Oleh: Amalia Nurul Viqri, S.Pd
Muslimah Peduli Umat
Dunia masih terus diliputi ketidakpastian ekonomi hingga pergantian tahun baru 2024. Sebagian negara diprediksi jatuh dalam resesi, karena beberapa krisis seperti perang yang masih berlangsung, kemudian dampak perubahan iklim menjadi penyebabnya. Termasuk Indonesia, diperkirakan badai PHK massal menghantui ditahun baru ini.
Perusahaan survei Resume Builder bahkan memperkirakan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal diperkirakan akan terjadi pada tahun 2024. Ini didapatkan berdasarkan tanggapan lebih dari 900 perusahaan pada bulan Desember 2023. (CNBCIndonesia, 29/12/23)
Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo, resmi membubarkan 7 perusahaan pelat merah jelang akhir 2023. Penutupan permanen 7 BUMN tersebut lantaran memiliki kinerja yang buruk atau financial distress dan highly over-laverage. (Tirto.id, 29/12/23)
Mengutip catatan Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN), sejak awal tahun 2023, setidaknya sekitar 7.200 buruh telah jadi korban PHK. Di mana, 700-an orang diantaranya terkena PHK karena pabrik tutup. Pabrik TPT itu berlokasi di di Jawa Barat.
"Namun, kalau ditotal sejak tahun 2020, jumlah PHK di pabrik-pabrik tempat anggota KSPN sudah mencapai 56.976 orang. Ini total jumlah karyawan kena PHK karena korban 36 perusahaan di Semarang, Pekalongan, Sukoharjo, Magelang, Demak, Karanganyar, provinsi Jawa Barat, dan provinsi Banten," ungkap Presiden KSPN Ristadi. (CNBCIndonesia, 28/12/23)
Gagalnya Sistem Kapitalisme
Sistem kapitalisme sangat menjunjung tinggi untung-rugi, sehingga terjalilah PHK untuk mengantisipasi pengusaha agar tidak merugi, ada juga sebab dari tutupnya usaha akibat tidak mampu menghadapi produk impor, perlambatan ekonomi negara dan adanya kemajuan teknologi Al. Semua itu dampak dari diterapkannya sistem kapitalis, egoisme para pengusaha yang tidak mau merugi hingga mengabaikan nasib pekerja, ditambah dengan paradigma 'yang kuat dialah yang menang' menjadikan hukum ekonomi bagai hukum rimba.
Rakyat tidak bisa lagi menggantungkan hidupnya dari sistem yang bobrok ini, PHK membuat ekonomi rakyat tidak stabil, mereka kesana kemari mencari pekerjaan demi sesuap nasi keluarganya. Ini adalah bukti bahwa sistem kapitalis tidak menjamin kesejahteraan rakyat terutama kebutuhan dasar seperti sandang, pangan, papan.
Sistem Islam
Saatnya kembali pada sistem yang terbaik yakni sistem Islam, buatan Sang Pencinta. Karena Allah Maha Tahu apa yang terbaik bagi hamba-hambaNya. Yang dijunjung adalah syariat Allah, yang dapat menyejahterakan seluruh rakyat. Karena dalam sistem Islam APBN negara itu Baitul Mal, pemasukan dan pengeluaran jelas dan sudah diatur dengan sedemikian baik.
Seperti pemasukan Baitul Mal diambil dari pengelolaan 3 kepemilikan, diantaranya :
- Kepemilikan Individu seperti dari zakat, infak, shodaqoh.
- Kepemilikan Umum seperti dari pengelolaan gas, air, dll.
- Kepemilikan Negara seperti dari pengelolaan harta (lahan) yang tidak ada tuannya.
Kemudian pengeluaran digunakan untuk pangan, sandang, papan rakyat, pendidikan secara gratis, pembangunan infrastruktur, permodalan (tani, simpan-pinjam, dll).
Dalam Islam SDA dikelola oleh negara dan dikembalikan kepada rakyat sehingga kebutuhan dasar sangat tercukupi dan terpenuhi, layanan pekerjaan juga terbuka luas dengan gaji yang setimpal dan keselamatan pekerja diutamakan.
Wallahua'lam bisshawab
0 Komentar