Oleh: Muhar
Jurnalis Lepas
Direktur Indonesia Justice Monitor menyatakan, sikap pemerintah Swedia yang mengizinkan aksi pembakaran Al-Qur'an di depan masjid Stockholm pada Rabu (28/6/2023) merupakan wujud kebiadaban.
"Sikap pemerintah Swedia yang mengizinkan Salwan Momika membakar Al-Qur'an sama saja membiarkan tindakan biadab. Dan itu juga merupakan wujud kebiadaban," ujarnya dalam program Aspirasi: Al-Qur'an Dilecehkan Berkali-kali, di kanal YouTube Jastice Monitor, Sabtu (1/7/2023).
Sebab, menurutnya itu berarti bentuk persetujuan terhadap tindakan biadab tersebut.
"Siapa yang setuju kebiadaban, maka dia juga biadab. Omong kosong dengan alasan kebebasan berekspresi, karena hanya untuk menghina dan menista Islam," geramnya
Agung menegaskan, aksi berulangnya pembakaran Al-Qur'an yang kini terjadi di Swedia adalah bentuk penghinaan.
"Tindakan membakar Al-Qur'an adalah penghinaan luar biasa. Al-Qur'an adalah kitab dari Allah SWT Pencipta dan Pemilik alam raya," tegasnya.
Ia juga menjelaskan, bahwa Al-Qur'an diiturunkan di dunia sebagai petunjuk bagi seluruh manusia.
"Dibawa oleh Malaikat paling mulia, Jibril. Kemudian diturunkan kepada Nabi paling mulia, Rasulullah ï·º," jelasnya.
Membacanya sebagai ibadah, lanjut Agung. "Jika diamalkan dan diterapkan dalam kehidupan ini, akan menjadi kemuliaan yang luar biasa," serunya.
Ia pun mengkritisi dunia islam yang memiliki tentara yang kuat, seharusnya berani untuk melawan penghinaan ini.
"Namun, apakah bisa para penguasa dunia islam melakukan itu, sebab Al-Qur'an yang wajib diterapkan secara keseluruhan juga mereka abaikan sama sekali," kritiknya.
Bahkan, ungkap Agung para penguasa dunia Islam lebih suka menerapkan sistem dan hukum sekuler daripada hukum Al-Qur'an.
"Sementara penerapan totalitas hukum Al-Qur'an dianggap sebagai radikal, pemecah bangsa dan sebutan buruk lainnya," ungkapnya.
Ia juga mengatakan, itulah sikap pengabaikan terhadap Al-Qur'an dari pemimpin-pemimpin negeri muslim hari ini yang digambarkan dalam Surah Al-Furqon ayat 30.
Dan Rasul (Muhammad) berkata, "Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku telah menjadikan Al-Qur'an ini diabaikan," kutipnya.
"Apakah seperti ini yang kita harapkan? Tentu tidak. Kita menginginkan agar pemimpin-pemimpin negeri Islam yang mempunyai tentara hebat, berani untuk melawan (menghukum dan menghentikan) penghinaan ini," pungkasnya mengakhiri.
0 Komentar