REFLEKSI POLITIK UMMAT PADA PILPRES 2024


Oleh: Nasrudin Joha
Sastrawan Politik

Pilpres 2024 semakin mendekat, namun kesibukannya sudah dapat kita rasakan sejak awal tahun ini. Ada tiga bakal capres yang setidaknya sudah muncul, yaitu: Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.

Pada tingkat elit, parpol, maupun masyarakat secara umum sudah mulai terpecah membentuk grup-grup pendukung. Masyarakat secara umum sangat menaruh harapan besar pada pesta Pilres 2024, sebagaimana pada Pilpres-pilpres sebelumnya. Artinya, mereka tetap percaya bahwa demokrasi adalah jalan perubahan yang harus mereka lalui. Seolah tak ada jalan yang lain.

Mirisnya, pada setiap pemilu kaum Muslim seperti kehilangan arah dan tujuan ketika konstelasi politik terjadi. Mulai dari masyarakat umum, elit/politisi Muslim, parpol Islam, bahkan para ulamanya. Tak ada satupun yang menyuarakan pentingnya penerapan syariah Islam sebagai satu-satunya jalan perubahan.

Parahnya lagi, bahkan ada partai Islam yang justru mendukung bakal calon presiden yang sudah tampak jelas suka menonton film porno dan sering sekali nyinyir pada ajaran Islam serta syariahnya.

Bahkan ada anggota dari partai Islam itu yang berkelakar bahwa sholeh itu tidak penting untuk menjadi calon pemimpin, selama calon tersebut memiliki kemampuan. Sungguh pernyataan yang memprihatinkan.

Yang anehnya lagi, para ulama seolah diam tentang wajibnya penerapan Syariah di tengah-tengah ummat ketika Pilpres. Padahal Syariat Islam selain kewajiban dari Allah ﷻ untuk seluruh kaum muslim, juga dapat menjadi solusi atas segala masalah yang dialami bangsa ini. Allah ﷻ berfirman:

وَلَوْ اَنَّ اَهْلَ الْقُرٰٓى اٰمَنُوْا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكٰتٍ مِّنَ السَّمَاۤءِ وَالْاَرْضِ وَلٰكِنْ كَذَّبُوْا فَاَخَذْنٰهُمْ بِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ
Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan. (QS. Al-A'raf: 96)

Karenanya sangat penting untuk berdakwah dalam rangka menyadarkan ummat, termasuk para elit/politisi dan para tokohnya, agar menjadikan Al-Qur'an dan As-Sunnah menjadi petunjuk kehidupan, di antaranya dalam berpolitik, termasuk dalam Pemilu dan Pilpres.

Tanpa berpedoman pada Al-Qur'an dan As-Sunnah, pasti umat akan selalu kehilangan arah. Pada akhirnya, mereka akan kembali kecewa, sebagaimana telah berkali-kali mereka dikecewakan oleh para pemimpin yang justru telah mereka pilih setiap lima tahun sekali.

Posting Komentar

0 Komentar