Oleh: Lia Herasusanti
Penulis Lepas
Ratusan bahkan ribuan orang berkumpul di pinggir pantai. Mereka menunggu truk pembawa tepung. Berebut bantuan yang datang tak seberapa, sementara yang tak kebagian jauh lebih banyak. Perang di Palestina yang sudah berjalan lebih dari 100 hari mulai membawa dampak baru, kehabisan stok makanan yang berakibat pada kelaparan.
Ya Allah, ngeri rasanya membayangkan ribuan orang, yang terdiri dari orang dewasa, manula, anak-anak, laki-laki maupun perempuan kelaparan. Mereka kehabisan makanan, menahan lapar dan haus, sementara bantuan makanan pun ditahan. Para bangsa kera biadab itu sesungguhnya sedang melakukan pembunuhan massal secara perlahan!
Dan yang paling membuat hati berdarah adalah penguasa-penguasa negeri muslim disekitar Palestina, mereka hanya diam menonton sambil menikmati makanan mewah yang seringkali dihambur-hamburkan saking banyaknya. Bahkan tak hanya sampai disitu, mereka justru membantu orang-orang kafir membantai kaum muslimin.
Sementara di PBB, persidangan Mahkamah Internasional pun tak bisa menghentikan pembantaian yang terus berlangsung. Zionis didukung AS dan sekutunya tetap melakukan serangan membabi buta selama sidang berlangsung. Jika itu yang terjadi, masihkah layak kaum muslimin berharap pada PBB?
Apakah semua ini tak bisa dilihat oleh umat Islam seluruh dunia? Tak adakah tanda tanya besar mengapa semua ini bisa terjadi? Ya, semuanya terjadi karena penguasa negeri kaum muslimin ada dalam genggaman negara kafir. Buktinya? Tak ada satupun negeri muslim di dunia ini yang berhukum dengan aturan Allah. Semuanya memakai aturan manusia dengan mengatasnamakan demokrasi. Dan kiblat negara demokratis dunia adalah AS.
Jika itu penyebabnya, mengapa kaum Muslimin tak segera bangkit menuntut penguasanya untuk berhukum hanya dengan hukum Allah? Hanya negara yang diatur dengan hukum Allah saja yang bisa membuat pemimpinnya menyeru militer dan rakyatnya berjihad membebaskan Palestina. Dan negara itu bernama khilafah.
Jika kaum muslimin merasa patah hati melihat saudaranya kelaparan dan dibantai, seharusnya terlibat dalam dakwah memperjuangkan tegaknya khilafah adalah pilihan rasional untuk membebaskan Palestina segera. Karena jika bukan kaum muslimin yang mendakwahkannya, kepada siapa kita berharap?
Allah ﷻ menerangkan dalam Al-Qur'an surat Al Ahzab ayat 23:
مِنَ الْمُؤْمِنِينَ رِجَالٌ صَدَقُوا مَا عَاهَدُوا اللَّهَ عَلَيْهِ ۖ فَمِنْهُمْ مَنْ قَضَىٰ نَحْبَهُ وَمِنْهُمْ مَنْ يَنْتَظِرُ ۖ وَمَا بَدَّلُوا تَبْدِيلًا
Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah; maka di antara mereka ada yang gugur. Dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka sedikit pun tidak merubah (janjinya).
0 Komentar