PEMUDA MUSLIM, PEMUDA YANG TUMBUH DALAM KETAATAN


Oleh: Kartini Rosmalah 
Dosen, Penulis, Pegiat Dakwah

Jika kita bicara pemuda, maka kita akan mengatakan pemuda adalah generasi pemimpin. Pemimpin yang mampu mengubah dunia menjadi sebuah peradaban yang gemilang.

Generasi gemilang ini akan terjadi, jika pemuda memiliki karakter dan kepribadian Islam yang taat kepada Allah dan Rasulnya. Karekter ini Allah berikan keistimewaannya kepada pemuda yang akan dinaungin Allah, yaitu pemuda yang tumbuh dewasa dan taat beribadah kepada Allah.

"Ada tujuh golongan manusia yang akan dinaungi oleh Allah dalam naungan (Arsy-Nya) pada hari yang tidak ada naungan (sama sekali) kecuali naungan-Nya: …Dan seorang pemuda yang tumbuh dalam ibadah (ketaatan) kepada Allah … " (HR. Bukhari dan Muslim)

Ironinya, di negeri mayoritas umat muslim ini sedang mengalami krisis generasi yang kehilangan jati dirinya sebagai seorang muslim. Beribu kasus dan perkara yang terjadi terus-menerus menerjang pribadi pemuda muslim yang seharusnya taat syariat Allah tetapi kini mereka mengusung faham sekulerisme dan kebebasan yang menjadikan hawa nafsu sebagai jalan hidupnya.

Akhir desember 2022 lalu tercatat warga Tasikmalaya memiliki 1.000 kasus HIV/AIDS, 40% berasal dari kaum LGBT. Parahnya, para pengidap HIV/AIDS itu mayoritas dari usia remaja dan produktif, sekitar 17-40 tahun.

Daerah Riau juga tercatat mengalami lonjakan kasus HIV hingga mencapai 8.034 penderita dan AIDS mencapai 3.711 penderita yang diantaranya adalah kaum LGBT. Garut juga ditemukan sebanyak 3.000 kasus LGBT, 1.004 di antaranya sudah positif HIV.

Belum lagi kasus perzinahan di kalangan remaja yang begitu marak sehingga banyak permintaan dispensasi nikah ke Pengadilan Agama. Dalam catatan Pengadilan Agama Ponorogo telah menerima laporan 191 permohonan anak menikah dini selama 2022.

Sebagian besar alasannya terlanjur hamil dan melahirkan. Tepatnya, 125 anak menikah karena hamil duluan dan 51 sisanya karena memilih menikah daripada melanjutkan sekolah.

Ada 184 kasus diantaranya berusia 15-19 tahun. Sementara, di bawah 15 tahun sebanyak 7 kasus. Sejumlah 106 kasus adalah pelajar SMP, 54 kasus pelajar SD, 25 kasus pelajar SMA, dan sisanya 6 kasus tidak sekolah.

Data ini begitu mencengangkan. Pergaulan bebas menggurita para generasi saat ini. Paham sekluer, yang memisahkan agama Islam (Syariat Allah) dalam kehidupan, membuat kemudaratan pada para pemuda saat ini. Jika kita katakan bahwa negeri ini mengalami krisis generasi pada kenyataannya adalah benar. Siapa yang bisa jadi harapan dan pemimpin masa depan, jika bukan dari pemuda muslim itu sendiri.

Seharusnya pemuda muslim menjadikan Islam sebagai jalan hidupnya. Jalan menuju perubahan peradaban gemilang, dengan pembentukan kepribadian Islam yang utuh, yaitu pola pikir dan sikapnya harus sesuai dengan Syariat Allah.

Dalam sejarah peradaban Islam, selama 14 abad lamanya, Islam telah melahirkan generasi hebat dan tangguh pada usia remaja. Seperti Ali bin Abi Thalib pada usia 10 tahun mantab mengikuti Rasulullah untuk memeluk Islam dan berjuang bersama Rasulullah. Bahkan Ali bin Abi Thalib siap menggantikan posisi Rasulullah saat ingin dibunuh oleh kaum Quraisy. Keberanian ini pula juga dibuktikan oleh Usamah bin Zaid memimpin pasukan perang pada usia 18 tahun, sementara pada saat itu para sahabat Rasulullah meragukan Usamah dalam memimpin.

Tidak hanya itu, pemimpin terbaik dengan pasukan terbaik yang sudah digambarkan oleh Rasulullah terbukti mampu menaklukkan konstatinopel oleh seorang pemuda bernama Muhammad Al Fatih yang pada saat itu usinya masih 21 tahun memimpin pasukan perang.

MasyaAllah, memang hebat, Islam melahirkan generasi pemimpin yang dapat mengubah peradaban dunia dan ini diakui oleh seluruh dunia.

Seharusnya negara mempersiapakn pemuda sebagai calon pemimpin bangsa dengan kerangka Islam bukan paham sekuler yang melahirkan kebebasan. Paham sekuler ini terbentuk dari ideologi sesat kapitalisme yang hanya melihat kebahagian dunia dari segi materi bukan pencipta. Sehingga, melahirkan generasi hedonis, liberal, dan sekuler. Kita harus bongkar kemungkaran sistem saat ini yang diciptakan ideologi Kapitalisme.

Dengan begitu kita akan sadar hanya Islam sebagai satu-satunya jalan dalam membentuk pemuda muslim, pemuda yang tumbuh dalam ketaatan (syariat Allah) yang mampu menjadi pemimpin dan pembawa peradaban yang gemilang.

Wallahu'alam bish shawab

Posting Komentar

0 Komentar