Oleh: Nasrudin Joha
Jurnalis Lepas
Pada forum Ecosperity Week 2023 di Singapura lalu, Rabu, 7 Juni 2023, Jokowi banyak mendapatkan kritikan, salah satunya datang dari pengamat politik Rocky Gerung yang berpendapat seorang presiden seperti menjadi broker property di acara itu.
“Jokowi bilang begini, saya ingin agar supaya penduduk Singapura membeli rumah di IKN. Dan saya lihat dia membaca teks, artinya disiapkan, kan? Bukan sesuatu yang tiba-tiba diucapkan. Pak Presiden jadi semacam broker property akhirnya kan?” ujarnya dalam diskusi Pasir Laut Kita Diekspor, Siapa yang Diuntungkan? pada kanal YouTube Novel Baswedan, Jumat (16/6/2023).
Pernyataan Presiden Jokowi yang menyarankan warga Singapura membeli rumah di IKN membuat Rocky Gerung heran, karena seharusnya peruntukan IKN itu untuk pusat pemerintahan.
“Jadi agak konyol mendalilkan kalau IKN itu tempat orang Singapura akan beli rumah dan tanah di situ walaupun dengan iming-iming 80 tahun. Singapura ya merasa coba kita lihat barangnya ada enggak. Barangnya enggak ada. Adanya di laptopnya Pak Jokowi,” sindirnya.
Langkah Jokowi dalam forum tersebut diyakini Rocky sebagai bentuk kepanikan pemerintah yang telah gagal mencari investor untuk IKN sehingga kembali membuka pintu ekspor pasir laut.
Rocky menambahkan bahwa sebelum tawarkan lahan IKN ke Singapura, Jokowi pernah tawarkan juga saham IKN kepada Kanada dan menyarankan Kanada membelinya dengan dana pensiun Kanada.
“Ini juga ajaib. Kira-kira dong, masak nawarin ke Kanada. Kanada itu kan ibu kota green economy. Masak iya Kanada mengiyakan deforestasi di Kalimantan?” herannya.
Kepanikan Jokowi dan jajarannya semakin terlihat dengan segala kebijakan-kebijakan yang tidak lagi memandang dampaknya, Rocky juga berkata jika tindakan mereka itu ajaib.
“Jadi tim di sekitar Jokowi itu pengetahuannya terbatas. Atau memang udah kalap sehingga apa pun ditawarin. Jadi, itu sama seperti saya nawarin kurikulum ateisme di pesantren. Nah itu kan ajaib. Ya mana mungkin nawarin saham IKN ke Kanada yang anti-deforestasi?” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut Rocky kembali mengingatkan bahwa para oligarki yang berkecimpung dalam jual beli pasir telah mendapatkan kesempatan emas dari tindakan Jokowi yang ingin memaksa pembangunan IKN.
“Maka ajukanlah proposal ini, Pak Jokowi kira-kira yang paling gampang ya udah kita jual pasir. Nanti tuker tambah tuh. Kita bujuk supaya Singapura itu invest-nya di IKN. Lalu dibikin semacam mock-up, pura-pura, kan kemarin ada beberapa investor Singapura ada di IKN,” ungkapnya.
Pragmatisme Presiden Jokowi dan pengikutnya ditengah kepanikan akhir masa jabatannya melahirkan liberalisasi ekspor pasir laut, hal tersebut dapat terjadi karena mereka dibayangi pembangunan IKN yang bisa gagal menurut Rocky.
Rocky juga mengungkapkan, dalam proyek kereta cepat pola yang terjadi juga sama. “Kereta cepat udah terlambat 4 tahun. Sekarang biayanya bertambah. Cina bilang Indonesia mesti tanggung sendiri itu. Indonesia bilang oke dengan tekanan. Akhirnya Indonesia minjem lagi ke Cina. Cina kasih bunga 3 persen. Indonesia minta 2 persen. Enggak selesai negonya tuh,” ujarnya.
Rocky juga mengutip berita dari Reuters bahwa Indonesia dalam kesulitan disebabkan Cina tidak mau menurunkan bunga dalam pinjaman tersebut.
“Kita mau minjem lagi dari Cina kan. Yang kelebihan anggaran itu, kan Cina enggak mau tanggung sama-sama. Jadi Indonesia tanggung secara hitungan, salah hitung anggaran tuh,” jelasnya.
Dengan kondisi demikian Rocky berpendapat bahwa proyek kereta cepat bisa berantakan, padahal sebelumnya Jokowi telah menyampaikan bahwa bulan Agustus akan dilaksanakan percobaan pertama secara gratis.
“Jadi bayangkan, IKN gagal, kereta cepat gagal. Karena apa? Karena pikiran Jokowi yang lambat,” pungkasnya.
0 Komentar