PEMERINTAH LALAI DALAM MELINDUNGI RAKYAT


Oleh: Siti Aminah
Muslimah Peduli Ummat

Warga yang tinggal sekitar Depo Plumpang menjadi korban ledakan. Wilayah yang seharusnya tidak menjadi tempat hunian warga, dibiarkan terus berkembang dan dilegalisasi dengan pembentukan RT, RW dan pemberian KTP.

Dengan berkembangnya industri, maka kepadatan penduduk semakin meningkat. Bahkan ada satu RW yang jumlah RT-nya bertambah dari 7 menjadi 11.

Pembangunan permukiman meluas, bahkan jarak dengan tembok pembatas depo hanya 20 meter. Padahal, ukuran tangki BBM yang semakin besar seharusnya diikuti dengan jarak yang semakin jauh dari rumah warga.

Pertanyaannya siapa yang mengizinkan dan memberikan rekomendasi? Kenapa ada sengketa tanah? Ranah di luar depo BBM Plumpang itu ranah pengadilan yang memutuskan dan Pemprov DKI?

Kesalahan terbesar dari peristiwa kebakaran depo Plumpang adalah zona yang seharusnya dilindungi dari permukiman justru terjadi pelanggaran-pelanggaran (KompasTV, 4/3/2023)

Musibah ini menunjukkan adanya kesalahan tata kelola kependudukan, juga menunjukkan abainya negara terhadap keselamatan rakyat. Apalagi sebelumnya juga pernah terjadi kebakaran di tempat tersebut pada tahun 2009.

Saat itu pemerintah juga sudah memperingatkan agar tidak ada penghuni di sekitar depo Pertamina tapi hal ini tidak terealisasi sehingga terjadi kebakaran yang kedua, yang menelan banyak korban lagi .

Fakta tersebut menunjukkan bahwa negara abai dalam memenuhi kebutuhan tempat tinggal, sehingga masyarakat tetap tinggal di tempat yang berbahaya .

Dalam Islam, keselamatan rakyat adalah hal utama. Penguasa adalah pihak yang diberi tanggung jawab untuk menjaga keselamatan rakyat. Maka penguasa akan tepat dan teliti dalam merencanakan penataan wilayah dan peruntukannya. Sebagaimana saat akan membangun.

Demikian pula negara dalam Islam akan memperhatikan dan menata wilayah untuk pemukiman warga, dengan berbagai kebijakan atas tanah seperti kebijakan atas tanah mati, tanah yang selama 3 tahun tidak dikelola dan lainnya.

Negara tidak akan mengizinkan rakyat menghuni pemukiman yang bisa membahayakan keselamatan, pemerintah dalam Islam berperan sebagai pelindung rakyat sehingga pemerintah akan memberikan kebijakan yang tidak membahayakan rakyat, berbeda dengan sistem demokrasi kapitalis yang pemimpinnya bertujuan hanya untuk mencari materi sehingga lalai dalam melindungi rakyat.

Berbeda dengan pemimpin Islam, teladan pemimpin Islam yang melindungi dan meriayah rakyat adalah Amirul mukminin Umar bin Khattab.

Umar adalah pemimpin yang kuat dan teguh, namun begitu takut akan siksaan Allah. Ia pernah menangis melihat seekor keledai yang terperosok di jalanan Madinah dan unta yang punggungnya bernanah. Ia bekerja sepanjang hari untuk ummat. Siang hari ia habiskan untuk mengurusi urusan rakyat dan menegakkan hukum. Malam hari, ia akan berkeliling mengawasi kondisi rakyatnya secara langsung. Ia bahkan memanggul sendiri karung gandum untuk rakyatnya yang kekurangan bahan makanan, kemudian memasakkan dan menyuapi anak-anak dari keluarga miskin tersebut.

Pemimpin yang masyhur ini jauh dari gaya hidup mewah, ia hanya mempunyai dua baju yang penuh tambalan, bahkan ia pernah berhutang di kas baitul maal untuk suatu keperluan. Semua itu bukanlah karena Umar seorang fakir, namun karena ia gemar berinfak dan menghabiskan harta untuk kepentingan rakyat.

Ketika terjadi paceklik, maka Umar adalah orang yang terakhir makan, setelah memastikan semua rakyatnya memperoleh makanan. Ia bahkan pernah memarahi istrinya karena menyajikan roti yang lembut, sedangkan rakyat hanya makan dengan roti dari gandum kasar. Ia kemudiam meminta baitul maal memotong tunjangannya agar tak ada lagi sisa untuk menabung. Tubuhnya menjadi kurus dan terlihat kecokelatan karena mengkonsumsi roti kasar dan minyak samin setiap hari, sama seperti yang dimakan oleh rakyatnya.

Pemimpin adil lahir dari sistem pemerintahan ideal dari sang Maha Adalil, bukan logika labil yang haus akan kekuasaan dan keuntungan materiil. Sistem pemerintahan ini mungkin tak familiar bahkan dianggap makar, namun sungguh ia bersumber dari Dzat Yang Maha benar. Khilafah, inilah sistem pemerintahan yang sesuai dengan kitabullah dan sunnah Rasulullah yang memerintahkan seorang pemimpin untuk menerapkan syariah secara utuh dalam seluruh sendi kehidupan.

Khilafah adalah kepemimpinan umum bagi seluruh kaum muslim di dunia untuk menegakkan hukum-hukum syara’ dan mengemban dakwah Islam ke seluruh dunia. Adapun pemimpinnya disebut sebagai khalifah.

Posting Komentar

0 Komentar