MUBALIGH TANGSEL: BEBAS MURTAD, KARENA INDONESIA MENGANUT AKIDAH SEKULER


Oleh: Muhar
Jurnalis Lepas

Merespon bebasnya setiap orang keluar masuk agama (murtad) di Indonesia, Mubaligh Tangerang Selatan (Tangsel) Dr. Mawardi, M.Sc. menyatakan, ini terjadi karena Indonesia menganut akidah sekuler.

"Keluar masuk agama itu seperti bebas. Kenapa demikian? Ini karena negara menganut akidah sekuler," ujanya dalam program Kaffah Perspective: Negara Wajib Menjaga Akidah Umat, di kanal YouTube Dakwah Tangsel, Kamis (6/7/2023).

Ia mengungkapkan, dalam pemahaman akidah sekuler, kehidupan beragama itu tidak (mutlak) masuk ke dalam urusan negara.

"Urusan agama (rakyat dan penguasanya) itu diserahkan kepada individu masing-masing," ungkapnya.

Menurutnya, inilah yang menyebabkan negara kemudian tidak peduli kepada orang yang keluar masuk merubah-rubah agamanya.

Padahal lanjutnya, negara itu mendapat beban (amanah) dari Allah ï·» untuk menjaga agama rakyatnya. Ia pun mengutip sebuah hadits Nabi ï·º yang diriwayatkan al-Bukhori.

"Siapapun orang yang mengganti atau keluar dari agamanya (murtad), maka bunuhlah dia (hukum mati)," kutipnya.

Dr. Mawardi lanjut menjelaskan, ini tidak berarti agama Islam terlalu keras, karena orang yang ingin masuk memeluk agama islam itu tidak boleh dengan cara dipaksa.

"Tapi, kalau orang sudah masuk Islam, maka ada aturan-aturan di dalamnya," jelasnya.

Untuk kaum muslimin, ia pun mengingatkan, mestinya sebagai muslim, baik sebagai individu, sebagai masyarakat, maupun pemegang kekuasaan, hendaknya berpegang teguh sebagai muslim yang beriman.

"Cirinya adalah memegang teguh hukum-hukum (ketentuan-ketentuan/aturan) Allah SWT ," pungkasnya.

Posting Komentar

0 Komentar