KETAHANAN PANGAN BUKAN SEKEDAR KHAYALAN


Oleh: Ela
Muslimah Peduli Umat

Pangan merupakan kebutuhan penting bagi suatu bangsa yang perlu mendapatkan perhatian khusus. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan pangan adalah dengan menerbitkan Pelaturan Pangan Nasional No.11/2023 tentang Pola Pangan Harapan.

Tujuan pelaturan itu dibuat tiada lain untuk memperkuat ketahanan pangan Nasional dengan mengedepankan keberagaman konsumsi pangan dan keterpenuhan gizi. Pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar yang sangat pokok, terpenuhinya pangan akan berpengaruh besar pada kemajuan bangsa. Pangan yang lengkap dapat membuat kebutuhan nutrisi tubuh tercukupi. Dengan tubuh yang sehat, seseorang dapat memiliki kekuatan dan kemampuan untuk berpikir dan beraktivitas.

Masyarakat yang nutrisinya terpenuhi juga akan mudah dididik sehingga akan terbentuk SDM yang berkualitas. Sungguh disayangkan, di negeri yang kaya akan SDA dan memiliki tanah yang subur masalah pangan masih terus berlanjut. Banyak masyarakat diberbagai daerah, terutama diwilayaj 3T (terdepan, terpencil, dan tertinggal) mengalami kelaparan.

Mereka kesulitan memenuhi kebutuhan karena tingginya harga beberapa bahan makanan. Selain itu, masyarakat negeri ini juga mengalami hidden hunger (kelaparan tersembunyi) yaitu kekurangan gizi mikro. Bahkan distribusi juga selalu menjadi kendala dalam urusan pangan. Rantai distribusi yang panjang membuat masyarakat merasakan mahalnya bahan kebutuhan pokok. Praktek penimbunan makin menambah persoalan pangan.

Jika kita ingin menyelesaikan masalah pangan pemerintah perlu optimal mengambil kebijakan, tidak hanya melakukan eksentifikasi dan intersifikasi pertanian, melainkan memotong panjangnya rantai distribusi. Pemerintah harus mampu mengendalikan para oligarki yang bermain demi keuntungan pribadi dan wajib menghapus aktivitas penimbunan. Seluruh upaya tersebut tidak dapat dilakukan kecuali dengan aturan yang tegas.

Pemerintah perlu memberikan sangsi yang dapat membuat jera, aturan seperti ini hanya dapat dilakukan oleh pemegang kebijakan yang tidak mudah dibeli dengan uang atau materi. Mereka adalah orang-orang yang memahami amanahnya dan yakin jabatan dipundaknya kelak akan diminta pertanggung jawaban, orang-orang yang seperti ini akan memaksimalkan potensinya untuk mengurus masyarakat.

Islam memandang betapa pentingnya kualitas SDM. Alhasil, perlu upaya sungguh-sungguh untuk membentuk hal itu dikarnakan pangan adalah salah satu unsur yang berperan dalam membentuk SDM ini, sehingga diperlukan untuk meningkatkan ketahan pangan.

Dalam Islam, sistem pemerintahan Islam yang berpusat pada akidah Islam akan melahirkan kebijakan yang sesuai dengan pandangan islam bukan pada individu, apalagi oligarki. Sistem ekonomi islam akan mengatur masalah produksi pangan ekstensifikasi dan intensifikasi pertanian, distribusi, kecurangan praktik ritel dan lain-lain hingga konsumsi. Upaya Islam dalam mewujudkan ketahan pangan diantaranya :

Pertama, Negara harus menjamin ketersediyaaan lahan pertanian. Negara harus menjamin ketersediaan lahan pertanian dan tidak boleh mengijinkan lahan subur mengalami alih fungsi lahan.

Kedua, Negara akan membuat kebijakan industri berbasis industri berat. Politik islam mengarah kepada kemandirian industri dengan membangun alat-alat produksi sehingga dapat menopang teknologi untuk pertanian secara mandiri.

Ketiga, Negara perlu memiliki kemandirian riset, dengan adanya riset dan teknologi dilakukan untuk menguatkan produksi pangan yang dapat dimanfaatkan masyarakat, bukan untuk bisnis atau keuntungan oligarki.

Keempat, Negara mengatur distribusi pangan.

Apabila seluruh aturan berjalan baik, negara akan dapat menjamin ketahanan pangan untuk rakyatnya. Hal ini tidak bisa dilakukan kecuali negara mengambil islam sebagai Ideologi bukan kapitalisme yang lebih mementingkan para kapitalis. Jadi jika ingin ketahanan pangan tidak sekedar khayalan, kaum muslimin wajib kembali kepada sistem Islam.

Wallohu a'lam bidshowab

Posting Komentar

0 Komentar