TIMNAS ISRAEL U-20 KE INDONESIA: ANTARA OLAHRAGA, KEPENTINGAN EKONOMI, DAN BELA PALESTINA


Oleh: Widi Nur Nisrina
Muslimah Peduli Umat

Aksi penolakan kehadiran tim Israel di Piala Dunia U-20 mulai bermunculan. Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI KH. Muhyiddin Junaidi, Wakil Ketua Komisi X DPR Abdul Fikri Faqig, Partai Keadilan Sejahtera PKS hingga ormas yang selama ini mendorong kemerdekaan Palestina telah mendesak pemerintah agar berani mengambil sikap, dengan menolak kehadiran delegasi Israel di Piala Dunia U-20.

Alih-alih penolakan itu, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) terus melakukan persiapan. Deputi III Kemenpora, Raden Isnanta mengatakan pemerintah Indonesia selaku tuan rumah berkewajiban menyediakan fasilitas sesuai standar organisasi sepak bola dunia FIFA.

"Kita serahkan pada panitia Piala Dunia U- 20. Panitia dari federasi internasional FIFA. Pemerintah dalam hal ini Kemenpora, tugasnya menyediakan fasilitas dan sebagian besar sudah dilakukan," ujar Isnanta saat ditemui di Solo, Rabu (8/3). Ditambahkannya, Indonesia tidak akan mengintervensi apapun keputusan FIFA.

Israel adalah penjajah dan perampas tanah Palestina dari tangan kaum Muslim. Agresi Israel terhadap warga Palestina meningkat. Tahun 2022 dinilai termasuk tahun terburuk. Jumlah korban agresi Israel di tahun 2022 mencapai 225 jiwa. Memasuki tahun 2023, serangan Israel makin brutal. Selama Januari 2023, korban serangan Israel mencapai 35 jiwa warga Palestina. Selama Februari jumlah korban mencapai 30 warga Palestina tewas. Ini belum termasuk korban luka serta hancurnya rumah, kamp pengungsian, bangunan, harta benda dan fasilitas lainnya.

Alasan bahwa olahraga tidak selayaknya dikaitkan dengan politik hanyalah alasan yang dicari-cari. Pasalnya, sudah sering sekali event olahraga dikaitkan dengan politik. Bahkan pada event tingkat dunia seperti Olimpiade dan Piala Dunia. Atlet Rusia, misalnya, ditolak untuk ikut Olimpiade karena agresi Rusia terhadap Ukraina. Sebelumnya, Rusia dilarang ikut event sepak bola Piala Dunia juga karena alasan yang sama.

Semestinya, negeri ini yang merupakan negeri berpenduduk Muslim terbesar di dunia dapat menunjukkan sikap solidaritas terhadap Palestina dan warganya. Negeri ini mestinya mendesak FIFA untuk memperlakukan Israel seperti perlakuan mereka terhadap Rusia, dan menolak Israel untuk ikut event Piala Dunia U-20 Mei mendatang.

Dengan demikian menerima begitu saja Israel dalam event ini, bahkan melayani Israel dengan baik dan menjamin keamanannya dengan alasan sebagai tuan rumah, olahraga tidak boleh dikaitkan dengan politik, atau alasan lainnya sungguh menunjukkan kepalsuan solidaritas Pemerintah Indonesia terhadap sesama kaum Muslim di Palestina. Ini di satu sisi.

Di sisi lain, ini juga menunjukkan dengan jelas dan gamblang sikap hipokrit masyarakat internasional, Barat dengan gembongnya Amerika dan PBB, serta lembaga-lembaga internasional termasuk FIFA. Sikap mereka terhadap agresor hanyalah mengikuti kepentingan mereka.

Terus bercokolnya Israel di Bumi Palestina bukanlah karena Israel terlalu kuat dan tidak terkalahkan. Hal itu lebih karena perlindungan dan dukungan Barat, khususnya Amerika, terhadap Israel. Israel termasuk pihak yang terus mendapatkan bantuan militer terbesar dari Amerika setiap tahunnya. Israel sengaja dibuat dan terus dipertahankan serta dilindungi oleh Barat agar menjadi kanker di jantung kaum Muslim, Tujuannya antara lain untuk melemahkan kaum Muslim, menanamkan mitos kedigdayaan Israel dan ketidakberdayaan kaum Muslim, menghalangi kaum Muslim kembali pada Islam sebagai sistem hidup yang praktis, dan untuk menghalangi kebangkitan kaum Muslim.

Islam memberikan tuntunan yang sangat jelas untuk menyikapi agresor dan penjajah Israel yang memerangi kaum Muslim. sekadar mengutuk Israel dan memberikan bantuan termasuk dana kepada warga Palestina yang menjadi korban. itu tidak cukup untuk menghentikan dan melenyapkan kejahatan itu dan melindungi kaum Muslim secara sempurna.

Sikap yang semestinya adalah memerangi siapapun yang memerangi kaum Muslim. Allah ﷻ memerintahkan:

وَقَاتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ الَّذِينَ يُقَاتِلُونَكُمْ وَلَا تَعْتَدُوا
Perangilah oleh kalian di jalan Allah orang-orang yang memerangi kalian, (tetapi) janganlah kalian melampaui batas.(Q,s al-Baqarah [2]: 190).

Allah ﷻ juga memerintahkan untuk mengusir mereka yang mengusir kaum Muslim:

وَاقْتُلُوهُمْ حَيْثُ ثَقِفْتُمُوهُمْ وَأَخْرِجُوهُم مِّنْ حَيْثُ أَخْرَجُوكُمْ
Perangilah mereka di mana saja kalian menjumpai mereka dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kalian (TQS al-Baqarah [2]: 191).

Maknanya, Allah ﷻ memerintahkan agar kaum Muslim mengambil kembali tanah atau wilayah yang semula milik mereka, yang dirampas dan dicaplok oleh musuh mereka.

Wallohu a'lam bisshowab.

Posting Komentar

0 Komentar