Oleh: Nasrudin Joha
Pengamat Ekonomi
"DPR mohon menghentikan polemik ini, tidak ada gunanya. Hasilnya apa, cuma bikin rakyat bingung," Ungkap Hendropriyono pada Kamis 30 Maret 2023.
AM Hendropriyono, mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), membuat heboh dengan meminta DPR berhenti memperdebatkan temuan investigasi transaksi mencurigakan Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Perselisihan Kementerian Keuangan soal transaksi mencurigakan senilai Rp 349 triliun membuat Menko Polhukam Mahfud Md bersitegang dengan DPR.
Bahkan terjadi perbedaan pendapat dalam sidang pada Rabu, 29 Maret 2023. Di tengah perbedaan pendapat itulah Arteria Dahlan mengancam Mahfud MD untuk mencabut pernyataan Markus DPR, namun Mahfud MD tak bergeming.
Kasus pencucian uang Kementerian Keuangan Rp 349 triliun memang bikin heboh. Alasannya adalah kerena rakyat pada umumnya marah. Masyarakat sebagai pembayar pajak geram dengan kehidupan pejabat yang boros, bahkan ditambah lagi dengan kasus pencucian uang sebesar 349 triliun.
Dari kasus lain saja kita lihat skandal BLBI yang merugikan negara Rp 138,442 triliun dari keseluruhan arus kasnya Rp 144,536 triliun. Kasus Century hanya merugikan negara Rp 689,39 miliar dan Rp 6,76 triliun.
Kini, angkanya mencapai 349 triliun rupiah. Apakah maksud Anda Hendropriyono ingin masyarakat abaikan saja seperti kasus BLBI atau Century? Apakah Hendro ingin menutup kasus ini dan membebaskan para koruptor pencuci uang dari keadilan?
Masyarakat umum siap untuk terus menonton dan menjaga kasus tersebut sampai tuntas. DPR harus didorong untuk menggunakan kewenangannya mengusut kasus tersebut, bukan malah mencegahnya.
Kenapa polemik ini harus dipertahankan? Alasannya jelas untuk menyikap maling mana yang merugikan keuangan negara. Agar uang rakyat tidak digelapkan dan dicuci di kemudian hari. Untuk itu, kami rakyat Indonesia siap melanjutkan polemik itu.
Jangan biarkan kasus ini kehabisan tenaga. Jangan biarkan pengungkapan kasus ini digunakan semata-mata sebagai kampanye politik.
Masyarakat sudah lelah diminta diam, lelah di nina bobokan dengan klaim palsu atas keberhasilan ekonomi. Rakyat sudah terlalu lama sakit, menanggung beban akibat salah urus ekonomi negara.
Terus buka kasus pencucian uang itu dan cabut akarnya. Jika Sri Mulyani terlibat, bawa dia ke pengadilan. Sri boleh lolos pada kasus Century tapi dalam kasus ini Sri harus bertanggung jawab.
Tangkaplah semua petugas bermental Rafael Alun Trisambodo. Jangan hanya dia yang dijadikan korban, semua pelaku pencucian uang harus diadili.
0 Komentar