PENEMBAKAN REMAJA OLEH POLISI PICU KERUSUHAN DI PRANCIS


Oleh: Diaz Hamzah
Jurnalis Lepas

Seorang remaja bernama Nahel Merzouk (17) ditembak polisi pada Selasa, 27 Juni 2023 di Nanterre, kejadian tersebut diduga disebabkan karena Nahel berkendara di jalur busway dan tidak mengindahkan arahan polisi untuk berhenti.

Salah satu petugas polisi melepaskan tembakan dari jarak dekat ketika mobil yang dikendarai Nahel berusaha untuk lolos, tembakan tersebut menembus jendela mobil dan mengenai Nahel di lengan kirinya hingga dadanya, menurut keterangan polisi.

Nahel sendiri dikenal sebagai keturunan Afrika Utara, tepatnya Aljazair dan Maroko. Dalam beberapa tahun terakhir memang telah terjadi dua pembunuhan yang disebabkan pelanggaran lalu lintas pada tahun 2020 dan tiga pembunuhan di tahun 2021 menurut data dari Reuters. Mayoritas yang menjadi korban dari tahun 2017 adalah orang kulit hitam atau keturunan Arab.

Tuntutan masyarakat terhadap polisi dan rasisme sistemik yang telah lama terjadi di lembaga penegak hukum terhadap beragam etnis di Prancis akhirnya pecah dengan adanya kejadian Nahel, apalagi mengingat banyaknya kejadian serupa yang terjadi, salah satunya tragedi pembunuhan George Floyd.

"Penembakan remaja 17 tahun yang menyebabkan kematian ini adalah penembakan fatal ketiga di Prancis pada tahun 2023 dan ada 13 kasus penembakan lainnya yang serupa." Pungkas juru bicara Kepolisian Nasional Prancis.

Posting Komentar

0 Komentar