal ini tidak akan mungkin bisa dilakukan tanpa adanya persatuan dari kaum muslim. Dan persatuan kaum muslim beserta negeri-negeri muslim lainnya hanya dengan Daulah Islam. Karena sang Khalifah, pemimpin Daulah Islam yang akan mengerahkan kemiliterannya untuk berjihad fisabilillah melawan zionis yahudi laknatullah.

Wallahua'lam bisshawab

Posting Komentar

0 Komentar