Oleh: Nasrudin Joha
Wartawan Lepas
Pernyataan Pastor Hindu India Yati Narshainghanand yang berani menyuruh para Hinduis untuk menyerang Kabah dan memanggil Muslim dengan sebutan Setan karena didasari oleh kebanciannya terhadap Islam.
Pengamat Hubungan Internasional Budi Mulyana mengatakan pada hari Senin, 17 April 2023: “Apa yang lakukan Yati merupakan kebencian terhadap Islam”.
Menurut Budi, Yati adalah tokoh kontroversial di India. Ada banyak kasus yang berkaitan dengan Yati, termasuk kasus tindak kriminal dan kasus penghinaan terhadap agama Islam dan kekerasan terhadap kaum Muslim di India.
Budi melihat, keberanian Yati melepaskan kebenciannya terhadap Islam muncul setelah ekstremisme Hindu di India semakin kuat saat Narendra Modi dari Partai Bharatiya Janata berkuasa yang merupakan partai sayap kanan Hindu.
Menurut Budi, umat Islam di India sangat rentan dipersekusi dan dikiriminalisasi karena bekas dari pengaruh penjajahan Inggris di masa lalu, dimana Inggris selalu ingin menghancurkan Islam, dan mereka menggunakan politik kebencian umat Hindu terhadap umat Islam sebaga alat pemecah belahnya.
“Hal tersebutlah yang menyebabkan negeri India terpisah menjadi negara India, Pakistan dan Bangladesh. Lalu sisa Muslimin yang ada di India pun terus mendapatkan perlakuan diskriminatif,” terang Budi.
Budi mengatakan bahwa penghancuran bangunan-bangunan bersejarah Islam di India adalah upaya untuk menghilangkan jejak kemuliaan Islam di masa lalu. Fakta sejarahnya adalah India merupakan negara Muslim dengan berbagai peradaban maju di Daulah Islam.
Pada akhirnya Budi menegaskan bahwa India adalah negara Muslim, jadi dia harus kembali ke tangan Islam. India harus dibebaskan kembali untuk menyelamatkan kaum Muslim serta menyelamatkan warisan peninggalan sejarah Islam di India.
Budi menyimpulkan: “Tetapi hal tersebut hanya dapat terealisasi jika umat Islam memiliki kekuatan untuk dapat menghadapi India, yaitu sebuah negara yang memiliki kemampuan sebagai negara adidaya di masa yang akan datang”.
0 Komentar