HAKIKAT TAKWA DAN MERAIH KEHIDUPAN YANG BERKAH


Oleh: Abdul Basit
Jurnalis Lepas

Menurut bahasa, kata taqwa memiliki makna "memelihara" atau "menghindari". Dengan kata lain, pemeliharaan tersebut berkaitan erat dengan diri atau keluarga. Sederhananya, taqwa adalah melaksanakan perintah Allah ﷻ dan menjahui segala larangan-Nya.

Ketaqwaan para Nabi adalah nilai ketakwaan yang harus kita wujudkan dalam kehidupan kita, terlebih kita sebagai pengemban dakwah. Mari kita berkaca pada diri kita masing-masing seberapa besar pengorbanan kita untuk dakwah Islam, untuk mewujudkan ketakwaan kita, ketakwaan keluarga dan ketakwaan negara kita.

Jikalau ada persoalan yang sangat penting dalam hidup kita, bukanlah hidup kita itu sendiri, apalagi karir, harta dan benda kita semuanya, tetapi bagaimana dalam hidup yang pendek ini kita betul-betul bisa menjadi seorang hamba Allah ﷻ yang bertakwa kepada-Nya dan ini adalah taruhan kita dihadapan Allah ﷻ. Ini akan menentukan tinggi rendahnya derajat kita di hadapan Allah ﷻ.

Jangan sampai kemudian kita terlena dengan aktifitas-aktifitas yang menyibukkan kita dalam urusan dunia, menghindari amanah-amanah dakwah yang terbebankan keatas Pundak kita, melalaikan tugas kita sebagai pengemban dakwah naudzubillah.

Allah ﷻ berfirman :

إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ ٱللَّهِ أَتْقَىٰكُمْ ۚ
Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. (QS. Al Hujarat: 13)

Kesempatan untuk kita meraih taqwa itu hanyalah pada saat kita hidup ditambah dengan satu keyakinan bahwa hanya dengan bertaqwa sajalah kita akan mendapatkan kebaikan dalam hidup yang sementara ini mendapatkan keberkahan baik dalam kehidupan pribadi kehidupan keluarga pun dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Hanya pribadi bertaqwa yang akan mendapatkan berkah dalam hidupnya, hanya keluarga yang bertaqwa yang akan mendapatkan berkah dalam kehidupan keluarganya begitupun hanya masyarakat dan negara yang bertaqwa yang akan mendapatkan berkah dari Allah ﷻ.

وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ ٱلْقُرَىٰٓ ءَامَنُوا۟ وَٱتَّقَوْا۟ لَفَتَحْنَا عَلَيْهِم بَرَكَٰتٍ مِّنَ ٱلسَّمَآءِ وَٱلْأَرْضِ وَلَٰكِن كَذَّبُوا۟ فَأَخَذْنَٰهُم بِمَا كَانُوا۟ يَكْسِبُونَ
Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. (QS. Al-A'raf:96)

Oleh karena itu bagi kita yang pernah bersumpah di hadapan Allah ﷻ, bersumpah akan mengerahkan segalah upaya untuk dakwah, selayaknya kita betul-betul menjadi pribadi yang bertaqwa kepada Allah ﷻ.

Marilah kita kokohkan barisan kita sehingga kita mendapatkan berkah dari Allah ﷻ. Dan oleh karena itu juga maka marilah kita singsingkan lengan baju kita untuk tidak diam, kita bergerak memberikan apapun yang kita punya untuk membawa bangsa dan negara ini menjadi bangsa dan negara yang bertaqwa. Hanya itu jalan yang akan membawa kepada keselamatan, bukan hanya keselamatan di dunia tapi bahkan yang paling penting keselamatan di Akhirat.


Khatimah

Jalan Perjuangan selalu dirintis oleh orang-orang yang berilmu, dikerjakan oleh orang-orang yang ikhlas dan dimenangkan oleh orang-orang yang berani. Pejuang sejati adalah meraka yang terus bertahan dan tetap bertahan dalam perjuangan ini mereka akan selalu belajar dan terus belajar dari setiap masalah yang ia hadapi dari setiap momen yang dia alami, hingga suatu hari ia mendapai dirinya telah berubah menjadi lebih sabar lebih ikhlas dan lebih berani. Oleh karena itu marilah kita singsingkan lengan baju, kuatkan iman, bulatkan tekad, bergeraklah terus untuk berjuang bersama bagi tegaknya kembali izzul islam wal muslimin.

Posting Komentar

0 Komentar