JANGAN TINGGALKAN PARA PEMUDA


Oleh: Arik Rahmawati

Rasulullah ï·º mendapat penjelasan kisah nabi Musa di dalam surat Yunus ayat 83 hingga 86. Dalam ayat ini dijelaskan bahwa ada pemuda-pemuda yang beriman kepada nabi Musa alaihissalam setelah kejadian kalahnya ahli sihir di hadapan nabi Musa AS.

Di dalam ayat sebelumnya dinyatakannya bahwa Fir'aun mengumpulkan ahli-ahli sihir karena menyangka bahwa nabi Musa itu juga ahli sihir. Dengan demikin Firaun berharap Musa bisa dikalahkan oleh ahli ahli sihir yang hebat pilihan istana Firaun. Bagi Fir'aun Nabi Musa itu adalah ancaman nyata yang jika dibiarkan akan menggulung kekuasaan Fir'aun.

Lalu berangkatlah Nabi Musa bersama Nabi Harun menuju ke tengah lapang tempat diadakannya sayembara itu. Di tangan nabi Musa ada tongkat. Begitu pula di tangan para ahli ahli sihir tersebut. Di tangan mereka ada tongkat dan juga ada tali.

Nabi Musa menyuruh mereka untuk melemparkan tongkat dan tali tersebut. Dengan kemampuan sihirnya mereka bisa membalik pandangan manusia sehingga yang terlihat adalah ular. Padahal yang terlihat itu bukan ular yang sesungguhnya. Ini adalah pengaruh sihir yang kuat. Kekuatan sihirlah yang menjadikan tongkat itu berubah menjadi ular.

Lalu Nabi Musa juga melakukan hal yang sama. Beliau melemparkan tongkat yang ada di tangannya. Atas ijin Allah tongkat yang dilempar nabi Musa berubah menjadi ular yang sangat besar. Lalu ular tersebut benar-benar memakan ular-ular para ahli sihir. Mereka pun terperangah antara percaya dan tidak.

Ular yang berasal dari tongkat nabi Musa itu bukanlah sihir. Akan tetapi itu merupakan sebuah mukjizat sebagai bukti kerasulan seorang nabi. Tongkat itu benar-benar menjadi seekor ular besar yang kemudian menerkam ular para ahli sihir.

Setelah itu barulah ahli-ahli sihir itu mengetahui bahwa nabi Musa itu bukanlah seorang ahli sihir. Mereka meyakini bahwa nabi Musa adalah seorang rasul. Adapun kemampuan beliau mengubah tongkat menjadi ular itu adalah mukjizat yang diberikan Allah kepadanya.

Lalu merekapun tersungkur bersujud di hadapan nabi Musa. Mereka mempercayai Tuhannya nabi Musa dan nabi Harun. Mereka menjadi bagian dari orang-orang yang beriman. Karena acara itu digelar di halaman atau lapangan yang luas maka acara ini disaksikan khalayak ramai. Lalu ada sebagian pemuda Bani Israel yang terpanggil hatinya untuk beriman kepada Allah ï·».

Keimanan para pemuda bani Israel Inilah yang menjadi isyarat bahwa kebangkitan serta perubahan itu selalu diawali dengan bangkitnya para pemuda. Di setiap zaman dan di setiap generasi, pemuda adalah penggerak kebangkitan. Merekalah yang memulai, yang membangun dan yang menguatkan perubahan menuju kebangkitan di dalam sebuah masyarakat. Untuk itulah kita harus melihat peran para pemuda yang tak bisa diremehkan. Tak boleh ada yang membajak potensi para pemuda.

Begitu pula di masa Rasulullah ï·º Sahabat nabi kebanyakan para pemuda. Duta Islam di Madinah juga adalah pemuda. Beliaulah Mushab Bin Umair. Dari para pemuda inilah Islam bisa disebarluaskan ke seluruh penjuru dunia.

Maka dengan adanya kisah ini adalah sebagai hiburan bagi Rasulullah ï·º dan sekaligus pelajaran bagi umat saat ini. Mudah-mudahan dari dakwah yang kita lakukan ada pemuda-pemuda muslim yang menyambutnya. Mereka siap untuk melakukan perubahan di tengah-tengah umat layaknya generasi umat-umat terdahulu. Berani berdiri di garda terdepan melawan kemungkaran.

Pelajaran yang bisa kita dapatkan dari ayat ini adalah jangan pernah meninggalkan para pemuda. Karena merekalah yang akan melanjutkan estafet perjuangan ini. Jaga dan pelihara para pemuda karena merekalah yang akan menjadi pemimpin di masa depan. Ketika pemuda hari ini baik maka InsyaAllah masa depan akan lebih baik. Begitu pula sebaliknya. Jika pemuda hari ini sudah rusak maka masa depan pasti akan lebih buruk daripada hari ini.

Posting Komentar

0 Komentar