Oleh: Nasrudin Joha
Pengamat Politik dan Aktivis Islam
Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Sung Yong Kim melakukan kunjungan ke Kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pada Rabu (15/2/2023) di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan.
"Menjadi kehormatan bagi kami PKS bisa dikunjungi yang mulia Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Mister Kim, sebuah kehormatan yang tentu dari tadi diskusi dengan penuh kehangatan untuk bagaimana memajukan demokrasi, khususnya di Indonesia ini," ucap Ahmad Syaikhu pada pertemuan tersebut.
Dalam kesempatan itu, Duta Besar AS Kim Sung-yong ingin menunjukkan komitmennya terhadap demokrasi dan hak asasi manusia. Selain itu juga membahas masalah hubungan antara Amerika Serikat dan Indonesia. Hubungan ekonomi antara Indonesia dan Amerika Serikat.
Banyak parpol yang mengartikan kunjungan itu sebagai bentuk keberpihakan AS dengan oposisi dan Anis Baswedan terkait posisi PKS, NasDem dan Demokrat yang akan mendukung Anis Baswedan di pemilihan umum 2024 sebagai calon presiden.
Pemahaman tentang dukungan AS dan Barat ini juga terlihat setelah Anies menjadi Gubernur DKI di Jakarta, di mana ia memperoleh banyak kunjungan global dari berbagai negara-negara Eropa. Situasi ini dianggap sebagai "langkah bagus" untuk menangkal kekuatan rezim yang didukung China.
Namun, keadaan ini sebenarnya sangat menyedihkan. Umat Islam berada di persimpangan, setelah diterkam oleh rahang singa, mereka melarikan diri dan dimakan oleh rahang buaya.
Terkait predikat “mulia” dan rasa hormat PKS atas kunjungan duta besar Amerika tersebut, penulis ingin menyampaikan kritik sebagai berikut:
Pertama, Amerika adalah jagal paling jahat di dunia dengan darah Muslim di tangannya. Jutaan Muslim hidup sebagai korban kekerasan Amerika.
Muslim di Irak, Afghanistan, Suriah, Lebanon, Libya, dan Palestina telah menjadi korban kekejaman Amerika. Saat Palestina dibom Israel, saat Ummat Islam Palestina menjadi korban kekejaman Israel, AS selalu membela Israel dengan mengulang-ulang slogan “Israel berhak melindungi diri dari ancaman Palestina”.
Sebagai pihak yang berdedikasi untuk membela Palestina, bagaimana mungkin PKS rela menerima “tukang jagal Amerika” bahkan memberikan kehormatan kepada sang jagal?
Padahal dalam Islam hubungan dengan Darul Kufur Muhariban Fi'lan seperti Amerika adalah hubungan jihad (hubungan perang). Umat Islam menang lalu menggulingkan Amerika atau syahid di jalan Allah, sama seperti saudara-saudara Muslim di Palestina yang berperang melawan Israel. Bukan justru bercengkraman dengan penjagal.
Kedua, demokrasi dan hak asasi manusia adalah racun paling mematikan dari Amerika Serikat. Muslim di Irak, Afghanistan, Suriah, Libanon, Libya, dan Palestina dibantai oleh Amerika Serikat dengan kedok demokrasi dan hak asasi manusia.
AS-lah yang mengamputasi kemenangan FIS di Alzajair, partai Refah di Turki dan Hamas di Palestina. Demokrasi dirancang oleh AS untuk membuat umat Islam terperosok dalam sekularisme.
Ketika umat Islam meraih kemenangan melalui demokrasi, tapi AS memandang kelompok itu akan membahayakan sekularisme, AS segera memotong kemenangan yang nyata ini dengan kudeta militer, seperti yang terjadi dengan Mursi di Mesir, FIS di Alzajair, Refah di Turki, maupun Hamas di Palestina.
Jadi demokrasi dan hak asasi manusia adalah racun yang paling mematikan. Lantas bagaimana mungkin umat Islam menerima demokrasi dan hak asasi manusia, bahkan menghormati dan menyanjung Amerika Serikat, biang keladi penjajahan dunia melalui demokrasi?
Ketiga, sekalipun Anies Baswedan yang didukung PKS memenangkan pemilihan presiden, kemudian berubah haluan ke AS dan meninggalkan China. Ingatlah, AS dan China adalah musuh umat Islam. Tidak ada untungnya bersekutu dengan musuh Islam, baik China maupun Amerika.
Wahai kaum Muslim, segeralah mencari pertolongan dan perlindungan hanya kepada Tuhan semesta alam, mintalah pertolongan Allah ï·» dengan menaati Syariat-Nya, dan jangan berlindung ke China atau Amerika. Sungguh, kehormatan dan keagungan Anda adalah dengan membela agama ini yang di masa lalu telah memuliakan Nabi, para sahabatnya, dan para khalifah yang datang setelahnya.
Perkuat tekad Anda untuk hanya mengikuti jalan Islam, bukan jalan demokrasi yang ditawarkan oleh Amerika Serikat. Fokus pada perjuangan mempertahankan khilafah yang kedatangannya telah dijanjikan oleh Allah ï·» dan diumumkan oleh Nabi ï·º.
ÙŠَٰٓØ£َÙŠُّÙ‡َا ٱلَّØ°ِينَ Ø¡َامَÙ†ُوا۟ ٱسْتَجِيبُوا۟ Ù„ِÙ„َّÙ‡ِ ÙˆَÙ„ِلرَّسُولِ Ø¥ِØ°َا دَعَاكُÙ…ْ Ù„ِÙ…َا ÙŠُØْÙŠِيكُÙ…ْ ۖ ÙˆَٱعْÙ„َÙ…ُÙˆٓا۟ Ø£َÙ†َّ ٱللَّÙ‡َ ÙŠَØُولُ بَÙŠْÙ†َ ٱلْÙ…َرْØ¡ِ ÙˆَÙ‚َÙ„ْبِÙ‡ِÛ¦ ÙˆَØ£َÙ†َّÙ‡ُÛ¥ٓ Ø¥ِÙ„َÙŠْÙ‡ِ تُØْØ´َرُونَ
"Wahai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu, ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepada-Nya-lah kamu akan dikumpulkan." (QS. Al Anfal: 24).
0 Komentar