PNIB TOLAK KHILAFAH? PENGAMAT: "LIHATLAH SEJARAH 3 IDEOLOGI"


Oleh: Nasrudin Joha
Pengamat Politik

Manuver politik Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB) sering sekali diarahkan pada ‘tolak politik identitas, dai provokator khilafah, radikalisme, intoleransi, dan terorisme’ yang pada faktanya semua pernyataan tersebut mengarah pada Islam.

Kelompok kecil itu sering sekali menyebut Khilafah sebagai ideologi dan ancaman. Lalu apa alasan yang membuat mereka menyebut ajaran Islam yaitu Khilafah sebagai ancaman?

Padahal ideologi yang menjerumuskan negara ke dalam krisis multidimensi adalah ideologi kapitalis-liberal yang merampok kekayaan Indonesia, menghancurkan generasi muda, mengadu domba umat Islam, dan selalu menyerang Islam politik dengan melakukan tuduhan serta fitnah kepada ajarannya. Tapi justru tidak ada penolakan? Dan tidak ada yang menentangnya? Apakah mereka yang menentang Khilafah adalah kaki tangan kapitalis-liberal?

Selain kapitalis-liberal, ideologi lain yang mengancam dan terbukti memiliki sejarah kelam selama pemberontakan berdarah adalah PKI yang berideologi Marxisme, Leninisme dan Komunisme. Ideologi ini membantai para jenderal, ulama dan mahasiswa. Tapi kenapa tidak ada penolakan? Apakah mereka tidak menentangnya? Apakah mereka yang menentang Khilafah adalah kaki tangan komunisme PKI?

Jika kita melihat sejarah, ideologi komunisme justru menghancurkan negara. Ideologi komunis-sosialis juga telah membantai puluhan juta nyawa di seluruh dunia, baik di Uni Soviet, China ataupun di negara lainnya. Menurut penyair generasi 1966 Tawfiq Ismail, ideologi komunis telah membantai lebih dari 120 juta orang di 75 negara pada tahun 1917-1991.

Lalu ketika kita melihat realitas saat ini, ideologi kapitalislah yang menyebabkan malapetaka perang, bencana ekonomi, dan krisis kemanusiaan terburuk dalam sejarah peradaban manusia. Lihatlah Irak, Afganistan, Kazakstan, Afrika, Palestina, Libanon, Suriah, dan setiap negara yang telah dijarah oleh kapitalisme dengan dalih menegakkan nilai-nilai demokrasi.

Sedangkan Khilafah memiliki rekam jejak emas peradaban Islam yang hingga sekarang masih ada dan bahkan bisa ditemukan dalam banyak catatan-catatan sejarah yang ditulis oleh orang non-muslim. Sebagai contoh adalah apa yang dikatakan Will Durant seorang sejarawan barat. Dalam buku yang dia tulis bersama istrinya Ariel Durant, yaitu: 'Story of Civilization', dia mengatakan,

Para khalifah telah memberikan keamanan kepada manusia hingga batas yang luar biasa besarnya bagi kehidupan dan kerja keras mereka. Para khalifah itu juga telah menyediakan berbagai peluang untuk siapapun yang memerlukan dan memberikan kesejahteraan selama beradab-abad dalam wilayah yang sangat luas. Fenomena seperti itu belum pernah tercatat (dalam sejarah) setelah, zaman mereka.

Fakta sejarahnya Khilafah lah yang telah merawat bumi dan mahluknya secara baik, lebih dari 13 abad hadir dan menjadi mercusuar dunia.

Lalu kenyataanya saat ini Khilafah belum ada, sehingga semua kerusakan yang terjadi di dunia dan yang terjadi di negeri ini bukan salah Khilafah, melainkan karena kerakusan imperialisme dibawah naungan kapitalisme-liberal.

Lantas apa dasar PNIB menentang Khilafah dan mengajak orang-orang untuk melawan Khilafah? Apa PNIB tidak tahu bahwa Khilafah adalah ajaran Islam? Apakah itu artinya PNIB membenci ajaran Islam? Atau PNIB justru ingin melawan kehendak Allah ﷻ?

Khilafah itu ajaran Islam dan akan tetap menjadi ajaran Islam hingga Hari Kiamat, maka sesungguhnya pemilik Khilafah adalah Allah ﷻ kaum muslimin. Seluruh umat Islam pasti menjaga dan mempertahankan Khilafah bahkan akan berjuang untuk menegakkannya kembali.

Khilafah adalah janji Allah ﷻ dan kabar gembira dari Rasulullah ﷺ. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad ﷺ,

تَكُوْنُ النُّبُوَّة فِيْكُمْ مَا شَاء اللهُ أَنْ تَكُوْنَ، ثُم يَرْفَعَهَا الله إِذَا شَاء أَنْ يَرْفَعَهَا، ثُمَّ تَكُوْنُ خِلاَفَةً عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّة فَتَكُوْنُ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُوْنَ، ثُمَّ يَرْفَعَهَا الله إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا، ثُمَّ تَكُوْنُ مُلْكًا عَاضًا فَيَكُوْنُ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ يَكُوْنَ، ثُمَّ يَرْفَعَهَا إِذَا شَاءَ اللهُ أَنْ يَرْفَعَهَا، ثُم تَكُوْنُ مُلْكًا جَبَرِيَّةً فَتَكُوْنُ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُوْنَ، ثُمَّ يَرْفَعَهَا اللهُ إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا، ثُمَّ تَكُوْنُ خِلاَفَةً عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ
Di tengah-tengah kalian terdapat zaman kenabian. Ia ada dan atas izin Allah akan tetap ada. Lalu Allah akan mengangkat zaman itu jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada Khilafah yang mengikuti manhaj kenabian. Ia ada dan atas izin Allah akan tetap ada. Lalu Allah akan mengangkat zaman itu jika Dia berkehendak mengangkatnya. Lalu akan ada kekuasaan yang zalim. Ia juga ada dan atas izin Allah akan tetap ada. Kemudian Allah akan mengangkat zaman itu jika Dia berkehendak mengangkatnya.  Lalu akan ada kekuasaan diktator yang menyengsarakan. Ia juga ada dan atas izin Alah akan tetap ada. Selanjutnya akan ada kembali Khilafah yang mengikuti manhaj kenabian.” (HR Ahmad, Abu Dawud ath-Thayalisi dan al-Bazzar).

Posting Komentar

0 Komentar