Oleh: Ummu Arkan
Penulis Lepas
Dari Dulu hingga kapan pun permusuhan terhadap orang beriman yang paling keras adalah kaum Yahudi dan kaum musyrikin. Hal itu jelas, sudah difirmankan Allah ï·» dalam kalam-Nya:
Ù„َـتَجِدَÙ†َّ اَØ´َدَّ النَّا سِ عَدَاوَØ©ً Ù„ِّـلَّØ°ِÙŠْÙ†َ اٰÙ…َÙ†ُوا الْÙŠَÙ‡ُÙˆْدَ Ùˆَا Ù„َّØ°ِÙŠْÙ†َ اَØ´ْرَÙƒُÙˆْا ۚ ÙˆَÙ„َـتَجِدَÙ†َّ اَ Ù‚ْرَبَÙ‡ُÙ…ْ Ù…َّÙˆَدَّØ©ً Ù„ِّـلَّØ°ِÙŠْÙ†َ اٰÙ…َÙ†ُوا الَّØ°ِÙŠْÙ†َ Ù‚َا Ù„ُÙˆْۤا اِÙ†َّا Ù†َصٰرٰÙ‰ ۗ Ø°ٰÙ„ِÙƒَ بِاَ Ù†َّ Ù…ِÙ†ْÙ‡ُÙ…ْ Ù‚ِسِّÙŠْسِÙŠْÙ†َ ÙˆَرُÙ‡ْبَا Ù†ًا ÙˆَّاَÙ†َّÙ‡ُÙ…ْ Ù„َا ÙŠَسْتَÙƒْبِرُÙˆْÙ†َ
"Pasti akan kamu dapati orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman, ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. Dan pasti akan kamu dapati orang yang paling dekat persahabatannya dengan orang-orang yang beriman, ialah orang-orang yang berkata, "Sesungguhnya kami adalah orang Nasrani." Yang demikian itu karena di antara mereka terdapat para pendeta dan para rahib, (juga) karena mereka tidak menyombongkan diri." (QS. Al-Ma'idah 5: Ayat 82).
Coba kita lihat sejarah di masa Rasulullah ï·º saat mendirikan Daulah Islam di Madinah. Berapa banyak dari kalangan kaum Yahudi yang memusuhi Rasulullah ï·º dan kaum muslimin. Padahal saat itu kaum Yahudi berada di bawah kekuasaan Islam dan Rasulullah selalu memperlakukan mereka dengan baik agar bisa menerima Islam. Namun hal itu tak banyak mereka indahkan dakwah Rasulullah. Bahkan selalu membuat konflik terhadap umat muslim.
Pertama, konflik kaum Yahudi Bani Qoinuqa' terhadap kaum muslim karena pelecehan terhadap seorang muslimah di pasar yang mana pada saat itu antara kerudung dan khimarnya diikat seorang Yahudi diam-diam sehingga saat berdiri, muslimah tersebut tersingkap auratnya. Dari hal itu akhirnya terjadilah pembunuhan antara seorang muslim dan seorang Yahudi.
Hingga saat itu Rasulullah ï·º sebagai kepala negara turun tangan mengirimkan militernya untuk mengepung segerombolan kaum Yahudi yang membunuh kaum muslim yang menolong seorang muslimah tadi. Pengepungan itu berlangsung selama lima belas hari hingga akhirnya pimpinan Yahudi mereka datang untuk meminta ampunan. Akhirnya Rasulullah ï·º mengusir Yahudi Bani Qoinuqa' dari Madinah dan menuju daerah Syam yang akhirnya mereka ditimpa bencana yang menyebabkan mereka mati.
Kedua, Konflik dengan Yahudi Bani Nadhir. Konflik ini terjadi setelah peristiwa perang Uhud. Suatu hari Rasulullah ï·º hendak meminta pertanggung jawaban kaum Yahudi yang terikat perjanjian, yang salah membunuh dua orang muslim. Ketika berunding, diam-diam Yahudi merencanakan untuk bisa membunuh Rasulullah ï·º.
Setelah Rasulullah ï·º tahu rencana mereka, Rasulullah ï·º memerintahkan pimpinan Yahudi untuk keluar dari Madinah bersama kaumnya. Namun hal tersebut batal lantaran ada kaum munafik yang mendukung Bani Nadhir melawan Rasulullah ï·º. Akhirnya Rasulullah ï·º pun mengerahkan militer untuk mengepung pemukiman Yahudi Bani Nadhir dan membabat habis semua perkebunannya. Walhasil mereka akhirnya kekurangan makanan dan minuman sehingga akhirnya menyerah dan bersedia keluar dari Madinah setelah diberi waktu 10 hari.
Ketiga, tak berhenti sampai disitu. Setelah pengusiran kaum Yahudi Bani Nadhir, para pimpinan kaum Yahudi pun datang ke Mekah dengan maksud mengajak kaum musyrikin Quraisy untuk memerangi Rasulullah ï·º secara bersamaan. Dari rencana ini muncullah konflik perang Khondaq.
Mendengar rencana ini, Rasulullah ï·º dan para sahabatnya langsung mengatur strategi agar bisa selamat dari kepungan Yahudi dan musrikin Quraisy. Akhirnya dari ide sahabat Salman Al Farisi muncullah strategi membuat parit yang besar yang tidak bisa dilalui oleh musuh sehingga musuhpun tak bisa apa-apa dan akhirnya mengakhiri pengepungan di Madinah.
Dari ketiga konflik Yahudi diatas sebenarnya masih banyak konflik-konflik lainnya yang terus dilakukan kaum Yahudi untuk bisa mengalahkan umat muslim. Namun, saat itu Rasulullah ï·º dan para sahabatnya selalu berhasil menggagalkan serangan -serangan mereka.
Begitulah karakter Yahudi. Meski sebelumnya Mereka berada di bawah perlindungan Daulah Islam namun Mereka terus memerangi umat muslim dan tidak rela jika umat muslim meraih kemenangan. Mereka menganggap hanya ajaran Taurat mereka yang benar dan ajaran Islam yang dibawa Rasulullah itu salah.
Selain itu karakter Yahudi dikenal sebagai sosok yang licik, suka memprovokasi dan mengadu domba. Mereka ingin berkuasa dan menang sendiri untuk bisa menjajah kaum lainnya. Meski tak bisa melawan kekuatan Daulah Islam namun tujuan untuk menghancurkan umat muslim masih terus ada. Akhirnya mereka pun berdiaspora ke negeri-negeri lainnya untuk merakit kekuatan kembali dan menghadapi Daulah Islam.
Setelah meraih kekuatan akhirnya mereka maju kembali untuk bisa menghancurkan Islam. Namun kali ini cara mereka beda. Mereka menyerang Islam dengan mempengaruhi umat muslim dengan pemikiran-pemikiran Barat. Sehingga dari situ, singkat cerita berhasilah mereka menghancurkan Daulah Islam dan mengganti hukum Islam dengan sistem Demokrasi yang dipelopori oleh Mustafa Kamal Attaturk. Innalilahi wa innailaihi roojiuunn Daulah Islam yang dibangun oleh Rasulullah yang diteruskan kaum muslim hancur lantaran saat itu kondisi Daulah lemah. Setelah itu mulailah kaum muslim dicengkram dan dijajah kaum Yahudi dengan sistem Demokrasinya.
Lalu pertanyaannya, bisakah saat ini kita berharap pada demokrasi untuk bisa mengalahkan Yahudi Israel yang menindas Palestina? Tentu saja tidak bisa. Karena demokrasi adalah bawaan dari pemikiran mereka sendiri. Maka tidak heran jika kita temui fakta bahwa Amerika, Inggris, PBB, dan negara manapun saat ini tak ada yang bisa menghentikan kekejaman Yahudi Israel. Karena sejatinya saat menerapkan sistem Demokrasi, mereka tunduk pada Yahudi.
Lalu apa solusi totalnya? Tidak lain adalah mengembalikan kekuatan Islam menjadi satu kesatuan dalam Daulah Islam. Seperti halnya yang dilakukan oleh Rasulullah ï·º meski Madinah kota kecil namun dia mampu mengusir dan mengalahkan serangan-serangan Yahudi. Kenapa? Karena Madinah mempunyai kekuatan Daulah Islam dan militer yang kuat dan Tangguh tak takut mati melawan musuh.
Itu semua tak akan bisa tercipta kecuali ajaran Islam diterapkan. Berbeda dengan saat ini banyak pemimpin dan tentara muslim yang tak berdaya bagaikan buih di lautan dan terkena Wahn yaitu cinta dunia dan takut mati.
Wallahu a'lam bishowab. Semoga Allah menyegerakan kemenangan Islam untuk membebaskan Palestina.
0 Komentar