Oleh: Muhar
Jurnalis Lepas
Narator Muslimah Media Center (MMC) menyatakan, jadilah pejuang Islam sekokoh Zinnirah Arrumiyah dalam mempertahankan keimanannya.
"Maka, jadilah pejuang Islam yang memiliki keberanian dan keteguhan sekokoh Zinnirah dalam mempertahankan keimanannya," ujarnya dalam tayangan Inspiring Women: Zinnirah, Shahabiyah yang Dibuat Buta karena Mempertahankan Keimanannya, di kanal YouTub MMC, Kamis (8/8/2023).
Ia mengisahkan, Zinnirah adalah budak Umar bin Khattab (sebelum masuk Islam), salah satu dari wanita orang-orang yang pertama kali memeluk Islam (Assabiqunal Awwalun).
"Kedudukannya yang lemah sebagai budak menjadi sasaran empuk penguasa Quraisy untuk menyiksanya," tuturnya.
Narator melanjutkan, perjuangan Zinnirah dalam mempertahankan keimanannya sangatlah berat.
"Namun Zinnirah tetap teguh dan istiqomah menggenggam iman layaknya api membara yang tidak pernah padam," ucapnya.
Ia mengungkapkan, Abu Jahal bersama kaum kafir Quraisy melakukan penyiksaan terhadap Zinnirah dan beberapa budak lain yang memeluk Islam. Zinnirah dipukul ditendang bahkan dijemur di tengah padang pasir yang sangat terik.
"Dengan semua siksaan yang didapat, Zinnirah tetap tenang dan sabar," ungkapnya.
Narator kembali menuturkan, ujian berat yang dialaminya yaitu ketika kedua matanya dibuat buta sebagai puncak siksaan dari orang-orang kafir Quraisy.
Namun, kebutaan itu justru memperkuat keyakinannya kepada Islam, sambungnya.
"Dengan kebutaan dan segala keterbatasan itu ibadahnya kian meningkat, senantiasa mendekat kepada Allah ï·» di tengah cobaan yang menimpanya."
Narator juga menceritakan, bahwa Zinnirah berdoa kepada Allah ï·».
"Ini untukmu Ya Allah, aku mengarungi kesengsaraan ini untuk mendapatkan kesenangan di akhirat kelak," kisahnya.
Ia pun lanjut mengutip ungkapan Zinnirah.
"Perjuangan ini memang sungguh berat selalu menderita dan sengsara, karena aku sadar untuk mendapat surga harus dapat melalui ujian yang berat. Sedangkan neraka itu dipagari kesenangan dan kemudahan," kutipnya
Ia menambahkan, melihat penderitaan Zinnirah yang tak kunjung berakhir, Abu Bakar As Shiddiq RA akhirnya menebus memerdekakan Zinnirah agar terlepas dari segala siksaan yang menyelimutinya.
"Inilah kisah seorang wanita muslimah di masa Rasul yang begitu tegar memegang teguh prinsif keimanannya," tambahnya.
Narator pun menegaskan, sebesar apapun ujian yang didapat, Zinnirah tidak takut, karena baginya penyiksaan demi penyiksaan belum seberapa dibandingkan perjuangan Rasulullah ï·º dan para sahabat dalam menjunjung agama Allah ï·».
"Seperti itulah sosok seorang muslim, pengorbanan mutlak harus diberikan oleh setiap muslim yang sungguh-sungguh ingin meraih ridha Allah ï·»," tegasnya.
Menurutnya, dalam dakwah pun mutlak butuh pengorbanan besar, mulai dari tenaga, waktu dan lain-lain hingga pengorbanan perasaan.
Ia memungkasi, bahwa tidak ada maslahat yang lebih besar daripada surga. Dan tidak ada mudharat yang lebih besar daripada neraka.
Namun pertanyaannya, "Benarkah kita telah berkorban sedemikian besar seperti Zinnirah?" pungkasnya mengakhiri kisah.
0 Komentar