Oleh: Amalia Nurul Viqri, S.Pd
Muslimah Peduli Umat
Akhir tahun 2023 ditutup dengan bahan pangan yang terus melambung tinggi. Harapan dengan bergantinya tahun, perekonomian Indonesia semakin baik dan stabil, namun nyatanya pak Jokowi justru memberikan arahan agar Indonesia impor beras. Padahal kalau kita lihat, Indonesia adalah negeri agraris, sumber daya alam yang luas nan melimpah, hingga di juluki 'Gemah Ripah Loh Jinawi'.
Dikutip dari berita CNBC Indonesia (2/1/24), bahwasanya Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan Indonesia membutuhkan impor beras karena sulit untuk mencapai swasembada. Terlebih jumlah penduduk Indonesia yang terus bertambah dan mereka butuh beras.
"Yang kita harapkan adalah kita ini ingin tidak impor beras lagi, tapi itu dalam prakteknya sangat sulit karena produksinya gak mencapai karena setiap tahun. Kita bertambah yang harus diberikan makan," kata Jokowi di acara Pembinaan Petani Jawa Tengah, Di Banyumas, Selasa (2/1/2024).
Regulasi Sistem Kapitalisme
Indonesia negeri agraris yakni negeri yang mayoritas penduduknya bermata pencaharian di sektor pertanian. Namun kini banyak yang mulai enggan menjadi petani, bahkan para petani mengeluhkan beberapa masalah mulai dari lahan persawahan yang terkikis oleh pembangunan PT atau infrastruktur negara, bibit dan pupuk yang mahal, air yang terbatas bahkan disebagian wilayah persawahan selalu tergenang air banjir setiap turun hujan. Akhirnya berpengaruh kepada harga bahan pangan yang terus melambung tinggi bahkan harus impor dari luar negeri. Sistem kapitalisme ini sangat mencekik rakyat.
Sistem kapitalisme pula memaksa agar pendistribusian bahan pangan bukan dikelola oleh penguasa melainkan pengusaha (para pemilik modal), sehingga harga bisa dipermainkan oleh mereka agar mereka tidak merugi dan selalu diuntungkan. Beginilah regulasi pada sistem kapitalisme. Sistem yang salah, yang selalu mengedepankan kepentingan hawa nafsu bukan kepentingan rakyat.
Regulasi Sistem Islam
Berbanding terbalik dengan sistem Islam, Islam sangat mengedepankan kepentingan ummatnya. Islam memperhatikan kebutuhan dasar manusia seperti sandang, papan dan termasuk pangan. Pendistribusian bahan pangan mudah, tidak panjang dan diatur dengan baik sehingga harganya pun relatif murah dengan kualitas terbaik. Tidak ada yang namanya diatur oleh pemilik modal karena Islam sudah memiliki pengatur yang terbaik ialah Allah melalui syariatNya.
Dengan sistem ekonomi Islam, yaitu pengelolaan keuangan secara Baitumal, pemasukan dan pengeluaran ditata dengan sedemikian rupa sehingga mampu membiayai riset. Bahkan akan menghasilkan produk unggul sesuai kebutuhan. Petani tidak perlu pusing lagi memikirkan lahan dan harga mahal, karena kebutuhan para petani sudah tersedia, negara pun akan menjual dengan harga terjangkau.
Regulasi ini akan terwujud ketika sistem Islam diterapkan di bumi Allah, yang nantinya dipimpin oleh Amir yang adil dan amanah ialah Khalifah. Pemimpin yang takut akan azab Allah dan pertanggung jawabannya di akhirat kelak sehingga bukan mementingkan hawa nafsu lagi melainkan mementingkan maslahat ummat.
Wallahua'lam bisshawab
0 Komentar