Oleh: Arik Rahmawati
Sahabat Surga Cinta Qur'an
Sobat, kalau ada seminar atau ceramah atau kajian yang membahas suami romantis ala nabi mungkin banyak yang hadir. Karena resikonya kecil. Begitu pula jika kajian membahas tentang parenting mungkin masih banyak yang mendengarnya juga. Karena mungkin resikonya tidak berat.
Tapi akankah sama jika membahas politik?
Masihkah orang-orang mau memperhatikannya atau justru alergi kalau sudah ngomongin politik?
Banyak orang yang membenci politik. "Ngapain ngurus-ngurus negara, urus saja masalahmu sendiri, urusan negara itu sudah ada yang ngatur, kamu nggak usah ikut-ikut!" "Maaf ini grup arisan bukan mbahas politik!" "politik itu kotor," "Maaf ini masjid, tidak boleh ngomong politik," Mungkin sobat pernah dengar seperti ini ya? Silakan ditambahkan lagi kalau ada Sobat...
Lalu pertanyaan selanjutnya apa yang salah dengan politik?
Mengapa dia digambarkan buruk dengan sedemikian rupa?
Apakah politik itu tak boleh dipelajari?
Lalu pertanyaan saya selanjutnya adalah, "Apakah Anda juga termasuk yang benci politik?" "Apakah Anda termasuk yang pesimis atau optimis?" Dan yang terpenting adalah mengapa kita harus bicara politik?
Politik adalah kata yang tidak disukai mayoritas manusia. Cukuplah bagi mereka yang duduk di dalam kekuasaan yang mengurusinya dan yang paling tahu tentang politik. Seolah-olah politik hanya merupakan hak mereka yang duduk dalam pemerintahan, rakyat tak boleh tahu dengan segala konspirasinya. Inilah persepsi yang sudah kadung mendarah daging di dalam masyarakat.
Sadar atau tidak, mau tidak mau politik itu ikut memengaruhi manusia sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat.
0 Komentar